Arti dan Bentuk Ketimpangan Sosial yang Sering Ditemukan di Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketimpangan sosial tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Ketimpangan sosial tak pernah hilang dari zaman ke zaman hingga saat ini era globalisasi.
Ketimpangan sosial merupakan buah dari bermacam kondisi masyarakat, dari miskin sampai kaya. Ketimpangan sosial bisa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas karena memicu kecemburuan sosial.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini pengertian dan bentuk ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial adalah situasi di tengah masyarakat yang menunjukkan adanya ketidakmerataan atau ketidakseimbangan. Penyebabnya karena perbedaan aspek yang ada di masyarakat, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya.
Ketimpangan sosial juga disebabkan ketidakmerataan akses yang diperoleh untuk pemanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut meliputi kebutuhan primer seperti pendidikan, kesehatan, peluang dalam bidang pekerjaan. Selain itu, sumber daya kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan pengadaan usaha, perjuangan hak asasi, sarana penyaluran gagasan politik, pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.
Ada beberapa bentuk ketimpangan sosial yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Berikut ini bentuk-bentuk ketimpangan sosial dalam berbagai bidang yang disebabkan oleh beragam faktor, di antaranya:
Baca juga: Rasisme & Ketimpangan Sosial di Amerika
- Pembangunan infrastruktur di kota tampak lebih masif dan cepat dibandingkan di desa.
- Koruptor yang mengambil uang rakyat hingga miliaran rupiah hanya dihukum selama 3 tahun sedangkan orang yang maling singkong dapat ditahan hingga belasan tahun.
- Orang yang berpenampilan modis cenderung diperlakukan dengan sangat baik oleh pelayan dan perlakuannya sangat berbeda dengan orang yang berpenampilan biasa saja.
- Penyandang disabilitas tidak memperoleh fasilitas transportasi yang cukup layak.
- Kesempatan menimba ilmu pengetahuan di pedesaan cenderung sulit.
- Akses layanan kesehatan masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah sangat berbeda, adanya perbedaan pemberian layanan kesehatan di rumah sakit antara pasien kaya dengan pasien miskin.
- Pendidikan terutama pendidikan lanjutan lebih mudah diakses di area perkotaan dibandingkan di pedesaan.
- Murid yang berprestasi diperlakukan sangat baik oleh guru dibandingkan dengan murid yang tidak berprestasi.
Ketimpangan sosial merupakan buah dari bermacam kondisi masyarakat, dari miskin sampai kaya. Ketimpangan sosial bisa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas karena memicu kecemburuan sosial.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini pengertian dan bentuk ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial adalah situasi di tengah masyarakat yang menunjukkan adanya ketidakmerataan atau ketidakseimbangan. Penyebabnya karena perbedaan aspek yang ada di masyarakat, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya.
Ketimpangan sosial juga disebabkan ketidakmerataan akses yang diperoleh untuk pemanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut meliputi kebutuhan primer seperti pendidikan, kesehatan, peluang dalam bidang pekerjaan. Selain itu, sumber daya kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan pengadaan usaha, perjuangan hak asasi, sarana penyaluran gagasan politik, pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.
Ada beberapa bentuk ketimpangan sosial yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Berikut ini bentuk-bentuk ketimpangan sosial dalam berbagai bidang yang disebabkan oleh beragam faktor, di antaranya:
Baca juga: Rasisme & Ketimpangan Sosial di Amerika
- Pembangunan infrastruktur di kota tampak lebih masif dan cepat dibandingkan di desa.
- Koruptor yang mengambil uang rakyat hingga miliaran rupiah hanya dihukum selama 3 tahun sedangkan orang yang maling singkong dapat ditahan hingga belasan tahun.
- Orang yang berpenampilan modis cenderung diperlakukan dengan sangat baik oleh pelayan dan perlakuannya sangat berbeda dengan orang yang berpenampilan biasa saja.
- Penyandang disabilitas tidak memperoleh fasilitas transportasi yang cukup layak.
- Kesempatan menimba ilmu pengetahuan di pedesaan cenderung sulit.
- Akses layanan kesehatan masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah sangat berbeda, adanya perbedaan pemberian layanan kesehatan di rumah sakit antara pasien kaya dengan pasien miskin.
- Pendidikan terutama pendidikan lanjutan lebih mudah diakses di area perkotaan dibandingkan di pedesaan.
- Murid yang berprestasi diperlakukan sangat baik oleh guru dibandingkan dengan murid yang tidak berprestasi.
(abd)