Heboh soal Wayang, Erick Thohir: Pertahankan Indonesia yang Kita Kenal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sempat heboh tentang kesenian wayang beberapa waktu lalu, turut memancing Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk memberikan tanggapannya. Menurut Erick Thohir , budaya Indonesia harus dipertahankan dan jangan diubah ke budaya yang tak dikenal masyarakat.
"Kita tidak boleh mengubah Indonesia yang sudah kita kenal menjadi Indonesia yang tidak kita kenal. Karena itu jangan selalu terjebak kepada perbedaan, apalagi membuat pemikiran yang kontra produktif," ujar Erick Thohir di sela-sela pertemuan dengan Ketua Umum DPP Pujakesuma Djoko Susilo, Kamis (17/2/2022).
Erick Thohir yang bicara atas nama pribadi menegaskan, kebudayaan, NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan harga mati, yang harus dijaga seluruh komponen masyarakat di Indonesia.
Kebudayaan dalam hal ini wayang juga menurutnya, merupakan alat pemersatu bangsa termasuk dalam perkembangan agama Islam di Indonesia. Wayang juga menjadi tempat untuk menyampaikan informasi mengenai kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
"Awal penyebaran Islam juga menjadi bagian bagaimana kultur daripada Islam dan masyarakat Indonesia menyatu, dan ini para Walisongo melakukan itu. Buat saya ini bukan sesuatu yang bisa dibilang baik dan tidak baik, ini budaya kita yang harus kita jaga," jelas Erick Thohir.
Ia menegaskan, menjaga budaya Indonesia menjadi salah satu hal utama saat ini di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan jumlah generasi muda yang semakin banyak. Ia mewanti-wanti, jangan sampai saat Indonesia sudah menjadi negara maju, tapi kehilangan jati diri dan kebudayaan bangsa.
"Ini yang tidak baik. Padahal jelas, kebudayaan kita alat pemersatu bangsa dan juga kongrit daripada gotong royong itu sudah ada di seluruh tubuh dan kegiatan hati kita. Jangan sampai kita terjebak di isu-isu seperti itu," ungkapnya.
Erik memberi apresiasi Pujakesuma yang selama ini mendorong kegiatan kegiatan budaya yang ada di Sumatera. Terlebih wayang dan masyarakat Jawa di Sumatera, menjadi bagian perkembangan daripada kehidupan kebudayan dan ekonomi yang ada di provinsi tersebut.
Ia juga mencontohkan, dirinya yang asal Sumatera tapi mengembangkan kariernya di Jakarta. Bahkan diberi kesempatan mengabdi di tingkat nasional.
"Kita tidak boleh mengubah Indonesia yang sudah kita kenal menjadi Indonesia yang tidak kita kenal. Karena itu jangan selalu terjebak kepada perbedaan, apalagi membuat pemikiran yang kontra produktif," ujar Erick Thohir di sela-sela pertemuan dengan Ketua Umum DPP Pujakesuma Djoko Susilo, Kamis (17/2/2022).
Erick Thohir yang bicara atas nama pribadi menegaskan, kebudayaan, NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan harga mati, yang harus dijaga seluruh komponen masyarakat di Indonesia.
Kebudayaan dalam hal ini wayang juga menurutnya, merupakan alat pemersatu bangsa termasuk dalam perkembangan agama Islam di Indonesia. Wayang juga menjadi tempat untuk menyampaikan informasi mengenai kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
"Awal penyebaran Islam juga menjadi bagian bagaimana kultur daripada Islam dan masyarakat Indonesia menyatu, dan ini para Walisongo melakukan itu. Buat saya ini bukan sesuatu yang bisa dibilang baik dan tidak baik, ini budaya kita yang harus kita jaga," jelas Erick Thohir.
Ia menegaskan, menjaga budaya Indonesia menjadi salah satu hal utama saat ini di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan jumlah generasi muda yang semakin banyak. Ia mewanti-wanti, jangan sampai saat Indonesia sudah menjadi negara maju, tapi kehilangan jati diri dan kebudayaan bangsa.
"Ini yang tidak baik. Padahal jelas, kebudayaan kita alat pemersatu bangsa dan juga kongrit daripada gotong royong itu sudah ada di seluruh tubuh dan kegiatan hati kita. Jangan sampai kita terjebak di isu-isu seperti itu," ungkapnya.
Erik memberi apresiasi Pujakesuma yang selama ini mendorong kegiatan kegiatan budaya yang ada di Sumatera. Terlebih wayang dan masyarakat Jawa di Sumatera, menjadi bagian perkembangan daripada kehidupan kebudayan dan ekonomi yang ada di provinsi tersebut.
Ia juga mencontohkan, dirinya yang asal Sumatera tapi mengembangkan kariernya di Jakarta. Bahkan diberi kesempatan mengabdi di tingkat nasional.