DPR Apresiasi BP2MI Perluas Penempatan PMI ke Jerman
loading...
A
A
A
Menurut dia, pihaknya juga mendorong BP2MI memperbanyak kerja sama dengan negara lain. "Kita terus kasih semangat kepada BP2MI di tengah pandemi dan keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri," tutupnya.
Sebelumnya Kepala BP2MI Benny Rhamdani, menyampaikan bahwa pihaknya telah resmi memulai program untuk mengirim PMI profesi tenaga perawat ke Jerman dalam skema penempatan G to G yang akan dimulai pada 2022.
"Indonesia akan menjadi negara pertama menempatkan pekerja migran ke Jerman dengan skema G to G," ujar Benny.
Menurutnya, keberhasilan kerjasama itu merupakan wujud dari kolaborasi dan dukungan dari perwakilan Republik Indonesia di Jerman, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.
Benny memastikan bahwa Indonesia akan mengirimkan anak-anak bangsa yang memiliki kompetensi dan kualifikasi ke Jerman.
Ia menegaskan, penempatan perawat dengan skema G to G ke Jerman akan dilakukan pada semester II tahun ini dengan jumlah perawat yang dikirim sebanyak 200 orang yang berasal dari 25 provinsi yang saat ini sedang menjalani pelatihan bahasa Jerman.
"Hampir 13 tahun penantian panjang akhirnya program skema penempatan pemerintah atau G to G di Jerman akhirnya dapat terealisasikan, menyusul seniornya program G to G di Korea Selatan dan G to G di Jepang pada 2021," kata Benny.
Dalam kesempatan itu, Benny juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 akan menjadi tahun penempatan PMI, baik itu penempatan melalui skema G to G atau pun Government to Private atau penempatan pemerintah dengan swasta.
"Dengan skema-skema tersebut diharapkan dapat memberikan garansi pengiriman PMI yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan negara-negara penempatan," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala BP2MI Benny Rhamdani, menyampaikan bahwa pihaknya telah resmi memulai program untuk mengirim PMI profesi tenaga perawat ke Jerman dalam skema penempatan G to G yang akan dimulai pada 2022.
"Indonesia akan menjadi negara pertama menempatkan pekerja migran ke Jerman dengan skema G to G," ujar Benny.
Menurutnya, keberhasilan kerjasama itu merupakan wujud dari kolaborasi dan dukungan dari perwakilan Republik Indonesia di Jerman, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.
Benny memastikan bahwa Indonesia akan mengirimkan anak-anak bangsa yang memiliki kompetensi dan kualifikasi ke Jerman.
Ia menegaskan, penempatan perawat dengan skema G to G ke Jerman akan dilakukan pada semester II tahun ini dengan jumlah perawat yang dikirim sebanyak 200 orang yang berasal dari 25 provinsi yang saat ini sedang menjalani pelatihan bahasa Jerman.
"Hampir 13 tahun penantian panjang akhirnya program skema penempatan pemerintah atau G to G di Jerman akhirnya dapat terealisasikan, menyusul seniornya program G to G di Korea Selatan dan G to G di Jepang pada 2021," kata Benny.
Dalam kesempatan itu, Benny juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 akan menjadi tahun penempatan PMI, baik itu penempatan melalui skema G to G atau pun Government to Private atau penempatan pemerintah dengan swasta.
"Dengan skema-skema tersebut diharapkan dapat memberikan garansi pengiriman PMI yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan negara-negara penempatan," pungkasnya.
(maf)