Perilaku Pemilih di 2024 Dinilai Cenderung Tidak Rasional

Jum'at, 11 Februari 2022 - 18:12 WIB
loading...
Perilaku Pemilih di...
Pelaksanaan pemungutan suara untuk Pemilu 2024 sudah ditetapkan dan akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Praktis ini jadi sinyal untuk persiapan partai politik. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pelaksanaan pemungutan suara untuk Pemilu 2024 sudah ditetapkan dan akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 . Praktis ini jadi sinyal untuk persiapan partai politik dalam menghadapi konstelasi Pemilu 2024 .

Baca juga: Plus Minus Duet Puan Maharani - Andika Perkasa di Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Indostrategic, Khoirul Umam menjabarkan, situasi mepetnya persiapan pelaksanaan Pemilu 2024 tidak akan mengubah karakter pemilih. Peta pemilih di 2024 nantinya tetap dominan dibentuk oleh faktor irasionalitas pemilih menentukan pilihannya.



"Karakter pemilih yang berdasarkan kecenderungan tidak rasional akan semakin menguat seperti faktor sosiologis, psiko-sosial dan dikhawatirkan tetap lebih berkarakter transaksional," ujar Umam melalui webinar Konstelasi Politik pada Kekuatan Elektabilitas Individu atau Parpol Menjelang Pilpres 2024, Jumat (11/2/2022).

Umam menjelaskan, jika mengacu pada situasi pemilu presiden (pilpres), karakter pemilih cenderung menguat pada faktor ketokohan. Dia mencontohkan pada kontestasi pemilu 2004 yakni antara pasangan SBY-JK melawan Mega-Hasyim Muzadi.

"Fakta di 2004, SBY-JK yang berhadapan dengan Ibu Mega-KH Hasyim Muzadi yang kemudian petanya diubah oleh public mood (mood publik). Mood publik inilah yang mendorong perubahan terjadi," kata Umam.

Dalam konteks mood publik, Umam melihat adanya dua faktor yang membentuk kiblat mood publik secara mayoritas di kalangan pemilih 2024.

"Pertama, Public mood yang dibentuk oleh keberlanjutan dari pemerintah yang sekarang atau kelanjutan dari rezim partai yang berkuasa semisal pasangan Capres Ganjar-Puan, Prabowo-Puan atau Prabowo-Cak Imin. Sedangkan yang kedua, faktor pasangan calon yang dibentuk berdasarkan antitesa dari pendekatan pemerintah saat ini semisal Anies-AHY," ujar Umam.

Akan tetapi Umam menilai, situasi koalisi partai politik yang masih bersifat cair nantinya berpotensi menggangu mood publik terutama masih adanya potensi pengutuban politik yang nantinya mengubah peta pencalonan.

Untuk diketahui selain Umam, diskusi publik ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politikus dan pengamat seperti Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia; Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti dan Sekretaris fraksi PPP, Achmad Baidowi yang berhalangan hadir karena sakit.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Buka Rapim TNI, Panglima...
Buka Rapim TNI, Panglima Agus Apresiasi Jajarannya Jaga Situasi Kondusif Pemilu 2024
KPU-Bawaslu Jakarta...
KPU-Bawaslu Jakarta Dapat Skor Indeks Kepatuhan Etik Penyelenggara Pemilu Terendah
Ganjar-Mahfud Kalah...
Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres 2024, Megawati: Ini Rekayasa dari Mana Pelajarannya?
Setara Institute Nilai...
Setara Institute Nilai Kualitas Demokrasi Pilpres dan Pilkada 2024 Rendah
Habib Rizieq Bicara...
Habib Rizieq Bicara Hasil Pilpres dan Pilkada 2024, Ini Katanya
Momen Akrab Anies dan...
Momen Akrab Anies dan Ganjar Bertemu, Netizen: Menyala Pak!
PKB Sukses Raih 16 Juta...
PKB Sukses Raih 16 Juta Suara, Rustini Muhaimin Apresiasi Kinerja Perempuan Bangsa
PDIP Anggap Janggal...
PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Ini Pertimbangan Hakim...
Ini Pertimbangan Hakim PTUN Tak Terima Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran
Rekomendasi
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
5 Ciri-ciri Otak Mulai...
5 Ciri-ciri Otak Mulai Rusak Akibat PMO, Waspada Sulit Konsentrasi
Berita Terkini
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan...
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan Orang, 19 TKI Dipaksa Jadi PSK di Dubai
2 jam yang lalu
Tarif Resiprokal AS:...
Tarif Resiprokal AS: Tantangan bagi Ekonomi Terbuka Indonesia
4 jam yang lalu
Megawati Nonton Drama...
Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
5 jam yang lalu
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
5 jam yang lalu
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
6 jam yang lalu
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
8 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved