Pemerintah Dituntut Perkuat Keamanan Siber di Masa Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) yang menuntut masyarakat bekerja dan beraktivitas secara berjarak membuat penggunaan teknologi informasi (TI) menjadi keniscayaan.
Tren ini terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Karena itu, Komisi I DPR dan Menteri Luar Negeri (Menlu) menyadari kemanan siber Indonesia perlu menjadi perhatian.
“Indonesia perlu meningkatkan penggunaan teknologi digital untuk semua sektor, khususnya ekonomi, karena pandemi meningkatkan penggunaan teknologi digital,” kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dalam webinar Partai Golkar bertajuk Tren Geopolitik Dunia di Tengah Covid-19 bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Direktur Eksekutif CSIS, Jumat (12/6/2020). (Baca juga: PDIP Yakin Pilpres Gaduh jika Presidential Threshold Nol Persen)
Menurut Meutya, berbagai studi menyebutkan negara yang memiliki kesiapan mengadopsi teknologi digital terutama ekonominya akan lebih kuat dalam mengatasi krisis.
Untuk itu, lanjut dia, Indonesia perlu untuk semakin meningkatkan adopsi teknologi digital di semua sektor, terutama sektor ekonomi.
Namun, lanjut politikus Partai Golkar ini, dengan adanya peningkatan penggunaan internet juga berimplikasi pada peningkatan kejahatan siber sehingga, keamanan siber ini perlu juga menjadi perhatian Indonesia. “Indonesia perlu meningkatkan keamanan sibernya dan mendorong kerja sama global memperkuat keamanan siber,” ujarnya.
Menlu Retno LP Marsudi juga memprediksi pandemi ini semakin memperluas penggunaan TI dalam berbagai aktivitas. Bahkan, aktivitas berbasis IT ini diperkirakan akan terus meluas ke berbagai sektor. “Secara teknis, diperkirakan terjadi semakin meluasnya IT based activities atau aktivitas berbasis IT,” kata Retno di kesempatan sama.
Karena itu, lanjut Retno, negara-negara di dunia dipacu untuk meningkatkan kapasitas basis teknologi informasinya. Dan dengan demikian, penguasaan teknologi menjadi sangat penting di tengah pandemi ini.
“Yang berarti juga manajemen keamanan komunikasi, yang harus saya garis bawahi, keamanan komunikasi tantangan kemanaan siber jadi perhatian kita semua,” tuturnya.
Tren ini terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Karena itu, Komisi I DPR dan Menteri Luar Negeri (Menlu) menyadari kemanan siber Indonesia perlu menjadi perhatian.
“Indonesia perlu meningkatkan penggunaan teknologi digital untuk semua sektor, khususnya ekonomi, karena pandemi meningkatkan penggunaan teknologi digital,” kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dalam webinar Partai Golkar bertajuk Tren Geopolitik Dunia di Tengah Covid-19 bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Direktur Eksekutif CSIS, Jumat (12/6/2020). (Baca juga: PDIP Yakin Pilpres Gaduh jika Presidential Threshold Nol Persen)
Menurut Meutya, berbagai studi menyebutkan negara yang memiliki kesiapan mengadopsi teknologi digital terutama ekonominya akan lebih kuat dalam mengatasi krisis.
Untuk itu, lanjut dia, Indonesia perlu untuk semakin meningkatkan adopsi teknologi digital di semua sektor, terutama sektor ekonomi.
Namun, lanjut politikus Partai Golkar ini, dengan adanya peningkatan penggunaan internet juga berimplikasi pada peningkatan kejahatan siber sehingga, keamanan siber ini perlu juga menjadi perhatian Indonesia. “Indonesia perlu meningkatkan keamanan sibernya dan mendorong kerja sama global memperkuat keamanan siber,” ujarnya.
Menlu Retno LP Marsudi juga memprediksi pandemi ini semakin memperluas penggunaan TI dalam berbagai aktivitas. Bahkan, aktivitas berbasis IT ini diperkirakan akan terus meluas ke berbagai sektor. “Secara teknis, diperkirakan terjadi semakin meluasnya IT based activities atau aktivitas berbasis IT,” kata Retno di kesempatan sama.
Karena itu, lanjut Retno, negara-negara di dunia dipacu untuk meningkatkan kapasitas basis teknologi informasinya. Dan dengan demikian, penguasaan teknologi menjadi sangat penting di tengah pandemi ini.
“Yang berarti juga manajemen keamanan komunikasi, yang harus saya garis bawahi, keamanan komunikasi tantangan kemanaan siber jadi perhatian kita semua,” tuturnya.
(dam)