GP Ansor Luncurkan Kursus Online Bahasa Korea Gratis
loading...
A
A
A
Ketua SPPI Ilyas Pangestu, menambahkan, ABK memang salah satu kelompok pekerja migran yang rentan terhadap eksploitasi, bahkan human trafficking.
Dengan hadirnya organisasi serikat pekerja dalam siklus pelatihan ini, pihaknya berharap risiko-risiko perdagangan manusia akan bisa dihilangkan, sehingga semua pekerja migran Indonesia (PMI) dapat bekerja di luar negeri dengan aman.
“Fokus kami memang pada perlindungan pekerja migran Indonesia. Kami melakukan advokasi dan pendampingan kepada pekerja, terutama yang memiliki masalah. Untuk, tenaga kerja harus benar-benar disiapkan, salah satunya penguasaan bahasa. Jadi pelatihan online ini sangat tepat, targetnya pelatihan lebih jelas, yakni masyarakat yang mau belajar Bahasa Korea untuk bekal dia bekerja di Korea,” tuturnya. ( )
Perwakilan dari lembaga First Korea, Danu Sonsengnim menjelaskan, kelas online ini merupakan kontribusi nyata dari Korea First, GP Ansor, dan SPPI untuk masyarakat Indonesia di masa pandemi sekarang ini, terutama yang ingin menambah bekal keahlian berbahasa Korea untuk rencana kerja ke depan.
“Selain untuk menambah pengetahuan atau kemampuan berbahasa Korea untuk diri sendiri, bagi masyarakat yang ingin bekerja di Korea atau bekerja di perusahaan Korea yang ada di Indonesia, kursus online Bahasa Korea ini jadi pilihan. Selain itu, peserta pelatihan bisa ikut konsultasi juga tentang melamar kerja di Korea. Kami sampaikan, peluang kerja di Korea masih sangat besar sekali. Untuk jelasnya silakan klik website-nya di https://kelas.koreanfirst.net atau melalui PlayStore dengan nama aplikasi Kelas Korea,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal GP Ansor Abdul Rochman menambahkan GP Ansor akan terus berkomitmen mengembangkan pelatihan-pelatihan lain yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya dan masuk ke dunia kerja secara lebih kompetitif.
Dengan hadirnya organisasi serikat pekerja dalam siklus pelatihan ini, pihaknya berharap risiko-risiko perdagangan manusia akan bisa dihilangkan, sehingga semua pekerja migran Indonesia (PMI) dapat bekerja di luar negeri dengan aman.
“Fokus kami memang pada perlindungan pekerja migran Indonesia. Kami melakukan advokasi dan pendampingan kepada pekerja, terutama yang memiliki masalah. Untuk, tenaga kerja harus benar-benar disiapkan, salah satunya penguasaan bahasa. Jadi pelatihan online ini sangat tepat, targetnya pelatihan lebih jelas, yakni masyarakat yang mau belajar Bahasa Korea untuk bekal dia bekerja di Korea,” tuturnya. ( )
Perwakilan dari lembaga First Korea, Danu Sonsengnim menjelaskan, kelas online ini merupakan kontribusi nyata dari Korea First, GP Ansor, dan SPPI untuk masyarakat Indonesia di masa pandemi sekarang ini, terutama yang ingin menambah bekal keahlian berbahasa Korea untuk rencana kerja ke depan.
“Selain untuk menambah pengetahuan atau kemampuan berbahasa Korea untuk diri sendiri, bagi masyarakat yang ingin bekerja di Korea atau bekerja di perusahaan Korea yang ada di Indonesia, kursus online Bahasa Korea ini jadi pilihan. Selain itu, peserta pelatihan bisa ikut konsultasi juga tentang melamar kerja di Korea. Kami sampaikan, peluang kerja di Korea masih sangat besar sekali. Untuk jelasnya silakan klik website-nya di https://kelas.koreanfirst.net atau melalui PlayStore dengan nama aplikasi Kelas Korea,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal GP Ansor Abdul Rochman menambahkan GP Ansor akan terus berkomitmen mengembangkan pelatihan-pelatihan lain yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya dan masuk ke dunia kerja secara lebih kompetitif.
(dam)