Perubahan Pendekatan Pemerintah Tangani Konflik di Papua Diapresiasi

Sabtu, 22 Januari 2022 - 00:38 WIB
loading...
A A A
Nurkhasanah berharap, dengan melakukan cara bertindak dan pendekatan baru yang lebih mengedepankan pendekatan humanis dan preventif dari personel TNI-Polri akan mengurangi korban akibat konflik di Bumi Cendrawasih itu, termasuk masyarakat sipil.

"Mudah-mudahan aparat keamanan dapat bertugas dengan optimal sehingga bisa menjawab persoalan yang terjadi di Tanah Papua khususnya gangguan kekerasan bersenjata. Selain itu, dapat meningkatkan kepercayaan rakyat Papua terhadap pemerintah," tandasnya.

Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan sejumlah kebijakan baru ihwal penanganan wilayah Papua. Di antaranya, memerintahkan seluruh satuan tugas TNI di Papua kembali menjalankan tugas pokok dan fungsi organik.

"Presiden sudah sejak awal menginginkan kegiatan di Papua ini benar-benar normal," ujar Andika dikutip dari kanal YouTube Puspen TNI, Sabtu, (4/12/2021).

Sementara, Polri juga resmi melakukan perubahan operasi militer di Papua dari Operasi Nemangkawi menjadi Operasi Damai Cartenz 2022 yang beroperasi di lima wilayah yang rawan serangan KKB dengan operasi mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan total personel gabungan yang diterjunkan dalam operasi Operasi Damai Cartenz ini mencapai 1.925 personel. Ia merincikan 1.825 di antaranya merupakan personel Polri, sedangkan 101 lainnya berasal dari TNI.

Selain itu, Polri juga meluncurkan Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) Cartenz yang digelar di 23 wilayah zona aman KKB. Operasi ini mengedepankan pendekatan persuasif dan preventif yang tidak melibatkan Satuan Tugas dan Penegakan Hukum, melainkan sepenuhnya hanya pembinaan masyarakat.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)