Perubahan Pendekatan Pemerintah Tangani Konflik di Papua Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perubahan pendekatan dan operasi dalam menangani konflik di Papua diubah, dari pendekatan militer menjadi pendekatan humanis dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Hal ini mendapat apresiasi dari Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI).
Baca Juga: KKB
Kapolda Papua: Operasi Damai Cartenz Mampu Minimalisir Korban Akibat Konflik KKB
"Saya mengapresiasi perubahan pendekatan dan operasi dalam menangani konflik di Papua. Seperti penerapan Operasi Damai Cartenz dari Polri dan terakhir dilengkapi dengan Operasi Rasaka Cartenz serta TNI yang kembali menjalankan tugas pokok," ujar Nurkhasanah dalam keterangannya, Jumat (21/1/2022).
"Seperti halnya di daerah lain, diharapkan banyak anggota KKB yang dapat diedukasi dan kembali ke lingkungan masyarakat dengan normal," tambahnya.
Ia juga menyampaikan, dengan penanganan konflik di Papua, melalui pendekatan lunak yang mengedepankan rasa kemanusiaan, merupakan bukti keseriusan pemerintah merangkul rakyat dengan kasih dalam pangkuan Ibu Pertiwi.
"Dengan metode aparat yang bertugas, tidak lagi melakukan penyerangan terlebih dahulu terhadap KKB, diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dari masyarakat bahwa keberadaan TNI-Polri di Bumi Cendrawasih adalah murni membawa kedamaian demi menjaga keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Papua," tegasnya.
Namun Nurkhasanah menyayangkan, karena saat aparat keamanan menerapkan pendekatan yang humanis dan mengutamakan kesejahteraan rakyat, masih ada kejadian penyerangan dari KKB menembaki TNI di Maybrat, Papua Barat, yang menyebabkan satu prajurit gugur dan empat lainnya terluka.
"Kami kecewa terhadap KKB yang tetap melakukan kekerasan penyerangan kepada anggota TNI. Padahal saat itu para prajurit sedang dalam perjalanan menuju lokasi jembatan yang diputus KKB, untuk membangun kembali jembatan permanen bagi akses warga kampung menuju tengah kota Maybrat," ungkapnya.
Baca Juga: KKB
Kapolda Papua: Operasi Damai Cartenz Mampu Minimalisir Korban Akibat Konflik KKB
"Saya mengapresiasi perubahan pendekatan dan operasi dalam menangani konflik di Papua. Seperti penerapan Operasi Damai Cartenz dari Polri dan terakhir dilengkapi dengan Operasi Rasaka Cartenz serta TNI yang kembali menjalankan tugas pokok," ujar Nurkhasanah dalam keterangannya, Jumat (21/1/2022).
"Seperti halnya di daerah lain, diharapkan banyak anggota KKB yang dapat diedukasi dan kembali ke lingkungan masyarakat dengan normal," tambahnya.
Ia juga menyampaikan, dengan penanganan konflik di Papua, melalui pendekatan lunak yang mengedepankan rasa kemanusiaan, merupakan bukti keseriusan pemerintah merangkul rakyat dengan kasih dalam pangkuan Ibu Pertiwi.
"Dengan metode aparat yang bertugas, tidak lagi melakukan penyerangan terlebih dahulu terhadap KKB, diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dari masyarakat bahwa keberadaan TNI-Polri di Bumi Cendrawasih adalah murni membawa kedamaian demi menjaga keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Papua," tegasnya.
Namun Nurkhasanah menyayangkan, karena saat aparat keamanan menerapkan pendekatan yang humanis dan mengutamakan kesejahteraan rakyat, masih ada kejadian penyerangan dari KKB menembaki TNI di Maybrat, Papua Barat, yang menyebabkan satu prajurit gugur dan empat lainnya terluka.
"Kami kecewa terhadap KKB yang tetap melakukan kekerasan penyerangan kepada anggota TNI. Padahal saat itu para prajurit sedang dalam perjalanan menuju lokasi jembatan yang diputus KKB, untuk membangun kembali jembatan permanen bagi akses warga kampung menuju tengah kota Maybrat," ungkapnya.