Jokowi: Arsitektur Sistem Ketahanan Kesehatan Dunia Harus Diperkuat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan krisis Covid-19 telah menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global di semua negara. Menurut Jokowi, ke depan diperlukan kolaborasi yang sifatnya permanen untuk menghadapi persoalan kesehatan ini.
"Krisis Covid-19 telah menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global di semua negara," ucap Jokowi melalui akun media sosialnya, dikutip Jumat (21/1/2022).
Jokowi menyebut, kolaborasi yang terjadi saat ini seperti Covax Facility hanyalah solusi sesaat. Di samping itu, Jokowi melihat peran Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO belum mencakup banyak hal strategis bagi kehidupan dunia. "Ke depan, kita perlu solusi permanen agar dunia mampu menghadapi permasalahan kesehatan yang tidak terduga," terangnya.
Karena itulah, lanjut Jokowi, Indonesia akan mendorong penguatan arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia yang dijalankan oleh sebuah badan dunia sebagaimana Dana Moneter Internasional (IMF) di sektor keuangan. "Hal tersebut akan menjadi salah satu fokus Indonesia pada Presidensi G20," jelas Jokowi.
Nantinya, badan tersebut memiliki tugas untuk menggalang sumber daya kesehatan dunia, antara lain untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia, pembelian vaksin, obat dan alat kesehatan. "Selain itu, juga untuk merumuskan standar protokol kesehatan global yang antara lain mengatur perjalanan lintas batas negara agar standar protokol kesrhatsn di semua negara bisa sama," tutupnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
"Krisis Covid-19 telah menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global di semua negara," ucap Jokowi melalui akun media sosialnya, dikutip Jumat (21/1/2022).
Jokowi menyebut, kolaborasi yang terjadi saat ini seperti Covax Facility hanyalah solusi sesaat. Di samping itu, Jokowi melihat peran Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO belum mencakup banyak hal strategis bagi kehidupan dunia. "Ke depan, kita perlu solusi permanen agar dunia mampu menghadapi permasalahan kesehatan yang tidak terduga," terangnya.
Karena itulah, lanjut Jokowi, Indonesia akan mendorong penguatan arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia yang dijalankan oleh sebuah badan dunia sebagaimana Dana Moneter Internasional (IMF) di sektor keuangan. "Hal tersebut akan menjadi salah satu fokus Indonesia pada Presidensi G20," jelas Jokowi.
Nantinya, badan tersebut memiliki tugas untuk menggalang sumber daya kesehatan dunia, antara lain untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia, pembelian vaksin, obat dan alat kesehatan. "Selain itu, juga untuk merumuskan standar protokol kesehatan global yang antara lain mengatur perjalanan lintas batas negara agar standar protokol kesrhatsn di semua negara bisa sama," tutupnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(cip)