Satgas Covid-19: Varian Omicron Dominasi Kasus Harian di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia yang dikontribusikan oleh berbagai varian masih terbilang terkendali. Namun begitu Wiku mengakui ada peningkatan kasus selama sebulan terakhir.
Di mana peningkatan terjadi pada kasus varian Omicron. Hal ini bisa dilihat dari kasus harian per tanggal 20 Januari. “Dan berdasarkan data GISAID yang dapat diakses secara umum per 20 Januari 2022 diketahui di Indonesia dalam satu bulan terakhir telah dilaporkan kasus Omicron sebanyak 817 kasus. Kasus Delta sebanyak 352 kasus. Dan kasus Alfa dan Beta sebanyak 0%,” katanya dikutip dari siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (21/1/2022).
Meski begitu Wiku mengungkapkan pengumpulan Whole Genome sequencing di berbagai negara belum tentu merepresentasikan seluruh kasus konfirmasi varian. Apalagi memang tidak semua sampel tidak dimasukkan ke dalam GISAID. “Terlebih pula GISAID sebagai pengumpul data juga melakukan kurasi atas data yg dikumpulkan. Sehingga tidak semua sampel dapat diterima. Sehingga dashboard ini dapat kita gunakan untuk mengetahui gambaran kondisi kasus terkini,” pungkasnya.
Di sisi lain Wiku berharap pengumuman perkembangan kasus ini dapat dijadikan pengingat agar semua pihak tetap waspada dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. “Pemerintah berharap pengumuman update kasus yg diberikan dalam setiap dapat kesempatan dapat menjadi pengingat kita semua untuk senantiasa mawas diri terhadap kedisiplinan kita sebagai bentuk kontribusi mengendalikan angka kasus covid-19 nasional,” ucapnya.
Di mana peningkatan terjadi pada kasus varian Omicron. Hal ini bisa dilihat dari kasus harian per tanggal 20 Januari. “Dan berdasarkan data GISAID yang dapat diakses secara umum per 20 Januari 2022 diketahui di Indonesia dalam satu bulan terakhir telah dilaporkan kasus Omicron sebanyak 817 kasus. Kasus Delta sebanyak 352 kasus. Dan kasus Alfa dan Beta sebanyak 0%,” katanya dikutip dari siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (21/1/2022).
Meski begitu Wiku mengungkapkan pengumpulan Whole Genome sequencing di berbagai negara belum tentu merepresentasikan seluruh kasus konfirmasi varian. Apalagi memang tidak semua sampel tidak dimasukkan ke dalam GISAID. “Terlebih pula GISAID sebagai pengumpul data juga melakukan kurasi atas data yg dikumpulkan. Sehingga tidak semua sampel dapat diterima. Sehingga dashboard ini dapat kita gunakan untuk mengetahui gambaran kondisi kasus terkini,” pungkasnya.
Di sisi lain Wiku berharap pengumuman perkembangan kasus ini dapat dijadikan pengingat agar semua pihak tetap waspada dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. “Pemerintah berharap pengumuman update kasus yg diberikan dalam setiap dapat kesempatan dapat menjadi pengingat kita semua untuk senantiasa mawas diri terhadap kedisiplinan kita sebagai bentuk kontribusi mengendalikan angka kasus covid-19 nasional,” ucapnya.
(cip)