Diskusi Kemandirian Hankam, Rektor Unhan: Dukung Industri Pertahanan dalam Negeri

Jum'at, 21 Januari 2022 - 03:36 WIB
loading...
A A A
Untuk itu, menurut Slamet, penting dibuat berbagai strategi seperti strategi penguasaan teknologi (alih teknologi), dan penguasaan industry pertahanan dari hulu ke hilir dengan mengintegrasikan konsistensi, kompetensi, kolaborasi, dan kontribusi industry pertahanan dalam negeri.

Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita yang juga hadir memberikan pidato kuncinya dalam kegiatan diskusi kali ini. Menurut dia, industri pertahanan tanah air, diharapkan mampu mendukung kemandirian penyediaan alutsista bagi TNI yang saat ini sedang mengembangkan postur pertahanan demi teruwujudnya militer Indonesia yang kuat, professional, dan memiliki kemampuan daya tangkal (deterrence) dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis regional dan global. Selain itu, industri pertahanan juga diharapkan dapat mendukung kelancaran tugas TNI sebagai pengawal kedaulatan bangsa dan negara dan melaksanakan tugas-tugas perdamaian dunia maupun tugas-tugas kemanusiaan di tingkat regional dan global.

"Harus diakui bahwa pembangunan dan pengembangan industri pertahanan Indonesia masih banyak mengalami hambatan yaitu kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah, kurangnya permodalan, kurangnya tenaga ahli lokal, dan kurangnya penyerapan teknologi pertahanan yang umumnya merupakan teknologi tinggi dan bersifat rahasia,” kata Agus.



Untuk membangkitkan industri pertahanan nasional, kata dia, modernisasi alutsista dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara melakukan investasi penguasaan teknologi melalui alih teknologi oleh industri pertahanan dari negara-negara pemasok alutsista seperti yang telah diatur Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

“Dengan demikian, industri Pertahanan nasional diharapkan dapat berkembang dan berperan sebagai penopang pertumbuhan perekonomian melalui ekspor produk, menjadi bagian dari rantai pasokan global (global supply chain), mengurangi kebutuhan devisa untuk pengadaan alutsista, dan menyediakan lapangan kerja. negara menerbitkan (UU Indhan) yang bertujuan antara lain untuk mewujudkan industri pertahanan yang profesional, efektif, efisien, dan inovatif," tambah Agus.

Diskusi yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Golkar, dimoderatori oleh Imam Supriyadi yang juga merupakan Ketua Bidang Hankam Balitbang DPP Partai Golkar. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Balitbang Golkar, Jerry Sambuaga yang memberikan sambutan pembuka dalam diskusi ini, dan Andi Bachtiar Sirang, sekretaris Balitbang Golkar memberikan sambutan penutup.

Dalam kesempatan tersebut, Jerry menilai, saat ini sangatlah tepat untuk membahas mengenai industri pertahanan. Mengingat industri pertahanan mampu ikut mendorong tumbuhnya industri-industri terkait dan menjadi sumber devisa negara.

"Pasca pandemi covid-19 ini, tentu kita perlu segera memulihkan perekonomian bangsa. Industri pertahanan dalam negeri dapat menjadi salah satu pendorong untuk pemulihan ini," ujar Wakil Menteri Perdagangan RI ini.
(mhd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)