Pilpres 2024, PKS Usung Capres Berkarakter Nasionalis-Religius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Majelis Syuro ke-VI Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) menghasilkan sejumlah keputusan menghadapi agenda nasional ke depan. Salah satunya soal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) dalam Pilpres 2024 .
"PKS akan membuka diri dan membangun komunikasi dengan seluruh partai politik dan para tokoh bangsa untuk membangun titik temu dalam mengusung presiden dan wakil presiden RI yang memiliki karakter Nasionalis-Religius," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dalam jumpa persnya yang digelar secara daring, Kamis (13/1/2022).
Tak hanya itu, karakter lainnya seperti berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan wilayah dan demokrasi, sumber daya alam, pangan, energi, dan ekonomi. PKS, kata Salim, juga ingin tokoh yang dipilih nanti tidak tunduk terhadap kepentingan pihak asing dan mendukung agenda pemberantasan korupsi. "Serta sosok negarawan yang mempersatukan seluruh elemen bangsa yang tidak memecah belah bangsa," ujarnya.
Saat disinggung soal wacana poros koalisi partai Islam yang pernah berkembang sebelumnya, Majelis Syuro PKS menganggap hal itu boleh-boleh saja dan akan dijadikan sebagai alternatif. Namun, PKS akan tetap bergepang pada keputusan Majelis Syuro ke-VI di mana akan mengusung capres dan cawapres dari unsur Nasionalis-Religius.
"PKS akan membuka diri dan membangun komunikasi dengan seluruh partai politik dan para tokoh bangsa untuk membangun titik temu dalam mengusung presiden dan wakil presiden RI yang memiliki karakter Nasionalis-Religius," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dalam jumpa persnya yang digelar secara daring, Kamis (13/1/2022).
Tak hanya itu, karakter lainnya seperti berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan wilayah dan demokrasi, sumber daya alam, pangan, energi, dan ekonomi. PKS, kata Salim, juga ingin tokoh yang dipilih nanti tidak tunduk terhadap kepentingan pihak asing dan mendukung agenda pemberantasan korupsi. "Serta sosok negarawan yang mempersatukan seluruh elemen bangsa yang tidak memecah belah bangsa," ujarnya.
Saat disinggung soal wacana poros koalisi partai Islam yang pernah berkembang sebelumnya, Majelis Syuro PKS menganggap hal itu boleh-boleh saja dan akan dijadikan sebagai alternatif. Namun, PKS akan tetap bergepang pada keputusan Majelis Syuro ke-VI di mana akan mengusung capres dan cawapres dari unsur Nasionalis-Religius.
(muh)