Biaya Umrah Rp35 Juta Per Orang, Ini Daftar Harga Hotel Karantina di Arab
loading...
A
A
A
JAKARTA - Biaya ibadah umrah diperkirakan naik signifikan seiring kembali dibukanya pemberangkatan jamaah ke Tanah Suci sejak 8 Januari 2022. Asosiasi biro travel menyebut biayanya bisa mencapai Rp35 juta per orang.
Nilai ini diketahui berdasarkan hasil perhitungan tim advance dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang telah melakukan uji coba umrah pada akhir Desember 2021 lalu. Lonjakan biaya sebagai konsekuensi pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19, yakni karantina dan tes PCR.
Menteri Agama sebelumnya telah merevisi Keputusan No 777 tentang Referensi Biaya Umrah di Masa Pandemi. Dalam revisi itu disebutkana biaya umrah naik menjadi Rp28 juta belum termasuk biaya PCR dan karantina.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP AMPHURI, M Azhar Gazali memperkirakan jika ditambah rincian biaya karantina dan PCR, biaya umrah naik menjadi Rp35 juta untuk sekali pemberangkatan."Total biaya bisa mencapai Rp35 juta termasuk PCR dan karantina," kata Azhar saat dihubungi MNC Portal, Senin (10/1/2022).
Azhar merinci biaya karantina selama lima hari ketika tiba di Arab Saudi, baik Jeddah maupun Madinah, dibanderol antara Rp6 juta sampai Rp14 Juta. Lalu karantina selama tujuh hari di setelah pulang umrah dibanderol seharga Rp4 juta.
Biaya karantina itu juga tergantung pada hotel yang dipilih oleh jamaah umrah. "Harga paket karantina mulai dari Rp6 jutaan. Terus karantina di Indonesia kisaran harganya mulai Rp4 jutaan," katanya.
Baca juga: Luhut Sebut 419 Jamaah Umrah Dikarantina 7 Hari Sesampai di Indonesia
Sementara itu, biaya PCR dibanderol seharga kurang lebih Rp1,2 juta untuk tiga kali. Yakni 2 kali PCR saat di karantina dan 1 kali PCR pada saat kepulangan ke Indonesia. "PCR-nya itu 100 riyal atau Rp380.000 sekali PCR, kalau 2x PCR hampir Rp760.000. Kan tiga kali PCR selama di sana, hitunglah Rp400.000 sekali PCR jadi Rp1,2 juta," katanya.
Dari beberapa item itu, jika dijumlahkan, maka total biaya ibadah umrah sekitar Rp35 juta.
"Kurang lebih sekitar itu Rp35 juta. Itu angka real yang harus kita bayar," katanya.
Nilai ini diketahui berdasarkan hasil perhitungan tim advance dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang telah melakukan uji coba umrah pada akhir Desember 2021 lalu. Lonjakan biaya sebagai konsekuensi pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19, yakni karantina dan tes PCR.
Menteri Agama sebelumnya telah merevisi Keputusan No 777 tentang Referensi Biaya Umrah di Masa Pandemi. Dalam revisi itu disebutkana biaya umrah naik menjadi Rp28 juta belum termasuk biaya PCR dan karantina.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP AMPHURI, M Azhar Gazali memperkirakan jika ditambah rincian biaya karantina dan PCR, biaya umrah naik menjadi Rp35 juta untuk sekali pemberangkatan."Total biaya bisa mencapai Rp35 juta termasuk PCR dan karantina," kata Azhar saat dihubungi MNC Portal, Senin (10/1/2022).
Azhar merinci biaya karantina selama lima hari ketika tiba di Arab Saudi, baik Jeddah maupun Madinah, dibanderol antara Rp6 juta sampai Rp14 Juta. Lalu karantina selama tujuh hari di setelah pulang umrah dibanderol seharga Rp4 juta.
Biaya karantina itu juga tergantung pada hotel yang dipilih oleh jamaah umrah. "Harga paket karantina mulai dari Rp6 jutaan. Terus karantina di Indonesia kisaran harganya mulai Rp4 jutaan," katanya.
Baca juga: Luhut Sebut 419 Jamaah Umrah Dikarantina 7 Hari Sesampai di Indonesia
Sementara itu, biaya PCR dibanderol seharga kurang lebih Rp1,2 juta untuk tiga kali. Yakni 2 kali PCR saat di karantina dan 1 kali PCR pada saat kepulangan ke Indonesia. "PCR-nya itu 100 riyal atau Rp380.000 sekali PCR, kalau 2x PCR hampir Rp760.000. Kan tiga kali PCR selama di sana, hitunglah Rp400.000 sekali PCR jadi Rp1,2 juta," katanya.
Dari beberapa item itu, jika dijumlahkan, maka total biaya ibadah umrah sekitar Rp35 juta.
"Kurang lebih sekitar itu Rp35 juta. Itu angka real yang harus kita bayar," katanya.