Wapres: Pemerintah Akan Bantu Pesantren Jalankan Protokoler Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat semua orang di dunia ini mengubah gaya hidupnya. Indonesia sendiri sudah mencanangkan kenormalan baru atau new normal dengan prinsip produktif dan aman.
Meski demikian, masyarakat tetap khawatir melakukan aktivitas di luar rumah. Penularan Covid-19 sampai detik ini masih tinggi. Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah orang terpapar Covid-19 1.241 pada Rabu (10/6/2020). (Baca juga: Bertambah 1.241, Kasus Positif Corona di Indonesia Menjadi 34.316)
Salah satu tempat yang dikhawatirkan menjadi titik penularan adalah sekolah. Apalagi ada wacana pemerintah akan membuka sekolah pada 13 Juli 2020. Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memperhatikan kecemasan yang dirasakan masyarakat, terutama para orang tua yang was-was melepas anaknya ke sekolah.
“Dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini semua kekhawatiran pasti ada. Baik di sekolah maupun pesantren. Tetapi, bila kita mampu mengelolanya dengan baik, kedua tempat tersebut akan aman,” ujarnya melalui akun Twitter @Kiyai_MarufAmin, Rabu (10/6/2020). (Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1.241, Jawa Timur Tertinggi)
Sebagai seorang yang berlatar belakang pesantren, Ma’ruf Amin konsen dengan kondisi tempat para santri menuntut ilmu itu. Pria kelahiran 1943 meminta para santri dan semua yang ada di pesantren untuk mengikuti protokol kesehatan. “Pesantren dapat menjadi tempat yang jauh lebih aman jika mengikuti protokol kesehatan. Santri tetap di dalam dan tidak keluar kemana-mana. Jaga jarak dan pakai masker saat berinteraksi,” katanya.
Mantan anggota DPR ini menegaskan pemerintah siap membantu pesantren untuk menjalankan protokoler kesehatan kepada para santri yang akan kembali mengikuti pendidikan. Pesantren-pesantren sempat memulangkan para santrinya ke rumah masing-masing. “Sebelum masuk, santri harus dalam kondisi steril dari segala virus dan sudah menjalani pemeriksaan rapid tes,” katanya.
Meski demikian, masyarakat tetap khawatir melakukan aktivitas di luar rumah. Penularan Covid-19 sampai detik ini masih tinggi. Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah orang terpapar Covid-19 1.241 pada Rabu (10/6/2020). (Baca juga: Bertambah 1.241, Kasus Positif Corona di Indonesia Menjadi 34.316)
Salah satu tempat yang dikhawatirkan menjadi titik penularan adalah sekolah. Apalagi ada wacana pemerintah akan membuka sekolah pada 13 Juli 2020. Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memperhatikan kecemasan yang dirasakan masyarakat, terutama para orang tua yang was-was melepas anaknya ke sekolah.
“Dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini semua kekhawatiran pasti ada. Baik di sekolah maupun pesantren. Tetapi, bila kita mampu mengelolanya dengan baik, kedua tempat tersebut akan aman,” ujarnya melalui akun Twitter @Kiyai_MarufAmin, Rabu (10/6/2020). (Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1.241, Jawa Timur Tertinggi)
Sebagai seorang yang berlatar belakang pesantren, Ma’ruf Amin konsen dengan kondisi tempat para santri menuntut ilmu itu. Pria kelahiran 1943 meminta para santri dan semua yang ada di pesantren untuk mengikuti protokol kesehatan. “Pesantren dapat menjadi tempat yang jauh lebih aman jika mengikuti protokol kesehatan. Santri tetap di dalam dan tidak keluar kemana-mana. Jaga jarak dan pakai masker saat berinteraksi,” katanya.
Mantan anggota DPR ini menegaskan pemerintah siap membantu pesantren untuk menjalankan protokoler kesehatan kepada para santri yang akan kembali mengikuti pendidikan. Pesantren-pesantren sempat memulangkan para santrinya ke rumah masing-masing. “Sebelum masuk, santri harus dalam kondisi steril dari segala virus dan sudah menjalani pemeriksaan rapid tes,” katanya.
(cip)