Menlu: Indonesia Harus Produksi Vaksin Covid-19 di ASEAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengakui pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua negara untuk memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan juga global. Pada 2020-2021, Indonesia telah melakukan upaya-upaya memperkuat ketahanan kesehatan.
"Di tingkat kawasan, sebagai Ketua Badan Sektor Kerja Sama Kesehatan ASEAN untuk 2020-2021, Indonesia memimpin dan mendorong berbagai inisiatif ASEAN dalam mengatasi pandemi dan memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan kawasan," kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan 2022 melalui kanal MoFA Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Untuk 2022, kata Retno, diplomasi kesehatan akan terus menjadi salah satu prioritas Indonesia, karena pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua pihak untuk memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan global, sehingga kerja sama dengan berbagai pihak diperlukan.
"Kerja sama jangka panjang diperlukan termasuk untuk memperkuat infrastruktur kesehatan nasional maupun distribusi kesehatan baik obat-obatan maupun vaksin," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Retno, Indonesia harus bisa memproduksi vaksin dan obat-obatan sendiri, memenuhi bahan bakunya, bahkan memiliki hak produksi vaksin di kawasan ASEAN.
"Indonesia harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hak produksi vaksin di kawasan. Indonesia harus mampu membuat obat sendiri dan memenuhi bahan baku pengembangan riset dan jejaring manufaktur vaksin juga terus didorong termasuk melalui CEPI (Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi)," tandas Retno.
"Di tingkat kawasan, sebagai Ketua Badan Sektor Kerja Sama Kesehatan ASEAN untuk 2020-2021, Indonesia memimpin dan mendorong berbagai inisiatif ASEAN dalam mengatasi pandemi dan memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan kawasan," kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan 2022 melalui kanal MoFA Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Untuk 2022, kata Retno, diplomasi kesehatan akan terus menjadi salah satu prioritas Indonesia, karena pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua pihak untuk memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan global, sehingga kerja sama dengan berbagai pihak diperlukan.
"Kerja sama jangka panjang diperlukan termasuk untuk memperkuat infrastruktur kesehatan nasional maupun distribusi kesehatan baik obat-obatan maupun vaksin," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Retno, Indonesia harus bisa memproduksi vaksin dan obat-obatan sendiri, memenuhi bahan bakunya, bahkan memiliki hak produksi vaksin di kawasan ASEAN.
"Indonesia harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hak produksi vaksin di kawasan. Indonesia harus mampu membuat obat sendiri dan memenuhi bahan baku pengembangan riset dan jejaring manufaktur vaksin juga terus didorong termasuk melalui CEPI (Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi)," tandas Retno.
(cip)