Legenda Perang Rimba, Perwira Kopassus Ini Perdayai Pasukan Elite Inggris yang Melatihnya
loading...
A
A
A
Intelijen Inggris yang mencium pergerakan Sumbi dan pasukannya langsung mengerahkan pasukannya. Mayor Alan Jenkins sebagai komandan tertinggi pasukan Inggris di Malaysia langsung mengerahkan 7 peleton pasukan Gurkha dan pasukan elite SAS Inggris melakukan pengejaran.
Pasukan Inggris kemudian melakukan penjebakan di sepanjang Sungai Kelalan. Letnan Sumbi dikunci dari berbagai arah, helikopter dan beberapa detasemen antitank juga sudah melakukan penguncian posisi. Meski sudah dikepung oleh pasukan khusus yang dilengkapi persenjataan berat dan modern, Letnan Sumbi yang membagi pasukannya menjadi dua kelompok tetap mampu meloloskan diri menuju Brunei tanpa bisa ditemukan, pria Maanyan asal Desa Madara ini menghilang di tengah hutan rimba.
Perwira Kopassus yang pernah dilatih di Inggris ini kemudian melakukan sabotase terhadap penyulingan minyak di Brunei. Meski berhasil menjalankan misinya, sayangnya anak buahnya yang di kelompok kedua tertangkap pasukan SAS. Mereka kemudian dipaksa menunjukkan posisi Letnan Sumbi. Setelah diburu selama berbulan-bulan, Letnan Sumbi akhirnya tertangkap. ”Setelah pencarian besar-besaran oleh pasukan Inggris pada 3 September 1966, Letnan Sumbi berhasil ditangkap,” dikutip dari akun @hadi_saputra_miter.blogspot.com.
Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono saat operasi di pedalaman Kalimantan. Foto/Istimewa
Pascakonfrontasi tersebut, Letnan Sumbi dikabarkan menghabiskan masa tugasnya sampai pensiun di Kota Buntok, Kalimantan dengan pangkat terakhir Mayor. Kehebatan Kopassus saat Operasi Dwikora juga diungkapkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono. Dalam pertempuran di belantara hutan Kalimantan, Kopassus berhasil mempermalukan Inggris.
Di berbagai medan pertempuran, TNI berhasil membuat Rejimen Askar Melayu Diraja yang dibantu Inggris, Australia, Selandia Baru kewalahan. Dalam buku biografi Benny Moerdani berjudul “Tragedi Seorang Loyalis” karya Julius Pour diceritakan bagaimana para sukarelawan dibantu TNI menangkap 12 orang dalam pertempuran di Kampung Long Jawi pada awal September.
Pertempuran juga terjadi di Kampung Sakilkilo dan Batugar, Sabah. Dalam pertempuran tersebut, satu peleton pasukan TNKU bersama TNI berhasil menewaskan sekitar 20 tentara Inggris dan Gurkha. Tidak hanya itu, pasukan Kujang 328/II Siliwangi juga berhasil menawan 34 pasukan Gurkha yang menyusup ke daerah Kapuas, Sambas.
”Ketika meletus konfrontasi Indonesia melawan Inggris pada hari Minggu 3 Mei 1964, perang gerilya membara di seluruh kawasan Kalimantan Utara (Sarawak, Sabah dan Brunei) sehingga menggoyahkan stabilitas dan mempermalukan pemerintahan kolonial Inggris di mata dunia selaku pemenang Perang Dunia II,” tulis Hendropriyono dalam buku biografinya berjudul “Operasi Sandi Yudha: Menumpas Gerakan Klandestein”
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
Pasukan Inggris kemudian melakukan penjebakan di sepanjang Sungai Kelalan. Letnan Sumbi dikunci dari berbagai arah, helikopter dan beberapa detasemen antitank juga sudah melakukan penguncian posisi. Meski sudah dikepung oleh pasukan khusus yang dilengkapi persenjataan berat dan modern, Letnan Sumbi yang membagi pasukannya menjadi dua kelompok tetap mampu meloloskan diri menuju Brunei tanpa bisa ditemukan, pria Maanyan asal Desa Madara ini menghilang di tengah hutan rimba.
Perwira Kopassus yang pernah dilatih di Inggris ini kemudian melakukan sabotase terhadap penyulingan minyak di Brunei. Meski berhasil menjalankan misinya, sayangnya anak buahnya yang di kelompok kedua tertangkap pasukan SAS. Mereka kemudian dipaksa menunjukkan posisi Letnan Sumbi. Setelah diburu selama berbulan-bulan, Letnan Sumbi akhirnya tertangkap. ”Setelah pencarian besar-besaran oleh pasukan Inggris pada 3 September 1966, Letnan Sumbi berhasil ditangkap,” dikutip dari akun @hadi_saputra_miter.blogspot.com.
Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono saat operasi di pedalaman Kalimantan. Foto/Istimewa
Pascakonfrontasi tersebut, Letnan Sumbi dikabarkan menghabiskan masa tugasnya sampai pensiun di Kota Buntok, Kalimantan dengan pangkat terakhir Mayor. Kehebatan Kopassus saat Operasi Dwikora juga diungkapkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono. Dalam pertempuran di belantara hutan Kalimantan, Kopassus berhasil mempermalukan Inggris.
Di berbagai medan pertempuran, TNI berhasil membuat Rejimen Askar Melayu Diraja yang dibantu Inggris, Australia, Selandia Baru kewalahan. Dalam buku biografi Benny Moerdani berjudul “Tragedi Seorang Loyalis” karya Julius Pour diceritakan bagaimana para sukarelawan dibantu TNI menangkap 12 orang dalam pertempuran di Kampung Long Jawi pada awal September.
Pertempuran juga terjadi di Kampung Sakilkilo dan Batugar, Sabah. Dalam pertempuran tersebut, satu peleton pasukan TNKU bersama TNI berhasil menewaskan sekitar 20 tentara Inggris dan Gurkha. Tidak hanya itu, pasukan Kujang 328/II Siliwangi juga berhasil menawan 34 pasukan Gurkha yang menyusup ke daerah Kapuas, Sambas.
”Ketika meletus konfrontasi Indonesia melawan Inggris pada hari Minggu 3 Mei 1964, perang gerilya membara di seluruh kawasan Kalimantan Utara (Sarawak, Sabah dan Brunei) sehingga menggoyahkan stabilitas dan mempermalukan pemerintahan kolonial Inggris di mata dunia selaku pemenang Perang Dunia II,” tulis Hendropriyono dalam buku biografinya berjudul “Operasi Sandi Yudha: Menumpas Gerakan Klandestein”
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
(cip)