Legenda Perang Rimba, Perwira Kopassus Ini Perdayai Pasukan Elite Inggris yang Melatihnya

Minggu, 02 Januari 2022 - 05:29 WIB
loading...
Legenda Perang Rimba,...
Kopassus pernah menjadi momok bagi pasukan elite Inggris dan Australia saat bertempur di pedalaman Kalimantan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pernah menjadi momok menakutkan bagi negara-negara common wealth yang terdiri dari Inggris, Australia, Selandia Baru saat konfrontasi dengan Malaysia pada 1963-1966 silam.

Dalam konfrontasi tersebut, prajurit Korps Baret Merah mampu membuat pasukan elite sekelas Special Air Service (SAS) dan Gurkha dari Inggris, serta Special Air Service Regiment (SARS) Australia yang merupakan pemenang Perang Dunia (PD) II kewalahan dalam pertempuran di sepanjang perbatasan Sabah-Sarawak yang membentang sejauh 1.200 kilometer di pedalaman Kalimantan.

Semasa konfrontasi, Kopassus berhasil menghabisi 30 pasukan Gurkha, tentara bayaran paling sadis yang tersohor akan keberaniannya dalam sebuah pertempuran di pedalaman Sarawak. Bahkan, dari informasi yang dihimpun, tercatat 200 pasukan elite Inggris dan Australia tewas dalam konfrontasi tersebut.


Letnan Sumbi dikawal tentara Gurkha setelah ditangkap. Foto/Istimewa

Konfrontasi dengan Malaysia yang dilindungi Inggris berawal ketika Presiden Soekarno mengumumkan Operasi Dwikora. Operasi itu sebagai bentuk penentangan terhadap pembentukan Federasi Malaysia yang terdiri atas Sabah, Brunnei dan Sarawak. Soekarno menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai "boneka Inggris" yang merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru.

Namun konfrontasi tesebut berakhir setelah Presiden Soeharto mengambil alih pucuk kepemimpinan nasional pascatragedi berdarah G30S/PKI. Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik dan normalisasi hubungan antara kedua negara. Perjanjian perdamaian kedua negara kemudian ditandatangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian. Meski telah berdamai namun Letnan Sumbi tetap melaksanakan misi operasinya.



”Satu regu kecil Kopassus yang dipimpin Letnan Sumbi menciptakan legenda perang rimba yang hingga kini dikenang di Brunei Darussalam,” dikutip SINDOnews dari buku “Kopassus untuk Indonesia” yang ditulis Iwan Santosa dan E.A. Natanegara, Minggu (2/1/2022).

Legenda Perang Rimba, Perwira Kopassus Ini Perdayai Pasukan Elite Inggris yang Melatihnya


Tak banyak yang tahu sosok Letnan Sumbi. Namun sepak terjangnya di rimba belantara Kalimantan membuat pasukan khusus Inggris dan Australia ketar-ketir. Aksi heroiknya yang hingga kini masih dikenang dan tidak terlupakan bagi tentara Inggris adalah ketika Letnan Sumbi bersama pasukannya menyabotase kilang Shell. Ketika itu, Letnan Sumbi bersama pasukannya berhasil menyusup ke wilayah Malaysia Timur.

Intelijen Inggris yang mencium pergerakan Sumbi dan pasukannya langsung mengerahkan pasukannya. Mayor Alan Jenkins sebagai komandan tertinggi pasukan Inggris di Malaysia langsung mengerahkan 7 peleton pasukan Gurkha dan pasukan elite SAS Inggris melakukan pengejaran.

Pasukan Inggris kemudian melakukan penjebakan di sepanjang Sungai Kelalan. Letnan Sumbi dikunci dari berbagai arah, helikopter dan beberapa detasemen antitank juga sudah melakukan penguncian posisi. Meski sudah dikepung oleh pasukan khusus yang dilengkapi persenjataan berat dan modern, Letnan Sumbi yang membagi pasukannya menjadi dua kelompok tetap mampu meloloskan diri menuju Brunei tanpa bisa ditemukan, pria Maanyan asal Desa Madara ini menghilang di tengah hutan rimba.

Perwira Kopassus yang pernah dilatih di Inggris ini kemudian melakukan sabotase terhadap penyulingan minyak di Brunei. Meski berhasil menjalankan misinya, sayangnya anak buahnya yang di kelompok kedua tertangkap pasukan SAS. Mereka kemudian dipaksa menunjukkan posisi Letnan Sumbi. Setelah diburu selama berbulan-bulan, Letnan Sumbi akhirnya tertangkap. ”Setelah pencarian besar-besaran oleh pasukan Inggris pada 3 September 1966, Letnan Sumbi berhasil ditangkap,” dikutip dari akun @hadi_saputra_miter.blogspot.com.

Legenda Perang Rimba, Perwira Kopassus Ini Perdayai Pasukan Elite Inggris yang Melatihnya

Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono saat operasi di pedalaman Kalimantan. Foto/Istimewa

Pascakonfrontasi tersebut, Letnan Sumbi dikabarkan menghabiskan masa tugasnya sampai pensiun di Kota Buntok, Kalimantan dengan pangkat terakhir Mayor. Kehebatan Kopassus saat Operasi Dwikora juga diungkapkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono. Dalam pertempuran di belantara hutan Kalimantan, Kopassus berhasil mempermalukan Inggris.

Di berbagai medan pertempuran, TNI berhasil membuat Rejimen Askar Melayu Diraja yang dibantu Inggris, Australia, Selandia Baru kewalahan. Dalam buku biografi Benny Moerdani berjudul “Tragedi Seorang Loyalis” karya Julius Pour diceritakan bagaimana para sukarelawan dibantu TNI menangkap 12 orang dalam pertempuran di Kampung Long Jawi pada awal September.

Pertempuran juga terjadi di Kampung Sakilkilo dan Batugar, Sabah. Dalam pertempuran tersebut, satu peleton pasukan TNKU bersama TNI berhasil menewaskan sekitar 20 tentara Inggris dan Gurkha. Tidak hanya itu, pasukan Kujang 328/II Siliwangi juga berhasil menawan 34 pasukan Gurkha yang menyusup ke daerah Kapuas, Sambas.

”Ketika meletus konfrontasi Indonesia melawan Inggris pada hari Minggu 3 Mei 1964, perang gerilya membara di seluruh kawasan Kalimantan Utara (Sarawak, Sabah dan Brunei) sehingga menggoyahkan stabilitas dan mempermalukan pemerintahan kolonial Inggris di mata dunia selaku pemenang Perang Dunia II,” tulis Hendropriyono dalam buku biografinya berjudul “Operasi Sandi Yudha: Menumpas Gerakan Klandestein”
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0938 seconds (0.1#10.140)