Kemendagri Terjunkan Tim Pemantau Penerapan PPKM Mikro di Jawa dan Bali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) menurunkan tim pemantau pelaksanaan PPKM Mikro di Jawa dan Bali selama masa libur Natal dan Tahun Baru ( Nataru ). Pemantauan bertujuan agar protokol kesehatan benar-benar diterapkan, utamanya di objek wisata.
Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Yusharto Huntoyungo mengatakan, tim pemantau diterjunkan sebagai tindak lanjut Nota Dinas Sekretaris Ditjen Bina Pemerintahan Desa No 446/1611/SET tanggal 27 Desember 2021. Selain dari Bina Desa, tim juga melibatkan
Balai Yogyakarta, Balai Lampung, dan Balai Malang.
Balai Lampung melaksanakan pantauan di beberapa daerah wisata di Lampung, Balai Yogyakarta melaksanakan pantauan ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sedangkan Balai Malang melaksanakan pantauan ke daerah Jawa Timur.
Baca juga: Kemendagri Sebut Sudah 142.829 Jabatan Struktural di Pemda Dipangkas
Adapun tim pemantau NTB melaporkan telah melaksanakan pemantauan ke Desa Wisata rumah adat Dusun Sade, Desa Sengkol Dusun Ende, dan Pantai Pandanan, Desa Malaka. Pengunjung terlihat sepi dan mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan di tempat-tempat yang telah disediakan.
"Lokasi wisata cukup besar dan luas memungkinkan pengunjung menyebar ke beberapa titik dan tidak bertumpuk di satu tempat. Penerapan PPKM Mikro di lokasi Desa Wisata Rumah Adat Dusun Sade dan Desa Sengkol Dusun Ende telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Yusharto Huntoyungo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/12/2021).
Menurutnya, ada sedikit catatan di Pantai Pandanan yang dilansir sepi di hari biasa tapi masih ramai di hari libur, belum adanya petugas Satgas Covid-19 dan penjaga pantai, dan belum memiliki jadwal buka tutup kawasan yang jelas.
Tim Pemantau Ditjen Bina Pemdes melaporkan pantauan dari Jawa Barat, tepatnya di Kawasan Wisata Sari Ater dan Floating Market Lembang. Kawasan wisata Sari Ater menyediakan occupancy 70% dari jumlah kamar selama PPKM Nataru.
Baca juga: Libur Nataru, Kilang Balikpapan Tetap Produksi BBM
Untuk hotel dan resort, jumlah pengunjung yang datang per hari yaitu 10% (100-200 orang di hari biasa), sementara penggunaan fasilitas kolam renang dibatasi untuk 150 orang, dan 24 orang untuk kapasitas kamar rendam.
Di kawasan wisata Floating Market, selama PPKM Nataru jumlah pengunjung yang datang mencapai 10% per hari (1.500 orang), di mana biasanya mencapai 15.000 pengunjung. Manajemen mewajibkan pengunjung memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19, dan berusia di atas 12 tahun (atau didampingi oleh orang dewasa yang sudah vaksin minimal dosis pertama bagi anak di bawah usia 12 tahun).
Untuk mengurangi penumpukan pengunjung, Floating Market juga mengurangi jumlah meja & kursi makan hingga 50%. Penerapan prokes diketahui sangat baik dan sudah sesuai dengan aturan pemerintah.
Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Yusharto Huntoyungo mengatakan, tim pemantau diterjunkan sebagai tindak lanjut Nota Dinas Sekretaris Ditjen Bina Pemerintahan Desa No 446/1611/SET tanggal 27 Desember 2021. Selain dari Bina Desa, tim juga melibatkan
Balai Yogyakarta, Balai Lampung, dan Balai Malang.
Balai Lampung melaksanakan pantauan di beberapa daerah wisata di Lampung, Balai Yogyakarta melaksanakan pantauan ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sedangkan Balai Malang melaksanakan pantauan ke daerah Jawa Timur.
Baca juga: Kemendagri Sebut Sudah 142.829 Jabatan Struktural di Pemda Dipangkas
Adapun tim pemantau NTB melaporkan telah melaksanakan pemantauan ke Desa Wisata rumah adat Dusun Sade, Desa Sengkol Dusun Ende, dan Pantai Pandanan, Desa Malaka. Pengunjung terlihat sepi dan mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan di tempat-tempat yang telah disediakan.
"Lokasi wisata cukup besar dan luas memungkinkan pengunjung menyebar ke beberapa titik dan tidak bertumpuk di satu tempat. Penerapan PPKM Mikro di lokasi Desa Wisata Rumah Adat Dusun Sade dan Desa Sengkol Dusun Ende telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Yusharto Huntoyungo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/12/2021).
Menurutnya, ada sedikit catatan di Pantai Pandanan yang dilansir sepi di hari biasa tapi masih ramai di hari libur, belum adanya petugas Satgas Covid-19 dan penjaga pantai, dan belum memiliki jadwal buka tutup kawasan yang jelas.
Tim Pemantau Ditjen Bina Pemdes melaporkan pantauan dari Jawa Barat, tepatnya di Kawasan Wisata Sari Ater dan Floating Market Lembang. Kawasan wisata Sari Ater menyediakan occupancy 70% dari jumlah kamar selama PPKM Nataru.
Baca juga: Libur Nataru, Kilang Balikpapan Tetap Produksi BBM
Untuk hotel dan resort, jumlah pengunjung yang datang per hari yaitu 10% (100-200 orang di hari biasa), sementara penggunaan fasilitas kolam renang dibatasi untuk 150 orang, dan 24 orang untuk kapasitas kamar rendam.
Di kawasan wisata Floating Market, selama PPKM Nataru jumlah pengunjung yang datang mencapai 10% per hari (1.500 orang), di mana biasanya mencapai 15.000 pengunjung. Manajemen mewajibkan pengunjung memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19, dan berusia di atas 12 tahun (atau didampingi oleh orang dewasa yang sudah vaksin minimal dosis pertama bagi anak di bawah usia 12 tahun).
Untuk mengurangi penumpukan pengunjung, Floating Market juga mengurangi jumlah meja & kursi makan hingga 50%. Penerapan prokes diketahui sangat baik dan sudah sesuai dengan aturan pemerintah.