Zulkifli Lubis, Bapak Intelijen Indonesia yang Tak Bisa Dikuasai Komunis

Jum'at, 31 Desember 2021 - 05:32 WIB
loading...
A A A
Panglima Tentara ke-16 Angkatan Darat Jenderal Harada lantas membentuk tentara sukarela. Ketika keputusan untuk membentuk Pembela Tanah Air (Peta) diumumkan pada 3 Oktober 1943, Seinen Dojo tempat Lubis dan kawan-kawan ditutup. Para pelatihnya kemudian dipindahkan ke Bogor untuk membuka pusat pelatihan perwira (Renseitai).

Dengan menempati bekas asrama tentara NIL Batalyon 19, pendidikan Renseitai dimulai pada 18 Oktober 1943. Siswa-siswa utama Renseitai adalah jebolan Seinen Dojo, yang dilatih untuk tiga jabatan: komandan batalion (daidancho), komandan kompi (chudancho), dan komandan peleton (shodancho).

Setelah lulus dari Seinen Dojo, Lubis berada di antara mereka yang dipilih kembali untuk mendapat pendidikan lebih tinggi. Karena prestasinya, Lubis dikirim ke pusat pelatihan Peta di Bogor dan menjadi asisten pelatih program pendidikan shodancho pada kompi Soeharto, yang kelak menjadi Presiden.

Pada 8 Desember 1943, pendidikan angkatan pertama calon perwira Peta dilantik dalam upacara yang khidmat di Lapangan Gambir. Peta menjadi organ intelijen yang pertama mengembangkan secara riil operasinya ke seluruh Indonesia.

Lubis bersama Kemal Idris dan Dan Mogot diajak Letnan Tsuchiya untuk melatih sekira 1.500 orang untuk tiga daidam (batalion) di Bali, sampai Juni 1944. Setelah itu, sebagai pembantu satu-satunya orang Indonesia, Lubis dibawa Rokugawa, mantan komandan Seinen Dojo, ke Malaysia dan Singapura. Di Negeri Singa, untuk kali pertama Lubis diperkenalkan dengan Fujiwara Kikan (badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara).

Lubis juga bersua dengan perwira Jepang, Mayor Ogi, bahkan sekamar dengannya. Berkat aktivitas intelijen Mayor Ogi, tentara Prancis menyerah dan Jepang menguasai Vietnam tanpa perang. Dari Mayor Ogi, Lubis mendapat pelajaran bagaimana memengaruhi komandan musuh di negara asing, sampai bisa menyerah tanpa melalui pertempuran. Rokugawa juga mengajari Lubis teori maupun praktik intelijen.

Bentuk Badan Intelijen
Di bawah Badan Keamanan Rakyat (BKR), Lubis mendirikan Badan Istimewa (BI) pada Agustus 1945. Lubis berpikir bahwa dalam setiap gerakan apa pun, keberadaan intelijen dibutuhkan.

Dia kemudian merekrut sekira 40 orang bekas perwira gyugun (Angkatan Dara, Jepang) dari seluruh Jawa. Selama seminggu, dia melatih mereka praktik intelijen, terutama untuk informasi, sabotase, dan psywar.

"BI dibentuk secara sederhana menurut desain yang diperoleh Zulkifli Lubis ketika mendapat pendidikan intelijen dari tentara Jepang. Kondisi geografis yang sangat luas menyebabkan daerah operasi BI hanya berada di Pulau Jawa. Situasi di beberapa wilayah Indonesia sangat sulit bagi anggota BI untuk melancarkan operasi intelijen," tulis Hariyadi Wirawan, "Evolusi Intelijen Indonesia," termuat dalam Reformasi Intelijen Negara.

Pada akhir 1945, Lubis mengirim ekspedisi ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara untuk melawan Belanda. Menyelundupkan senjata dari Singapura untuk membantu perjuangan di Kalimantan di bawah pimpinan Mulyono dan Cilik Riwut menjadi operasinya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Pasal Masukan Pemerintah...
3 Pasal Masukan Pemerintah di RUU TNI Menarik Perhatian
DPR Jamin Pengesahan...
DPR Jamin Pengesahan RUU TNI Tak Bakal Dikebut: Takut Kecelakaan
Mabes TNI AU Terima...
Mabes TNI AU Terima Kunjungan Raffi Ahmad, Perkuat Sinergi Pertahanan-Industri Kreatif
Wamenko Polkam Jawab...
Wamenko Polkam Jawab SBY soal TNI Aktif Harus Mundur jika Masuk Pemerintahan atau Politik
Dimutasi Jenderal Agus...
Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto, 15 Perwira Tinggi Bersiap Tinggalkan TNI
Prabowo dan Jokowi Tunjukkan...
Prabowo dan Jokowi Tunjukkan Keteladanan dan Harmonisasi Politik Nasional
Panglima TNI Dorong...
Panglima TNI Dorong Perubahan Doktrin Peperangan untuk Hadapi Tantangan Zaman
Kemeriahan Reuni Akbar...
Kemeriahan Reuni Akbar Paguyuban Purnawirawan Arhanud di Batu Jawa Timur
Mantan Komisioner KPK...
Mantan Komisioner KPK Pertanyakan Fungsi Intelijen Jaksa
Rekomendasi
Putri Nabila Meminta...
Putri Nabila Meminta Maaf pada Mantan Kekasih di Lagu Maaf
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
8 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved