BMKG Deteksi Potensi Bibit Siklon Tropis di Laut Arafura, Begini Dampaknya

Selasa, 21 Desember 2021 - 18:06 WIB
loading...
BMKG Deteksi Potensi...
BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) selama 24 jam dalam periode 7 hari terus memantau potensi terjadinya bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada kondisi cuaca dan gelombang signifikan di wilayah Indonesia. Foto/BMKG
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) selama 24 jam dalam periode 7 hari terus melakukan pemantauan potensi terjadinya bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada kondisi cuaca dan gelombang signifikan di wilayah Indonesia.

Dikutip dari rilis BMKG, Selasa (21/12/2021), berdasarkan analisis dinamika atmosfer hari ini Selasa, 21 Desember 2021 pukul 07.00 WIB, Jakarta TCWC mengidentifikasi adanya potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal (pusaran angin) yang dapat meningkat menjadi suspect area potensi bibit siklon tropis di sekitar wilayah Laut Arafura dalam periode 3 hari ke depan seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sistem tersebut.

Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah barat daya menuju wilayah perairan utara Australia atau selatan Nusa Tenggara Timur. Dalam periode 48-72 jam ke depan berdasarkan model prediksi cuaca, Suspect Area tersebut diprakirakan mengalami peningkatan intensitas yang cukup signifikan dengan kemungkinan pusat sistemnya sudah berada di Area Tanggung Jawab TCWC Australia.



Terkait dengan keberadaan sistem Suspect Area tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus untuk periode 3 hari ke depan berupa :

- Potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

- Potensi angin kencang di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

- Potensi tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate Sea) di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kep.Aru, Perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare - Agats bagian utara, dan Laut Arafura

- Potensi tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan P.Buru - P. Seram, Perairan Kep.Kai, dan Perairan Fakfak.



Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah provinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi sistem bibit siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)