Antisipasi Lonjakan, Pemerintah Tambah Tempat Karantina PPLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan menambah tempat karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang akan datang ke Indonesia. Hal ini dikatakan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Untuk mengantisipasi melonjaknya PPLN yang tiba di Indonesia, Pemerintah juga akan kembali menyiapkan tempat-tempat atau wisma karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada," ujar Luhut usai jumpa pers, Senin (20/12/2021).
Luhut mengungkapkan jumlah tempat karantina yang ditambah pemerintah ada banyak. Namun ia tidak memberi rinciannya. "Tadi di slide-nya ada tadi sudah dijelaskan ada di Pasar Rumput, ada di mana itu, kalau jumlahnya akan cukup banyak," jelas dia.
Luhut mengimbau masyarakat yang tidak berhak untuk karantina di Wisma Atlet dapat segera ke hotel repatriasi yang sudah disiapkan pemerintah dengan biaya mandiri.
Di sisi lain, Luhut juga mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk hal yang tidak esensial atau tidak penting. Pasalnya, saat ini varian Omicron tengah mengganas.
Lihat Juga: Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober, PDIP Harap Kementerian Strategis Diisi Profesional
"Untuk mengantisipasi melonjaknya PPLN yang tiba di Indonesia, Pemerintah juga akan kembali menyiapkan tempat-tempat atau wisma karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada," ujar Luhut usai jumpa pers, Senin (20/12/2021).
Luhut mengungkapkan jumlah tempat karantina yang ditambah pemerintah ada banyak. Namun ia tidak memberi rinciannya. "Tadi di slide-nya ada tadi sudah dijelaskan ada di Pasar Rumput, ada di mana itu, kalau jumlahnya akan cukup banyak," jelas dia.
Luhut mengimbau masyarakat yang tidak berhak untuk karantina di Wisma Atlet dapat segera ke hotel repatriasi yang sudah disiapkan pemerintah dengan biaya mandiri.
Di sisi lain, Luhut juga mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk hal yang tidak esensial atau tidak penting. Pasalnya, saat ini varian Omicron tengah mengganas.
Lihat Juga: Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober, PDIP Harap Kementerian Strategis Diisi Profesional
(maf)