Terima Dua Heli Bell Baru Buatan Kanada, Alutsista TNI AL Semakin Garang

Rabu, 08 Desember 2021 - 21:47 WIB
loading...
Terima Dua Heli Bell Baru Buatan Kanada, Alutsista TNI AL Semakin Garang
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menerima dua unit Helikopter Latih Single Engine Bell 505. Foto/Dispenal
A A A
JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) menerima dua unit Helikopter Latih Single Engine Bell 505 dari PT. Atamora Tehnik Makmur. Kedua heli tersebut bagian dari upaya modernisasi alutsista Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).

Penyerahan kedua heli tersebut disaksikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, di Apron Museum Penerbangan, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).

Helikopter latih Bell 505 yang dikembangkan Bell Textron Kanada ini diserahkan oleh Direktur PT. Atamora Teknik Makmur, Deritary, melalui penandatangan berita acara serahterima kepada Kepala Dinas Pengadaan TNI AL (Kadisadal) Laksma TNI Maman Rohman. Dari Kadisadal diserahkan kepada Asisten Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Puguh Santoso dan kemudian diserahkan kepada Komandan Puspenerbal Laksda TNI Edwin.



Diserahkannya 2 buah Helikopter latih Bell 505 yang baru ini, tentunya akan memperkuat sarana untuk mencetak penerbang-penerbang TNI AL yang andal. Sebelumnya TNI AL telah memiliki helikoper latih jenis Colibri sejak 2002. Penyerahan ini merupakan sejarah setelah hampir 20 tahun TNI AL baru memiliki lagi pesawat latih terbaru dan rencananya dalam waktu dekat akan bertambah lagi 2 buah helikopter yang saat ini dalam proses pengerjaan.



Dalam kesempatan tersebut, Yudo mengatakan Helikopter latih Bell-505 ini adalah pengadaan TNI Angkatan Laut 2021, yang selanjutnya akan bergabung dalam Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal. Menurutnya dengan adanya helikopter generasi terbaru dari Bell Textron yang efisien bahan bakar serta dilengkapi dengan rangkaian Avionics yang canggih sehingga tepat digunakan dalam rangka mendukung peningkatan kualifikasi penerbang dan siswa Penerbang TNI Angkatan Laut.

“Secanggih apa pun alutsista yang dimiliki, personel pengawak tetaplah menjadi faktor penentu. Terlebih lagi, dengan prinsip kesenjataan angkatan laut, yakni senjata yang diawaki, maka integrasi antara personel dan peralatan menjadi hal yang sangat penting. Dalam konteks inilah pesawat-pesawat latih memiliki peran sentral dalam pembinaan profesionalisme prajurit Rajawali Laut,” tegas Yudo.

Lebih lanjut Yudo mengungkapkan, pesawat udara sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) memiliki peran dan fungsi yang sangat vital, baik sebagai mata dan telinga maupun kepanjangan tangan dari armada kapal perang. Dengan keunggulan pada aspek kecepatan dan manuver, unsur udara dapat melaksanakan tugas-tugas pengintaian udara maritim, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas heli, dukungan maupun pengamatan dalam rangka penyeleng-garaan operasi laut yang efektif.

Peran Penerbangan Angkatan Laut sebagai komponen SSAT memiliki kelebihan pada aspek kecepatan dan manuver sehingga efektif sebagai patrolling force, supporting force dan attacking force, didukung dengan 6 fungsi yang dimiliki yaitu pengintaian udara maritirn, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas heli, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut dalam rangka penyelenggaraan operasi laut.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2276 seconds (0.1#10.140)