Mahfud MD Minta Korupsi Tidak Dipandang sebagai Budaya

Senin, 06 Desember 2021 - 14:21 WIB
loading...
Mahfud MD Minta Korupsi Tidak Dipandang sebagai Budaya
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meminta agar korupsi tidak lagi dipandang sebagai budaya, namun sebagai kejahatan. Foto/Tangkapan Layar
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meminta agar korupsi tidak lagi dipandang sebagai budaya, namun sebagai kejahatan. Mahfud menilai masyarakat Indonesia dikenal dengan kesantunannya, gotong royong, dan malu jika berbuat hal yang tidak benar.

Hal-hal tersebut sangat bertentangan dengan budaya korupsi. "Bahwa ada korupsi di Indonesia dan agak banyak gitu itu kejahatan, itu harus dipandang sebagai kejahatan bukan sebagai budaya," ujar Mahfud MD dalam diskusi panel dengan tema Mewujudkan Sinergi Antar Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait sebagai Counterpartner yang Kondusif dalam Pemberantasan Korupsi secara daring pada Senin (6/12/2021).

Maka itu, kata dia, korupsi harus diartikan sebagai kejahatan yang harus dilawan. “Untuk itulah kita lalui sekarang membangun antitesinya, yaitu budaya antikorupsi bukan budaya korupsi," jelasnya.



Menurutnya, dari sudut pandang ilmu tidak ada yang namanya budaya korupsi. Karena, lanjut dia, budaya itu hasil daya cipta rasa dan karsa yang selalu melahirkan kebaikan budi.

"Jadi kalau kalau kejahatan mencuri itu meskipun sering dilakukan orang itu bukan budaya karena itu keluar dari kejahatan budi, keluar dari bisikan hati nurani sehingga tidak mungkin kita percaya atau membiarkan kalau itu mulai tumbuh korupsi itu adalah budaya," ungkapnya.

Mahfud menjelaskan bahwa awal mula budaya korupsi muncul pada tulisan mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta atau akrab disapa Bung Hatta. Dalam tulisannya pada 1974, Bung Hatta mengatakan bahwa di Indonesia ini korupsi sudah jadi budaya. "Nah, saya ingin mengatakan bahwa korupsi itu bukan budaya. Tidak mungkin kita percaya dan menghayati bahwa korupsi itu budaya,” imbuhnya.

Dia menilai pernyataan Bung Hatta itu memiliki nilai positif, yakni mengingatkan agar korupsi tidak dijadikan sebagai budaya. "Mungkin, Pak Hatta sudah melihat korupsi sudah merajalela di mana-mana gitu lalu, beliau putus asa (menyebut) korupsi jadi budaya. Tapi dari sudut ilmu, korupsi itu tidak boleh menjadi budaya dan tidak bisa menjadi budaya Indonesia. Karena apa, karena orang Indonesia itu punya budaya adiluhung, adiluhung itu budaya unggul, budaya unggul yang antikorupsi," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)