Pimpinan DPD Kompak Upayakan Peluang untuk Capres Independen

Sabtu, 04 Desember 2021 - 11:14 WIB
loading...
Pimpinan DPD Kompak...
Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI kompak mengupayakan peluang untuk calon presiden (capres) independen atau bukan dari partai politik. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) RI kompak mengupayakan peluang untuk calon presiden ( capres ) independen atau bukan dari partai politik. Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono mengatakan, alasan yang disampaikan oleh Ketua DPD RI LaNyalla Matalitti sangat jelas mengenai keinginan DPD untuk mendorong capres independen.

"DPD sebagai bagian dari parlemen yang berada pada posisi di luar partai, tentu akan mencoba untuk memperjuangkan hal-hal yang menjadi keinginan dari masyarakat bangsa ini," kata Nono acara Forum Komunikasi dan Diseminasi Program Refleksi Akhir Tahun DPD RI di Bandung, Jawa Barat, Jumat 3 Desember 2021 malam sebagaimana keterangan pers yang diterima pada Sabtu (4/12/2021).

Nono pun menjelaskan soal apa yang menjadi rekomendasi MPR pada periode 2009-2014 dan 2014-2019, yang masing-masing ada 7 rekomendasi. Pada poin 1, 2, dan 3 rekomendasi tersebut, merekomendasikan perlu adanya pokok-pokok haluan negara, tentang penataan kewenangan MPR, dan tentang penataan kewenangan DPD.



Menurutnya, 3 hal ini sama persis baik periode yang lalu maupun yang setelah itu. Terkait dengan pokok-pokok haluan negara dan penataan kewenangan MPR dan DPD sudah pasti harus ada amendemen. Sehingga, wacana amendemen UUD 1945 ini tidak bisa dihindari.

"Karena keinginan MPR juga bukan otomatis bukan ujug-ujug langsung muncul tetapi juga menyerap aspirasi dari masyarakat," imbuhnya.

Lalu soal pemilu, kata Nono, terdapat Undang-Undang (UU) Nomor 7/2017 Tentang Pemilu, tetapi beberapa waktu yang lalu usulan merevisi UU Pemilu ini dibatalkan. Ada keinginan DPD RI kembali mengusulkan revisi UU Pemilu tersebut, tetapi proses kelembagaan harus berjalan di mana ada faktor waktu dan tahapan di dalamnya.

"Jadi kami di pimpinan berempat juga ngomong-ngomong dan kita memberikan tugas kepada komite satu untuk apakah bisa merevisi atau mengusulkan, tinggal ini waktunya cukup atau tidak. Karena bagaimanapun juga kita harus mengikuti tahapan-tahapan itu, kalau tidak maka akan menjadi persoalan," tutur Nono.

Tetapi, dia menegaskan, tidak mustahil DPD berjuang terus atas dorongan dari masyarakat tentunya sebagaimana yang disampaikan Ketua DPD bahwa dari survei persepsi masyarakat, ada 71% publik itu menghendaki misalnya figur dari nonpartai. "Apalagi survei terakhir sudah memberikan gambaran seperti itu saya kira DPD akan berjuang ke sana," tegasnya.

Kemudian, Wakil Ketua II DPR RI Mahyudin mengatakan, orang Indonesia itu sudah pintar semua hanya saja mereka dipaksa untuk tidak punya pilihan, itu saja masalahnya. Jadi dalam demokrasi itu semakin banyak calon maka semakin bagus.

"Banyak orang pintar di republik ini, dia bisa memimpin bangsa ini dengan baik tetapi dia tidak punya kesempatan karena tidak punya perahu, mau jujur saya juga bisa jadi presiden sebenarnya, cuma yang partai pengusungnya siapa," ujarnya di kesempatan sama.

Politikus Golkar ini pun menceritakan pengalamannya di partai, misalnya saja mau menjadi calon gubernur atau bupati itu akan menghadapi proses yang berat, melakukan lobi-lobi yang menghabiskan banyak uang, padahal belum bertarung di pilkada. "Jadi presiden threshold 20%, terus kalau dikunci gampang kuncinya, pengalaman saya begitu," ujarnya.

Bahkan, kata Mahyudin, dirinya dulu bisa membuat adanya calon tunggal di pilkada, semua dukungan disapu bersih dan disisakan calon bayangan. "Dulu bisa membikin sebuah daerah calon tunggal bupati, partai kandangin semua, jalankan kader kita supaya ada pasangan lain Jadi kan calon bayangan, yang jadi pasti ini, karena ruang untuk mengunci itu ada, jangan dulu sistemnya gabungan partai politik, ini saya cerita-cerita yang lalu lah, tetapi sekarang juga masih ada," ungkap Mahyudin.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pakar Hukum Nilai Kasus...
Pakar Hukum Nilai Kasus Hukum La Nyalla Terkesan Dipaksakan
Cegah Persepsi Negatif,...
Cegah Persepsi Negatif, KPK Diminta Transparan Terkait Penggeledahan Rumah La Nyalla
KPK Geledah Kantor KONI...
KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Kasus Dana Hibah Pokmas
La Nyalla Pertanyakan...
La Nyalla Pertanyakan Penggeledahan KPK di Rumahnya
Anggota DPD RI Sebut...
Anggota DPD RI Sebut Efisiensi Dana Otsus Hambat Pembangunan di Papua
Senator Siti Aseanti...
Senator Siti Aseanti Perkuat Pemahaman Nilai Kebangsaan ke Pelajar Kapuas
Vanita Naraya Ungkap...
Vanita Naraya Ungkap Peran Kunci Perempuan dalam Demokrasi
DPD: Implementasikan...
DPD: Implementasikan PPPK Dapat Mengajar di Sekolah Swasta
THR dan Gaji Ke-13 Tetap...
THR dan Gaji Ke-13 Tetap Dibayar, Ketua DPD Dorong ASN Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Rekomendasi
Keuskupan Ruteng Ajak...
Keuskupan Ruteng Ajak Umat Gelar Misa Arwah Mengenang Paus Fransiskus
Pecah Rekor Termahal,...
Pecah Rekor Termahal, Harga Emas Antam Tembus di Atas Rp2 Juta per Gram
Idap Sindrom Fowler,...
Idap Sindrom Fowler, Wanita 27 Tahun Ini Tidak Bisa Buang Air Kecil selama 6 Tahun
Berita Terkini
Rektor Unhan Lantik...
Rektor Unhan Lantik Dave Laksono Jadi Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pertahanan
34 menit yang lalu
Gibran Buat Konten Bonus...
Gibran Buat Konten Bonus Demografi, PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja Gitu Lho!
39 menit yang lalu
Presiden Prabowo Terima...
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Malaysia di Istana Merdeka Sore Ini
2 jam yang lalu
Kemenkes Tutup 3 Prodi...
Kemenkes Tutup 3 Prodi di Fakultas Kedokteran Buntut Laporan Perundungan dan Pelecehan Seksual
3 jam yang lalu
Maknai Hari Kartini,...
Maknai Hari Kartini, Kowani Komitmen Wujudkan Perempuan Indonesia Mandiri
3 jam yang lalu
Mayjen TNI Djon Afriandi...
Mayjen TNI Djon Afriandi Pimpin Sertijab Dangrup 1 dan 2 hingga Dansat 81 Kopassus
3 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved