Jamaah Umrah Terkenda E-Visa Inactive, Begini Penjelasan Konsul Haji KJRI Jeddah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali angkat bicara terkait E-Visa umrah yang masih Inactive. Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) Firman M Nur.
Endang menegaskan, visa umrah Indonesia tidak diblok, namun masih ada update persyaratan yang ditambahkan dalam aplikasi evisa umrah.
"Saya kira bukan diblok tapi Inactive. Artinya masih ada update terkait persyaratan yang belum ditambahkan dalam aplikasi visa," ujar Endang saat dihubungi MNC Portal, Jumat (3/12/2021).
"Misalnya, yang awalnya jenis pilihan vaksin hanya 4 sekarang ada penambahan menjadi 6, Sehingga perlu waktu penyesuaian dalam aplikasi visa umrah," sambungnya.
Hal ini juga dibenarkan Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Eko Hartono. Ia menyebut E-Visa umrah belum terintegrasi dengan data-data pada aplikasi pedulilindungi, terutama pembacaan sertifikat vaksin.
"Memang benar di aplikasi E-Visa sekarang waktu mengisi untuk register aplikasi itu harus mencantumkan jenis vaksin yang kita pakai. Masalahnya, pada saat kita memilih vaksinnya Sinovac atau Sinopharm, itu belum bisa masuk muter-muter terus," kata Eko.
Ketua Umum Amphuri Firman M Nur sebelumnya mengatakan, meski penerbangan ke Saudi sudah dibuka, proses pemberangkatan jamaah umrah masih terkendala E-Visa yang masih inactive.
"Perlu diketahui kondisi sekarang saat ini baru diizinkan penerbangan langsung sedangkan umrahnya belum karena sistem visanya masih diblok. Kita berharap dalam waktu dekat bisa dibuka sehingga proses pengajuan bisa dijalankan," kata Firman saat dihubungi MNC Portal, Rabu (1/12/2021).
Endang menegaskan, visa umrah Indonesia tidak diblok, namun masih ada update persyaratan yang ditambahkan dalam aplikasi evisa umrah.
"Saya kira bukan diblok tapi Inactive. Artinya masih ada update terkait persyaratan yang belum ditambahkan dalam aplikasi visa," ujar Endang saat dihubungi MNC Portal, Jumat (3/12/2021).
"Misalnya, yang awalnya jenis pilihan vaksin hanya 4 sekarang ada penambahan menjadi 6, Sehingga perlu waktu penyesuaian dalam aplikasi visa umrah," sambungnya.
Hal ini juga dibenarkan Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Eko Hartono. Ia menyebut E-Visa umrah belum terintegrasi dengan data-data pada aplikasi pedulilindungi, terutama pembacaan sertifikat vaksin.
"Memang benar di aplikasi E-Visa sekarang waktu mengisi untuk register aplikasi itu harus mencantumkan jenis vaksin yang kita pakai. Masalahnya, pada saat kita memilih vaksinnya Sinovac atau Sinopharm, itu belum bisa masuk muter-muter terus," kata Eko.
Ketua Umum Amphuri Firman M Nur sebelumnya mengatakan, meski penerbangan ke Saudi sudah dibuka, proses pemberangkatan jamaah umrah masih terkendala E-Visa yang masih inactive.
"Perlu diketahui kondisi sekarang saat ini baru diizinkan penerbangan langsung sedangkan umrahnya belum karena sistem visanya masih diblok. Kita berharap dalam waktu dekat bisa dibuka sehingga proses pengajuan bisa dijalankan," kata Firman saat dihubungi MNC Portal, Rabu (1/12/2021).
(thm)