Diplomasi Budaya di Masa Pandemi, Kemlu Gelar BSBI Virtual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri ( Kemlu ) selama dua bulan menggelar Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2021. Sebanyak 47 orang dari 21 negara menjadi peserta kegiatan yang digelar secara virtual tersebut.
BSBI merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar Kemlu sejak 2003 untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat internasional terhadap Indonesia. Para peserta diajak belajar dan mendalami seni budaya Indonesia dengan tinggal di sanggar seni selama tiga bulan. Hingga 2020, BSBI telah menelurkan 922 alumni dari 77 negara.
Karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, pada tahun ini Kemlu meniadakan pertemuan fisik dan menggantinya dengan virtual. "Mempertimbangkan perbedaan zona waktu, hanya peserta dari wilayah Asia, Afrika, Eropa, dan Pasifik yang dapat ikut serta. Hasilnya cukup menggembirakan, 47 orang peserta dari 21 negara berhasil diterima. Cukup mengejutkan mengingat peserta BSBI fisik biasanya berada di kisaran 70 orang," tulis Kemlu dalam keterangannya dikutip, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Kemlu Ethiopia Luncurkan Buku Dubes RI Al Busyra Basnur
Pembukaan BSBI dilangsung di Yogyakarta pada 24 September 2021. Dalam pembukaan, para peserta disajikan profil sanggar sekaligus perkenalan kepada para pengurus sanggar. Sanggar Kinanti Sekar sebagai tuan rumah acara pembukaan juga menampilkan tarian dalam acara yang berlangsung secara hybrid ini.
Pada pelaksanaan BSBI 2021, Kemlu menggandeng 6 sanggar seni mitra. Masing-masing Sanggar Lang Lang Buana, Banyuwangi; Sanggar Kinanti Sekar, Yogyakarta; Sanggar Semarandana, Bali; Gubang Art Community, Tenggarong; Kazaki Art School, Makassar; Sanggar Seni dan Musik Syofyani, Padang. Para peserta dibagi merata di enam sanggar tersebut.
Menurut Kemlu, sebelum pelaksanaan BSBI 2021, masing-masing telah telah diminta untuk membuat modul pelatihan berupa potongan video yang harus disampaikan kepada para peserta. Pelatihan yang diberikan berupa tarian, lagu, dan pembuatan kriya. Pertemuan virtual untuk praktek menari, menyanyi, dan membuat kriya setiap hari Sabtu dan Minggu masing-masing selama 2 jam, sehingga total ada 16 x pertemuan. Setiap sanggar diminta menerapkan pembelajaran yang kreatif dan menarik agar peserta mau bertahan.
"Selama 2 bulan penuh, Kemlu terus memantau jalannya pelatihan. Kemlu senantiasa hadir di setiap kelas virtual yang berlangsung. Kemlu juga mengunjungi setiap sanggar untuk menyaksikan secara langsung proses latihan. Semua ini dilakukan untuk memastikan program berjalan dengan baik," tulis Kemlu.
Baca juga: Ali Ibrahim Apresiasi Rizky dan Balqis Tampilkan Tarian Khas Tidore di Dubai
Setelah berlangsung selama dua bulan, BSBI telah resmi ditutup pada 20 November 2021. Penutupan yang digelar di Hotel Mercure Padang dilakukan oleh Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI Teuku Faizasyah. Dari 47 peserta, 38 orang dari 20 negara dinyatakan lulus. Sementara 4 orang mundur di awal program karena ketentuan di universitas mereka belajar, dan 5 lain gugur dalam proses pembelajaran.
Dalam acara penutupan, setiap sanggar seni menampilkan video proses dan hasil pelatihan. Setiap sanggar juga diminta memilih 1 orang peserta untuk tampil secara live virtual. Banyak momen lucu, bahagia, dan mengharukan dalam video 8 menit yang diproduksi oleh masing-masing sanggar.
David Peralta, peserta asal Portugal yang berlatih di Sanggar Shofyani Padang menggambarkan Indonesia dalam 3 kata, yakni beautiful (cantik), diverse (beraneka ragam), dan fun (menyenangkan).
Sementara Yana Gill, peserta dari Australia yang mengikuti kelas virtual di Kazaki Art School di Makassar berterima kasih karena memberinya banyak pengetahuan tentang budaya Indonesia. "Di Melbourne kami tidak bisa keluar rumah karena ada lockdown yang ketat. Tanpa BSBI kami akan merasa sangat kesepian. Saya sangat berterima kasih untuk program yang berlangsung selama hampir dua bulan yang tidak hanya mengajarkan kami tentang budaya, tapi juga sahabat dan keluarga baru," katanya.
Ada tawa bahagia dan tangis haru tersaji pada acara penutupan. Semua ingin pandemi segera berakhir. Semua ingin segera mengunjungi sanggar, di mana mereka belajar. "Jika pandemi berakhir, saya akan berlari ke Indonesia untuk menemui keluarga baru saya," kata Esraa, peserta asal Mesir sambil menghapus air matanya.
Lagu tema BSBI, 'Indonesia, Hatiku Rumahku Bangsaku' merupakan sebuah ungkapan tulus dari para peserta setelah mengikuti program BSBI.
P-Man, seorang instruktur lukis di Sanggar Semarandana, Bali, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemlu. Terinspirasi dari program BSBI virtual, dia sudah mulai mendapat murid untuk belajar melukis secara virtual.
BSBI merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar Kemlu sejak 2003 untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat internasional terhadap Indonesia. Para peserta diajak belajar dan mendalami seni budaya Indonesia dengan tinggal di sanggar seni selama tiga bulan. Hingga 2020, BSBI telah menelurkan 922 alumni dari 77 negara.
Karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, pada tahun ini Kemlu meniadakan pertemuan fisik dan menggantinya dengan virtual. "Mempertimbangkan perbedaan zona waktu, hanya peserta dari wilayah Asia, Afrika, Eropa, dan Pasifik yang dapat ikut serta. Hasilnya cukup menggembirakan, 47 orang peserta dari 21 negara berhasil diterima. Cukup mengejutkan mengingat peserta BSBI fisik biasanya berada di kisaran 70 orang," tulis Kemlu dalam keterangannya dikutip, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Kemlu Ethiopia Luncurkan Buku Dubes RI Al Busyra Basnur
Pembukaan BSBI dilangsung di Yogyakarta pada 24 September 2021. Dalam pembukaan, para peserta disajikan profil sanggar sekaligus perkenalan kepada para pengurus sanggar. Sanggar Kinanti Sekar sebagai tuan rumah acara pembukaan juga menampilkan tarian dalam acara yang berlangsung secara hybrid ini.
Pada pelaksanaan BSBI 2021, Kemlu menggandeng 6 sanggar seni mitra. Masing-masing Sanggar Lang Lang Buana, Banyuwangi; Sanggar Kinanti Sekar, Yogyakarta; Sanggar Semarandana, Bali; Gubang Art Community, Tenggarong; Kazaki Art School, Makassar; Sanggar Seni dan Musik Syofyani, Padang. Para peserta dibagi merata di enam sanggar tersebut.
Menurut Kemlu, sebelum pelaksanaan BSBI 2021, masing-masing telah telah diminta untuk membuat modul pelatihan berupa potongan video yang harus disampaikan kepada para peserta. Pelatihan yang diberikan berupa tarian, lagu, dan pembuatan kriya. Pertemuan virtual untuk praktek menari, menyanyi, dan membuat kriya setiap hari Sabtu dan Minggu masing-masing selama 2 jam, sehingga total ada 16 x pertemuan. Setiap sanggar diminta menerapkan pembelajaran yang kreatif dan menarik agar peserta mau bertahan.
"Selama 2 bulan penuh, Kemlu terus memantau jalannya pelatihan. Kemlu senantiasa hadir di setiap kelas virtual yang berlangsung. Kemlu juga mengunjungi setiap sanggar untuk menyaksikan secara langsung proses latihan. Semua ini dilakukan untuk memastikan program berjalan dengan baik," tulis Kemlu.
Baca juga: Ali Ibrahim Apresiasi Rizky dan Balqis Tampilkan Tarian Khas Tidore di Dubai
Setelah berlangsung selama dua bulan, BSBI telah resmi ditutup pada 20 November 2021. Penutupan yang digelar di Hotel Mercure Padang dilakukan oleh Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI Teuku Faizasyah. Dari 47 peserta, 38 orang dari 20 negara dinyatakan lulus. Sementara 4 orang mundur di awal program karena ketentuan di universitas mereka belajar, dan 5 lain gugur dalam proses pembelajaran.
Dalam acara penutupan, setiap sanggar seni menampilkan video proses dan hasil pelatihan. Setiap sanggar juga diminta memilih 1 orang peserta untuk tampil secara live virtual. Banyak momen lucu, bahagia, dan mengharukan dalam video 8 menit yang diproduksi oleh masing-masing sanggar.
David Peralta, peserta asal Portugal yang berlatih di Sanggar Shofyani Padang menggambarkan Indonesia dalam 3 kata, yakni beautiful (cantik), diverse (beraneka ragam), dan fun (menyenangkan).
Sementara Yana Gill, peserta dari Australia yang mengikuti kelas virtual di Kazaki Art School di Makassar berterima kasih karena memberinya banyak pengetahuan tentang budaya Indonesia. "Di Melbourne kami tidak bisa keluar rumah karena ada lockdown yang ketat. Tanpa BSBI kami akan merasa sangat kesepian. Saya sangat berterima kasih untuk program yang berlangsung selama hampir dua bulan yang tidak hanya mengajarkan kami tentang budaya, tapi juga sahabat dan keluarga baru," katanya.
Ada tawa bahagia dan tangis haru tersaji pada acara penutupan. Semua ingin pandemi segera berakhir. Semua ingin segera mengunjungi sanggar, di mana mereka belajar. "Jika pandemi berakhir, saya akan berlari ke Indonesia untuk menemui keluarga baru saya," kata Esraa, peserta asal Mesir sambil menghapus air matanya.
Lagu tema BSBI, 'Indonesia, Hatiku Rumahku Bangsaku' merupakan sebuah ungkapan tulus dari para peserta setelah mengikuti program BSBI.
P-Man, seorang instruktur lukis di Sanggar Semarandana, Bali, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemlu. Terinspirasi dari program BSBI virtual, dia sudah mulai mendapat murid untuk belajar melukis secara virtual.
(abd)