Di Masa Transisi, Sambut Tahun Ajaran Baru dari Rumah

Sabtu, 06 Juni 2020 - 07:30 WIB
loading...
Di Masa Transisi, Sambut...
Seorang ibu membimbing anaknya saat belajar daring dari rumah. Foto/Koran SINDO/Astra Bonardo
A A A
JAKARTA - Pandemi virus corona atau Covid-19 berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali di sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar di sekolah harus diliburkan dan belum dipastikan kapan kegiatan belajar di sekolah dibuka kembali.

Namun, meski tidak dilakukan pembelajaran tatap muka, tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dilaksanakan pada pertengahan Juli 2020. Belum dapat dipastikan kapan dunia pendidikan bisa kembali melakukan kegiatan secara normal. Namun, berdasarkan sekenario yang telah di sepakati, paling cepat sekolah akan dimulai pada awal tahun 2021.

"Dimulainya tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020 bukan berarti memperbolehkan siswa belajar di sekolah. Keputusan belajar di sekolah akan terus dikaji berdasarkan rekomendasi Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19," jelas Pelaksan Tugas Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhamad di Jakarta, kemarin.

Sebagian besar daerah masih akan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), terutama di daerah zona merah dan kuning. Sementara untuk zona hijau meskipun bisa dilakukan proses pembelajaran tatap muka tetapi masih dilakukan kajian mendalam. (Baca: Menuju New Normal, UGM Longgarkan Kegiatan Kampus)

Hamid mengatakan, keputusan untuk tidak memundurkan tahun ajaran baru karena adanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). "Kita tidak bisa dengan mudah mengundurkan, karena sudah ada pengumuman kelulusan SMA dan SMP, jika di mundurkan kasihan pada mereka yang sudah lulus. Di perguruan tinggi juga sudah ada seleksi SNMPTN dan juga SBMPTN, ini juga harus disinkronkan,"ungkapnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk membuka kegiatan belajar secara langsung pada Desember 2020. Usalan ini berdasarkan dari kondisi yang masih terus bertambahnya jumlah kasus covid-19. Pelonggaran Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang memungkinkan terjadinya lonjakan kedua.

"Sudah ada keputusannya untuk tidak membuka kegiatan sekolah sampai dengan akhir tahun. Karena melihat masih ada penambahan kasus di sejumlah daerah dan juga mempertimbangkan kondisi anak-anak yang cenderung aktif," jelas anggota Satuan Tugas Covid-19 IDAI, Anggraini Alam. (Baca juga: Gugus Tugas Umumkan 9 Sektor Ekonomi Ini Kembali Dibuka)

Pembukaan sekolah bisa dipertimbangkan jika jumlah kasus Covid-19 di Indonesia turun. Selama sekolah masih ditutup IDAI pun menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar dilaksanakan lewat sekema PJJ.

Hal ini berdasarkan masih tingginya kasus penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia. "Sampai saat ini saja total kasus anak-anak yang terpapar covid-19 mencapai 5% dari total kasus yang dilaporkan kepemerintah,"jelas Anggraini.

Sementara itu, jumlah anak yang meninggal dunia dengan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19 berjumlah 129 orang dari 3.324 anak yang dinyatakan sebagai PDP. "Masih terjadi penambahan kasus dan belum menunjukkan tren penurunan jadi sebaiknya jangan gegabah untuk membuka kembali kegiatan belajar meskipun kawasan tersebut masuk dalam zona hijau. Tunggu sampai benar-benar kasusnya nihil,"tegasnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Nasib Pengawas Sekolah...
Nasib Pengawas Sekolah di Ujung Tanduk?
SPMB: Kebijakan Keberpihakan
SPMB: Kebijakan Keberpihakan
Gaji ke-13 ASN Cair...
Gaji ke-13 ASN Cair Pada Tahun Ajaran Baru Sekolah Juni 2025
SPMB dan Bayang-bayang...
SPMB dan Bayang-bayang Kesenjangan Pendidikan
Ikut Taklimat Presiden,...
Ikut Taklimat Presiden, Mendikdasmen: Menyiapkan Soal Pendidikan
Rekonstruksi Anggaran...
Rekonstruksi Anggaran dan Kebijakan Pendidikan
Menyamakan Persepsi,...
Menyamakan Persepsi, Menafsirkan Kebijakan
Tujuh Kebiasaan Anak...
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Menelisik 100 Hari Kinerja...
Menelisik 100 Hari Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran Bidang Pendidikan dan Pertahanan
Rekomendasi
Syafril Dokter Kandungan...
Syafril Dokter Kandungan Cabul di Garut Pernah Ditonjok Suami Korban Pelecehan
Sidang Putusan Cerai...
Sidang Putusan Cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven Digelar Hari Ini
Kumpulan Doa agar Diwafatkan...
Kumpulan Doa agar Diwafatkan Husnul Khatimah, Yuk Amalkan!
Berita Terkini
Jokowi Janji Siap Tunjukkan...
Jokowi Janji Siap Tunjukkan Ijazah Asli UGM di Depan Hakim
9 menit yang lalu
TPUA Geruduk Rumah Jokowi...
TPUA Geruduk Rumah Jokowi di Solo, Minta Klarifikasi Ijazah Asli UGM
1 jam yang lalu
Marak Dokter Cabul,...
Marak Dokter Cabul, Penyalahgunaan Kekuasaaan hingga Krisis Etika Jadi Faktor
1 jam yang lalu
DPR: Pendirian Pangkalan...
DPR: Pendirian Pangkalan Militer Asing di Indonesia Langgar Konstitusi
3 jam yang lalu
7 Fakta Terbaru Polemik...
7 Fakta Terbaru Polemik Ijazah Jokowi, Muncul Gugatan Lagi hingga Dibela Hercules
3 jam yang lalu
3 Pejabat KPK Jadi Kapolda,...
3 Pejabat KPK Jadi Kapolda, Nomor 2 Pernah Tugas di BNN
4 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved