Presiden Jokowi Tunjuk Profesional Jadi Duta Besar RI untuk Korea

Rabu, 17 November 2021 - 17:08 WIB
loading...
A A A
Kedua, ada aspek advokasi. Jika diplomasi tidak berhasil, terjadi polemik atau bahkan berkembang menjadi krisis, tentu membutuhkan mitigasi agar dapat segera selesai, di mana semua pihak tidak ada yang merugi, melalui amicable solution, win-win solution, tanpa ada yang mesti kehilangan muka.

"Sedikit banyak terdapat persamaan antara apa yang saya laksanakan dulu, dengan apa yang akan saya lakukan di KBRI Seoul. Mungkin skalanya yang berbeda dalam berdiplomasi serta menjadi problem solver di sana, karena menyangkut negara," katanya.

Program Kerja
Saat menjabat nanti, Sulis menjabarkan pertama-tama akan memfokuskan peningkatan sisi ekonomi, perdagangan dan investasi. Karena diakuinya, hal itu adalah misi utama yang dibebankan oleh pemerintah kepadanya. "Mendorong pengusaha dari kedua negara saling bekerja sama lebih kuat di bidang ekonomi perdagangan dan investasi," katanya.

Sebagai langkah awal, ia akan menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang ada di Indonesia agar Korea lebih aktif berpartisipasi. Salah satu bentuk investasinya adalah melalui Indonesia Investment Authority. Di samping itu, Indonesia bisa memanfaatkan perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) di mana kedua negara telah sepakat membebaskan bea masuk beberapa produk masing-masing. Indonesia juga bisa meratifikasi turunan dari perjanjian yang sudah ditandatangani Desember tahun lalu.

"Target saya sebelum berangkat, insyaAllah ratifikasi bisa ditandatangani juga oleh parlemen sehingga semua yang ada di dalam daftar barang-barang itu mendapatkan bebas bea. Itu program pertama," tuturnya.

Selaku Dubes, ia menginginkan agar neraca perdagangan Indonesia nantinya setidaknya bisa lebih seimbang. Agar tidak hanya produk impor dari Korea saja yang masuk, sementara ekspor Indonesia ke sana masih terbatas. "Salah satu tugas Dubes memang membuat trade balance itu positif buat Indonesia," katanya.

Demi menyukseskan hal itu, ia mendorong pengusaha-pengusaha Indonesia untuk lebih "rajin" ke Korea memamerkan produknya. "Nah ini yang kita mesti terus dorong agar ada fasilitasi akses pendanaan dari perbankan kepada perusahaan yang mengekspor produknya ke Korea. Termasuk memperbanyak partnership, sehingga sebagian besar produk tersebut bisa diproduksi di Korea," kata Sulis.

Sementara untuk menaikkelaskan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia, dirinya mencoba menarik mereka masuk ke dalam ekosistem supply chain perusahaan-perusahaan besar Korea yang berinvestasi di Indonesia. "Pendampingan dilakukan dengan supervisi mereka agar produk yang dihasilkan sesuai standar," katanya.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)