Polri Punya 3 Jenderal Bintang Dua Baru, Ini Profilnya

Kamis, 11 November 2021 - 15:57 WIB
loading...
A A A
Ibnu, lulusan Akpol 1993 ini berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang 2 ini adalah Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri.

Dalam penugasannya, Irjen Ibnu banyak berurusan dengan kasus terorisme di Tanah Air. Dia tercatat ikut menangani kasus-kasus besar seperti Bom Bali II (2005), Operasi penegakan hukum di Poso (2006-2007, 2010, 2012, 2013), Operasi penegakan hukum dr Azhari Batu Malang (2005), Operasi penegakan hukum Nurdin M Top (2009), Operasi penegakan hukum di Medan, perampokan Bank CIMB (2010).

Selanjutnya Operasi penegakan hukum bom bunuh diri di Polres Cirebon (2011), Operasi Comodo 2012 menangkap pengedar 1,5 juta butir exstasi, Fredy Budiman di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (2012), Operasi penegakan hukum kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Roban di Batang dan Kebumen (2013), Operasi penegakan hukum bom bunuh diri di Polres Poso (2013), Operasi penegakan hukum jaringan teroris Nurulhaq, pembunuhan polisi di Jakarta, bom Vihara Ekayana, bom Polsek Raja Polah (2013).

Irjen Ibnu juga bertugas dalam Operasi penegakan hukum Bom Thamrin dan penembak jalanan, Jakarta (2016), Operasi penegakan hukum rencana penembakan dan pengeboman mal, Surabaya (2016). Operasi penegakan hukum bom bunuh diri Polres Solo (2016), Operasi penegakan hukum rencana Bom Istana Negara (2016). Operasi penegakan hukum Bom Cicendo di Bandung (2017), Operasi penegakan hukum bom bunuh diri Kampung Melayu di Jakarta (2017), Operasi penegakan hukum rencana bom radio active di Bandung (2017), dan Operasi penegakan hukum bom gereja di Surabaya (2018).

3. Irjen Helmy Santika
Lahir 20 Desember 1971, Irjen Helmy adalah seorang Pati Polri yang sejak 31 Oktober 2021 menjabat sebagai Staf Ahli Manajemen (Sahlijemen) Kapolri.

Helmy, lulusan Akpol 1993 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Dia mengawali karirnya menjadi Pama Polda Metro Jaya pada 1993. Dia kemudian ditunjuk mengisi posisi Wakapolsek Setiabudi pada 1997-1999.

Tahun 2001, Helmy dipercaya menjadi Kapuskodalops Polres Gianyar dan Kapolsek Kota Denpasar. Pada 2003, dia ditarik ke Jakarta menjadi Kanit II/Psikotropika Polda Metro Jaya dan menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Lama pada 2005-2006.

Setahun berselang, Helmy kemudian ditunjuk menjadi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Dua tahun berselang pada 2010, Helmy ditunjuk menjadi Kasubdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dam Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2011-2013.

Pada 2013-2014, Helmy memegang tongkat komando Kapolres Lampung Utara. Hanya setahun bertahan di Lampung, dia kemudian ditarik menjadi Wadirreskrimum Polda Banten.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)