Saat Ganjar Pranowo Berdialog dengan Eks Napiter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persoalan terorisme masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Hal ini pun menjadi perhatian dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Ganjar
Baca juga: Genjot Kualitas Produk Lokal, Ganjar Bentuk Satgas TKDN
Dalam potongan video itu, Munir membeberkan ketika dirinya masih tergabung dalam jaringan terorisme. Ia telah merencanakan aksi pengeboman dengan menjadikan perempuan sebagai eksekutornya.
"Yang terpikir kita saat itu justru gimana caranya kalau kita bikin aksi. Yang pelakunya adalah perempuan pak," buka Munir pada Ganjar.
Munir menambahkan, target pengeboman pada saat itu bukan main. Ia mengincar Istana Kepresidenan. Akan tetapi, rencana tersebut pada akhirnya tidak terealisasikan.
"Yang akhirnya gagal target dari bom ini. Padahal kita sudah persiapan aksi pelakunya adalah perempuan. Targetnya Istana Kepresidenan," ungkap Munir.
"Istana Presiden jadi target bom oleh kelompok teror. Bukan laki-laki, 'pengantin' nya adalah perempuan. Kelompok teroris memang tidak pandang bulu ketika merekrut anggota maupun ketika melakukan aksi," timpal Ganjar.
Mendengar penuturan Munir, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo nampak terkejut. Kemudian ia menanyakan tentang siapa identitas perempuan tersebut.
Lantas Munir menjelaskan perempuan yang dimaksud yang akan menjadi dalang pengeboman Istana Kepresidenan itu tak lain adalah mantan istrinya. Bahkan ketika Munir memutuskan untuk taubat dari dunia terorisme, mantan istrinya sampai mengolok-olok hingga meninggalkannya.
"Pada saat saya menyatakan diri kembali ke NKRI. Dia mengkafirkan saya pak, saya tidak mentalak dia. Saya tidak dapat kabar dari dia, tiba-tiba dia sudah menikah dengan orang lain," pungkasnya.
Baca Juga: Ganjar
Baca juga: Genjot Kualitas Produk Lokal, Ganjar Bentuk Satgas TKDN
Dalam potongan video itu, Munir membeberkan ketika dirinya masih tergabung dalam jaringan terorisme. Ia telah merencanakan aksi pengeboman dengan menjadikan perempuan sebagai eksekutornya.
"Yang terpikir kita saat itu justru gimana caranya kalau kita bikin aksi. Yang pelakunya adalah perempuan pak," buka Munir pada Ganjar.
Munir menambahkan, target pengeboman pada saat itu bukan main. Ia mengincar Istana Kepresidenan. Akan tetapi, rencana tersebut pada akhirnya tidak terealisasikan.
"Yang akhirnya gagal target dari bom ini. Padahal kita sudah persiapan aksi pelakunya adalah perempuan. Targetnya Istana Kepresidenan," ungkap Munir.
"Istana Presiden jadi target bom oleh kelompok teror. Bukan laki-laki, 'pengantin' nya adalah perempuan. Kelompok teroris memang tidak pandang bulu ketika merekrut anggota maupun ketika melakukan aksi," timpal Ganjar.
Mendengar penuturan Munir, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo nampak terkejut. Kemudian ia menanyakan tentang siapa identitas perempuan tersebut.
Lantas Munir menjelaskan perempuan yang dimaksud yang akan menjadi dalang pengeboman Istana Kepresidenan itu tak lain adalah mantan istrinya. Bahkan ketika Munir memutuskan untuk taubat dari dunia terorisme, mantan istrinya sampai mengolok-olok hingga meninggalkannya.
"Pada saat saya menyatakan diri kembali ke NKRI. Dia mengkafirkan saya pak, saya tidak mentalak dia. Saya tidak dapat kabar dari dia, tiba-tiba dia sudah menikah dengan orang lain," pungkasnya.
(maf)