BNPB Sebut Penyebab Banjir Bandang di Batu Akibat Tebing Tak Dilindungi Vegetasi

Sabtu, 06 November 2021 - 19:16 WIB
loading...
BNPB Sebut Penyebab...
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Kota Batu, Jawa Timur akibat tebing tidak dilindungi vegetasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari bersama Wali Kota Batu melakukan survey udara untuk melihat penyebab terjadinya banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu banjir bandang menerjang Kota Batu hingga menyebabkan 7 orang meninggal dunia. ”Hulu aliran air sebenarnya merupakan kali mati. Di mana pada musim hujan biasanya tidak berarti. Di mana untuk kondisi curah hujan yang tidak tinggi maka aliran air tak terlalu dominan,” katanya, Sabtu (6/11/2021).

Abdul menyebut di hulu terdapat sekitar 7 punggungan yakni, bagian dari perbukitan atau pegunungan. Dari 7 punggungan tersebut, sebanyak 6 di antaranya terdapat alur lembah sungai. Namun memang di dekat area tersebut tidak ada pohon berakar kuat dan rapat. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya longsor.



“Sisi tebing ini tidak dilindungi vegetasi yang terlalu rapat, vegetasi berakar kuat dan akarnya mengikat tanah dan menyimpan air. Sehingga apa? Pada saat hujan intensitas tinggi terjadi longsor-longsor kecil yang kemudian menjadi bendung alam di aliran-aliran sungai tadi. Jadi aliran sungai di bawahnya tidak terlalu lebar. Itu mungkin 2 sampai 3 meter. Tapi kalau longsor-longsor ini di sepanjang tebing ini yang tidak hanya satu spot tapi di beberapa titik kemudian material longsor akan menutup badan airnya,” lanjutnya.



Dia mengatakan jika saat hujan intensitas tinggi maka badan aliran sungai yang tertutup tadi akan membendung aliran yang ada. Bahkan bendungan aliran ini tidak akan cukup kuat menahan intensitas hujan tinggi sehingga akhirnya jebol. “Ini yang membawa material turun ke bawah. Nah material ini tidak cuma pasir dari longsoran tebing saja. Kita lihat gambar sebelah kanan. Itu juga ketika tebingnya longsor juga membawa pohon-pohon yang ada,” tuturnya.

Tidak hanya hanya di hulu saja, kata dia, permasalahan juga ditemukan di sepanjang bantaran sungai. Di mana cukup banyak kebun-kebun semusim yang dibuat di lereng di tebing sungainya.

“Yang ketika hujan dengan intensitas tinggi ini kita lihat di gambar sebelah kiri seperti meleleh. Karena akar dari sayuran, akar dari tanaman semusim tidak mengikat tanah. Sehingga begitu hujan intensitas tinggi ini akan membawa saturasi sehingga tanah ini bisa turun ke bawah. Kontribusinya adalah ketika ada debit dari hulu sangat besar maka lelehan atau longsoran-longsoran di lokasi tengah dan hilir ini akan menambah kontribusi sedimen sehingga begitu sampai ke pemungkiman lumpurnya berkali-kali lipat,” katanya. Dita angga
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)