Diprediksi Hadapi PDIP-Gerindra, Golkar: Konfigurasi Politik Bisa Berubah

Jum'at, 05 November 2021 - 14:24 WIB
loading...
Diprediksi Hadapi PDIP-Gerindra, Golkar: Konfigurasi Politik Bisa Berubah
Pilpres 2024 diprediksi akan terjadi poros PDIP-Gerindra melawan Golkar-NasDem. Politikus Golkar Sarmuji mengatakan, konfigurasi politik masih bisa berubah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gelaran Pilpres 2024 diprediksi akan terjadi poros PDIP-Gerindra melawan Golkar-NasDem. Politikus Golkar Sarmuji mengatakan, konfigurasi politik masih bisa berubah. Sebab, Pemilu 2024 masih lama.

. Golkar juga terbuka jika ada partai mau bekerja sama.

"Golkar bisa berkomunikasi baik dengan siapa saja. Yang pasti suasana Golkar yang sejuk bisa merangkul siapa pun untuk bergabung," kata Ketua DPD Golkar Jawa Timur itu.

Sarmuji mengungkapkan, syarat berkoalisi dengan Golkar harus satu visi tentang Indonesia yang majemuk. Serta menjadikan Pancasila ideologi negara sekaligus perekat nasional.

"Di luar itu, harus berjuang menaikkan elektabilitas capres dan memenangkan pilpres," tandasnya.

Sebelumnya, pengamat politik Gun Gun Heryanto melihat kemungkinan tiga poros di Pilpres 2024. Di antaranya poros PDIP-Gerindra melawan Golkar-NasDem.

Gun Gun mengungkapkan, dari pergerakan aktor-aktor partai politik yang memiliki kecenderungan akan terdapat tiga poros di Pilpres. Kemungkinan, poros pertama akan diisi PDIP dan Gerindra. Poros kedua, NasDem, Golkar, dan PKS.

Sedangkan poros ketiga akan diisi oleh partai-partai menengah, seperti PKB, PPP, PAN, dan Demokrat. Menurutnya, poros pertama akan mencalonkan pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Puan Maharani.

"Secara chemistry tidak ada masalah Prabowo dan Mega. Kedua, akan diinisiasi Golkar dan NasDem. Golkar akan menjadikan Airlangga sebagai kandidat yang didorong. Entah itu RI 1 atau RI 2," ucap Gun Gun, Kamis (4/11/2021).

Gun Gun menambahkan, Airlangga bisa dipasangkan dengan sejumlah kepala daerah yang memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi. Seperti Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)