Stafsus Wakil Presiden Nilai Isu PCR Bermuatan Politis

Jum'at, 05 November 2021 - 13:44 WIB
loading...
Stafsus Wakil Presiden...
Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden Arif Rahman menyayangkan fokus pemerintah menangani pandemi Covid-19 diganggu oleh isu-isu yang bermuatan politis. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Staf Khusus ( Stafsus ) Wakil Presiden Arif Rahman menyayangkan fokus pemerintah menangani pandemi Covid-19 diganggu oleh isu-isu yang bermuatan politis. Salah satu isu bermuatan politis itu mengenai tes PCR yang dikaitkan dengan wacana reshuffle kabinet.

"Saya lihat isu ini semata-mata diluncurkan hanya untuk menyalurkan hasrat politik terkait ilusi akan adanya reshuffle,” katanya yang juga sebagai Sekretaris Jenderal Barikade 98 ini, Jumat, (5/11/2021).

Dia menilai isu tersebut digarap secara masif dan sistematis karena melibatkan sejumlah buzzer politik. Arif menyayangkan isu tersebut digunakan untuk mendorong wacana reshuflle kabinet tanpa mempertimbangkan dampak psikologis ke masyarakat. “Isu-isu yang digunakan pun sebenarnya lemah dan tidak punya fakta,” imbuhnya.



Dia memberikan contoh isu mengenai harga tes PCR yang dianggap terlalu mahal. Harga tes PCR di Indonesia kemudian dibandingkan dengan di India yang hanya Rp96 ribu. Dia menjelaskan murahnya harga PCR di India karena seluruh komponennya buatan dalam negeri.

Dia mengungkapkan tarif di Indonesia paling terjangkau jika dibandingkan dengan harga tes PCR di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Menurut Arif, isu harga PCR itu bermuatan politis karena langsung menunjuk dua menteri yang terlibat aktif dalam penanganan pandemi, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Padahal, kata dia, Luhut dan Erick sudah tegas membantah terlibat dalam persoalan tes PCR itu. Erick Thohir bahkan telah melepaskan diri dari entitas bisnisnya pasca ditunjuk sebagai menteri BUMN.

"Justru logikanya, penurunan harga PCR akan merugikan perusahaan yang turut andil dalam membantu pemerintah memenuhi kebutuhan tracing dan testing. Lagi pula, kebijakan PCR bukan berada di ranah menteri BUMN, tapi berada di ranah Kemenkes,” ucapnya.

Pihaknya saat ini sedang mengerahkan upaya untuk menelusuri isu tersebut. Sebab, isu tersebut bisa membuat masyarakat antipati kepada pemerintah dan bisa berujung pada ledakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

“Saat ini tim investigasi sudah kami bentuk dan operasionalkan. Tunggu saja tanggal mainnya, kita akan buka siapa hantu blau di belakang isu ilusi reshuffle ini,” tegasnya.

Dia mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum usai walaupun kondisi kasusnya melandai. "Kerja sama dan soliditas stakeholder bangsa ini membuat penanganan pandemi relatif terkendali dengan korban berhasil ditekan seminimal mungkin," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Saran Epidemiolog Cegah...
Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
Kasus Covid-19 Naik,...
Kasus Covid-19 Naik, Menko Muhadjir Effendy Minta Masyarakat Jangan Panik
Jokowi: Indonesia Salah...
Jokowi: Indonesia Salah Satu Negara Terbaik Atasi Covid-19 dan Dampak Ekonominya
Bupati Bengkulu Selatan...
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Presiden Jokowi: Kalau...
Presiden Jokowi: Kalau Sudah Masuk Endemi, Kena Covid-19 Bayar
Kasus Covid-19 di Indonesia...
Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 190, Meninggal 5 Orang
Ahli Epidemiologi Lihat...
Ahli Epidemiologi Lihat Indonesia Sudah Siap Akhiri Darurat Covid-19
Ahli Epidemiologi Ajak...
Ahli Epidemiologi Ajak Masyarakat Waspadai Covid-19 Meningkat
Rekomendasi
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Putri Nabila Meminta...
Putri Nabila Meminta Maaf pada Mantan Kekasih di Lagu Maaf
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
56 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap atas Perintah ICC
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved