Resmikan Masjid Saung, Rais Aam PBNU Harap Semangat Ibadah Jamaah Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum MUI-Rais Aam PBNU , KH Miftachul Akhyar, meresmikan Masjid Saung dan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Ikhsan Desa Jagapura Wetan, Gegesik, Cirebon, Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Nadiem Sowan ke PBNU, Serahkan KIP dan Bantuan UKT
KH Miftachul Akhyar melakukan peresmian pembangunan Masjid Nurul Ikhsan dengan meletakkan batu, di lahan yang telah disediakan oleh Pengurus Masjid Nurul Ikhsan.
"Alhamdulillah, masjid dapat segera dipergunakan untuk kegiatan salat berjamaah dan kegiatan belajar mengaji Al Qur'an," kata KH Miftachul, Kamis (4/11/2021).
Masjid saung dengan khas style tradisional Jawa Barat dibangun dengan material bambu dan diikat dengan ijuk beratap daun rumbia dan beralaskan kulit bambu.
Masjid ini dibangun di atas kolam berukuran 12 x 20 meter persegi yang dibangun oleh Yayasan Generasi Al Qur'an Nurul Ikhsan ini dari dana yayasan dan dari para donatur yang telah berinfaq.
KH Miftachul mengungkapkan, kehadiran Masjid Saung Nurul Ikhsan diharapkan dapat meningkatkan semangat jamaah dan santriwan santriwati. Serta bermanfaat bagi masyarakat desa Jagapura Wetan.
"Jamaah dapat melaksanakan ibadah sambil menikmati keindahan Masjid saung di atas kolam dan mungkin satu satunya di Tanah Air ada bangunan masjid yang berbentuk arsitektur tradisioal Jawa Barat," ucapnya.
Untuk diketahui, disebut masjid saung dan bergaya tradisional karena dibuat berbentuk bangunan khas tradisional dan bersifat sementara.
Hal ini karena untuk menampung para Jamaah Musholah An Nur yang berjumlah kurang lebih 89 orang jamaah laki laki dan perempuan serta 57 orang santriwan santriwati.
Mushola An nur selanjutnya akan dibongkar dan diperluas menjadi masjid Nurul Ikhsan untuk dapat menampung Jamaah yang lebih banyak. Pada kesempatan ini hadir dalam peresmian adalah tokoh masyarakat, ulama dan juga Indonesia Halal Watch.
Hadir juga pengurus Indonesia Halal Watch yang diwakili oleh Cut Arista, Kepala Divisi Humas yang menyampaikan infaq secara tunai untuk membantu pembangunan Masjid Nurul Ikhsan.
Baca juga: Nadiem Sowan ke PBNU, Serahkan KIP dan Bantuan UKT
KH Miftachul Akhyar melakukan peresmian pembangunan Masjid Nurul Ikhsan dengan meletakkan batu, di lahan yang telah disediakan oleh Pengurus Masjid Nurul Ikhsan.
"Alhamdulillah, masjid dapat segera dipergunakan untuk kegiatan salat berjamaah dan kegiatan belajar mengaji Al Qur'an," kata KH Miftachul, Kamis (4/11/2021).
Masjid saung dengan khas style tradisional Jawa Barat dibangun dengan material bambu dan diikat dengan ijuk beratap daun rumbia dan beralaskan kulit bambu.
Masjid ini dibangun di atas kolam berukuran 12 x 20 meter persegi yang dibangun oleh Yayasan Generasi Al Qur'an Nurul Ikhsan ini dari dana yayasan dan dari para donatur yang telah berinfaq.
KH Miftachul mengungkapkan, kehadiran Masjid Saung Nurul Ikhsan diharapkan dapat meningkatkan semangat jamaah dan santriwan santriwati. Serta bermanfaat bagi masyarakat desa Jagapura Wetan.
"Jamaah dapat melaksanakan ibadah sambil menikmati keindahan Masjid saung di atas kolam dan mungkin satu satunya di Tanah Air ada bangunan masjid yang berbentuk arsitektur tradisioal Jawa Barat," ucapnya.
Untuk diketahui, disebut masjid saung dan bergaya tradisional karena dibuat berbentuk bangunan khas tradisional dan bersifat sementara.
Hal ini karena untuk menampung para Jamaah Musholah An Nur yang berjumlah kurang lebih 89 orang jamaah laki laki dan perempuan serta 57 orang santriwan santriwati.
Mushola An nur selanjutnya akan dibongkar dan diperluas menjadi masjid Nurul Ikhsan untuk dapat menampung Jamaah yang lebih banyak. Pada kesempatan ini hadir dalam peresmian adalah tokoh masyarakat, ulama dan juga Indonesia Halal Watch.
Hadir juga pengurus Indonesia Halal Watch yang diwakili oleh Cut Arista, Kepala Divisi Humas yang menyampaikan infaq secara tunai untuk membantu pembangunan Masjid Nurul Ikhsan.
(maf)