Tingkatkan Keamanan Password untuk ASN, BSSN-Kemenpan RB Luncurkan Aplikasi SATRIA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi BSSN membuat produk karya mandiri password manager yang diberi nama SATRIA. Aplikasi ini dibuat dalam rangka mendukung keamanan siber transformasi digital Indonesia.
Aplikasi ini didesain tidak hanya digunakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tapi juga masyarakat. Di mana masyarakat dapat memanfaatkan SATRIA untuk menerbitkan, menyimpan, dan mengelola dengan aman berbagai password akun aset digital yang dimilikinya. SATRIA merupakan singkatan dari Sandi Anda Terenkripsi dengan Aman.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, peluncuran aplikasi SATRIA ini merupakan bagian dari literasi keamanan yang menjadi tugas dari BSSN. Untuk saat ini, aplikasi SATRIA masih difokuskan untuk ASN.
"Jadi kalaupun kita launching aplikasi ini, bukan berarti aplikasi yang lain tidak digunakan. Tapi ini bagian dari literasi bahwa perlu kesadaran pengamanan password dalam konteks keamanan informasi," tutur Hinsa didampingi Wakil Kepala BSSN Komjen (Pol) Sutanto usai menghadiri peluncuran aplikasi SATRIA di Kantor BSSN Jakarta Selatan, Selasa (2/11/2021).
Dari segi keamanan, Hinsa menyebutkan, keamanan aplikasi SATRIA sudah sesuai standard. Sehingga bisa menjadi alat untuk mendorong kesadaran keamanan informasi ASN.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, dengan semakin besarnya penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) maka semakin besar tingkat kerentanan keamanan informasi. Melihat hal itu, peluncuran aplikasi SATRIA tersebut dinilainya sebagai bentuk antisipasi yang dilakukan BSSN.
Untuk itu, Tjahjo mengapresiasi diluncurkannya aplikasi SATRIA sebagai kunci pengamanan informasi yang sangat dibutuhkan untuk saat ini. "Saya kira, BSSN akan menjadi sentral yang bisa dimanfaatkan aplikasi-aplikasinya, pengamanannya oleh semua kementerian, lembaga, pemerintahan daerah, masyarakat, sampai ASN," ujarnya.
Juru Bicara BSSN Anton Setiawan menambahkan, peluncuran aplikasi SATRIA untuk mengakomodasi pengelolaan password. Saat ini aplikasi SATRIA baru difokuskan untuk ASN saja, namun tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat bisa digunakan oleh masyarakat luas. "Kan tanggung jawab BSSN bukan cuma untuk pemerintahan saja. BSSN juga bertanggung jawab secara nasional. Kita akan lakukan secara bertahap," ungkap Anton.
Anton juga menyebut, pengembangan aplikasi SATRIA masih akan terus melakukan evaluasi. Sehingga membutuhkan masukan pula agar sistem ini bisa berjalan dengan baik dan bisa menjalankan fungsinya sebagai pengelola password untuk kepentingan masyarakat di era transformasi digital.
Aplikasi ini didesain tidak hanya digunakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tapi juga masyarakat. Di mana masyarakat dapat memanfaatkan SATRIA untuk menerbitkan, menyimpan, dan mengelola dengan aman berbagai password akun aset digital yang dimilikinya. SATRIA merupakan singkatan dari Sandi Anda Terenkripsi dengan Aman.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, peluncuran aplikasi SATRIA ini merupakan bagian dari literasi keamanan yang menjadi tugas dari BSSN. Untuk saat ini, aplikasi SATRIA masih difokuskan untuk ASN.
"Jadi kalaupun kita launching aplikasi ini, bukan berarti aplikasi yang lain tidak digunakan. Tapi ini bagian dari literasi bahwa perlu kesadaran pengamanan password dalam konteks keamanan informasi," tutur Hinsa didampingi Wakil Kepala BSSN Komjen (Pol) Sutanto usai menghadiri peluncuran aplikasi SATRIA di Kantor BSSN Jakarta Selatan, Selasa (2/11/2021).
Dari segi keamanan, Hinsa menyebutkan, keamanan aplikasi SATRIA sudah sesuai standard. Sehingga bisa menjadi alat untuk mendorong kesadaran keamanan informasi ASN.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, dengan semakin besarnya penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) maka semakin besar tingkat kerentanan keamanan informasi. Melihat hal itu, peluncuran aplikasi SATRIA tersebut dinilainya sebagai bentuk antisipasi yang dilakukan BSSN.
Untuk itu, Tjahjo mengapresiasi diluncurkannya aplikasi SATRIA sebagai kunci pengamanan informasi yang sangat dibutuhkan untuk saat ini. "Saya kira, BSSN akan menjadi sentral yang bisa dimanfaatkan aplikasi-aplikasinya, pengamanannya oleh semua kementerian, lembaga, pemerintahan daerah, masyarakat, sampai ASN," ujarnya.
Juru Bicara BSSN Anton Setiawan menambahkan, peluncuran aplikasi SATRIA untuk mengakomodasi pengelolaan password. Saat ini aplikasi SATRIA baru difokuskan untuk ASN saja, namun tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat bisa digunakan oleh masyarakat luas. "Kan tanggung jawab BSSN bukan cuma untuk pemerintahan saja. BSSN juga bertanggung jawab secara nasional. Kita akan lakukan secara bertahap," ungkap Anton.
Anton juga menyebut, pengembangan aplikasi SATRIA masih akan terus melakukan evaluasi. Sehingga membutuhkan masukan pula agar sistem ini bisa berjalan dengan baik dan bisa menjalankan fungsinya sebagai pengelola password untuk kepentingan masyarakat di era transformasi digital.
(cip)