1,3 Juta Data eHAC Bocor, Bamsoet Tagih Komitmen Pemerintah Soal Keamanan Siber
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 1,3 juta data pengguna aplikasi eHAC milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dilaporkan bocor. Kasus ini menambah catatan kebocoran dat a pada 2021 dari instansi pemerintah dan juga BUMN.
Terkait temuan ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Kemenkes untuk menyelesaikan kasus kebocoran data pada aplikasi milik pemerintah ini dan meminta pemerintah segera memperbaiki dan mengatasi masalah sistem keamanan siber nasional.
"Sebab, kebocoran data ini punya implikasi luas untuk eHAC dan usaha pemerintah Indonesia dalam mengendalikan COVID-19," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam keterangannya, Rabu (1/9/2021).
Mantan Ketua DPR RI ini juga meminta kementerian komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan lembaga terkait untuk melakukan investigasi dan penelusuran melalui audit forensik agar dapat memastikan penyebab dugaan kebocoran eHAC yang terjadi.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, Kemenkes bersama Kemenkominfo untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada sistem keamanan aplikasi eHAC, serta meminta pemerintah melakukan upaya-upaya antisipasi lainnya yang dapat menjamin keamanan data para pengguna aplikasi tersebut.
"Mengingat, data-data yang bocor ini bersifat pribadi," imbuh Bamsoet. Baca juga: Siber Polri Harus Buru Pembocor Data eHAC, DPR: Lebih Penting Ketimbang Pembuat Mural
Bamsoet pun menagih komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan level proteksi penggunaan pada setiap aplikasi layanan publik sebagai upaya pemerintah dalam melindungi dan menjamin data-data masyarakat dengan baik.
Terkait temuan ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Kemenkes untuk menyelesaikan kasus kebocoran data pada aplikasi milik pemerintah ini dan meminta pemerintah segera memperbaiki dan mengatasi masalah sistem keamanan siber nasional.
"Sebab, kebocoran data ini punya implikasi luas untuk eHAC dan usaha pemerintah Indonesia dalam mengendalikan COVID-19," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam keterangannya, Rabu (1/9/2021).
Mantan Ketua DPR RI ini juga meminta kementerian komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan lembaga terkait untuk melakukan investigasi dan penelusuran melalui audit forensik agar dapat memastikan penyebab dugaan kebocoran eHAC yang terjadi.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, Kemenkes bersama Kemenkominfo untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada sistem keamanan aplikasi eHAC, serta meminta pemerintah melakukan upaya-upaya antisipasi lainnya yang dapat menjamin keamanan data para pengguna aplikasi tersebut.
"Mengingat, data-data yang bocor ini bersifat pribadi," imbuh Bamsoet. Baca juga: Siber Polri Harus Buru Pembocor Data eHAC, DPR: Lebih Penting Ketimbang Pembuat Mural
Bamsoet pun menagih komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan level proteksi penggunaan pada setiap aplikasi layanan publik sebagai upaya pemerintah dalam melindungi dan menjamin data-data masyarakat dengan baik.
(kri)