Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Usai Kunjungan dari Luar Negeri, Jokowi dan Menteri Isoman 3 Hari
loading...
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke luar negeri selama sepekan. Ada tiga negara yang didatangi Kepala Negara, antara lain Italia, Inggris Raya, dan UEA. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melakukan serangkaian kunjungan kerja ke luar negeri selama sepekan. Ada tiga negara yang didatangi Kepala Negara, antara lain Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Baca Juga: Jokowi
Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Jokowi: Semua Negara Harus Punya Langkah Konkret
Di Roma, Italia, Jokowi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) dan sejumlah pertemuan lainnya. Kemudian di Glasgow, Skotlandia, Kepala Negara menghadiri KTT COP26 beserta pertemuan lainnya.
Terakhir di UEA, Jokowi bakal melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed (MBZ) dan Emir Dubai Mohammed bin Rashid dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
Safari Presiden Jokowi ke luar negeri adalah yang pertama sejak pandemi Covid-19. Lantas, bagaimana mekanisme kepulangan Kepala Negara ke Tanah Air di tengah wabah yang masih belum berlalu? Apakah akan mengikuti ketentuan Satgas Covid-19 tentang pelaku perjalanan internasional?
Merespons hal itu, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan penjelasan. Kata dia, Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri yang ikut dalam kunjungan kerja ke luar negeri akan mendapat kekhususan terkait dengan ketibaan di Indonesia.
Sementara itu, rombongan lainnya yang ikut dalam perjalanan ini akan mengikuti ketentuan Satgas Covid-19 tentang pelaku perjalanan internasional, di antaranya yakni harus menunjukkan hasil swab PCR setibanya di Indonesia, kemudian harus melakukan karantina mandiri.
"Presiden dan menteri sesuai aturan mendapat kekhususan, tetapi yang lain tetap karantina mandiri (tiba di tanah air swab PCR dan hari ke tiga swab lagi)," ucap Heru saat dikonfirmasi MNC Portal, Senin 1 November 2021 malam.
Saat disinggung mengenai kekhususan dimaksud, Heru menjelaskan bahwa Jokowi dan para pembantunya akan menjalani isolasi mandiri (isoman) selama tiga hari setibanya di Indonesia.
"Isoman, tiga hari," pungkasnya.
Baca Juga: Jokowi
Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Jokowi: Semua Negara Harus Punya Langkah Konkret
Di Roma, Italia, Jokowi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) dan sejumlah pertemuan lainnya. Kemudian di Glasgow, Skotlandia, Kepala Negara menghadiri KTT COP26 beserta pertemuan lainnya.
Terakhir di UEA, Jokowi bakal melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed (MBZ) dan Emir Dubai Mohammed bin Rashid dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
Safari Presiden Jokowi ke luar negeri adalah yang pertama sejak pandemi Covid-19. Lantas, bagaimana mekanisme kepulangan Kepala Negara ke Tanah Air di tengah wabah yang masih belum berlalu? Apakah akan mengikuti ketentuan Satgas Covid-19 tentang pelaku perjalanan internasional?
Merespons hal itu, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan penjelasan. Kata dia, Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri yang ikut dalam kunjungan kerja ke luar negeri akan mendapat kekhususan terkait dengan ketibaan di Indonesia.
Sementara itu, rombongan lainnya yang ikut dalam perjalanan ini akan mengikuti ketentuan Satgas Covid-19 tentang pelaku perjalanan internasional, di antaranya yakni harus menunjukkan hasil swab PCR setibanya di Indonesia, kemudian harus melakukan karantina mandiri.
"Presiden dan menteri sesuai aturan mendapat kekhususan, tetapi yang lain tetap karantina mandiri (tiba di tanah air swab PCR dan hari ke tiga swab lagi)," ucap Heru saat dikonfirmasi MNC Portal, Senin 1 November 2021 malam.
Saat disinggung mengenai kekhususan dimaksud, Heru menjelaskan bahwa Jokowi dan para pembantunya akan menjalani isolasi mandiri (isoman) selama tiga hari setibanya di Indonesia.
"Isoman, tiga hari," pungkasnya.
(maf)
Explore More