Pemerintah Kaji Kebijakan PPKM Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Nataru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan strategi dalam rangka mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) . Salah satu strategi yang dilakukan yakni dengan kembali mengkaji kembali kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.
“PPKM harus dikaji lengkap dan sebisa mungkin dihindari penyekatan,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/11/2021).
Selain itu, Muhadjir mengatakan periode Nataru harus diantisipasi oleh seluruh kementerian dan lembaga. “Terkait dengan mengupdate aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dan penyebarannya di mana aturan tersebut adalah mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, tempat peribadatan, dan lain-lainnya,” paparnya.
Langkah selanjutnya, kata Muhadjir yakni memperkuat vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yaitu 3T, testing, tracing, dan treatment. “Target vaksinasi Desember 2021 adalah 291,6 juta di mana 80,9% untuk dosis 1 dan 59,1% untuk dosis kedua,” katanya.
Selain itu, Muhadjir menyampaikan bahwa kondisi saat ini angka nasional penularan terjadi penurunan. Tetapi ada sekitar 131 kabupaten/kota yang mengalami tren naik, di samping ada beberapa kabupaten/kota juga mengalami penurunan.
Kemudian, kata Muhadjir, Provinsi Bali menjadi perhatian khusus karena pada bulan Maret, Mei, dan sepanjang tahun 2022 ada acara-acara besar yang berskala internasional yang mengundang banyak pimpinan negara sahabat.
“Akan ada uji coba untuk acara internasional di Bali oleh Kemenkes supaya pimpinan daerah agar mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan jika di daerah akan dilaksanakan acara acara internasional,” paparnya.
Lihat Juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru Diprediksi 1 Januari 2025, Ini Daftar Lokasi Titik Kepadatan
“PPKM harus dikaji lengkap dan sebisa mungkin dihindari penyekatan,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/11/2021).
Selain itu, Muhadjir mengatakan periode Nataru harus diantisipasi oleh seluruh kementerian dan lembaga. “Terkait dengan mengupdate aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dan penyebarannya di mana aturan tersebut adalah mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, tempat peribadatan, dan lain-lainnya,” paparnya.
Langkah selanjutnya, kata Muhadjir yakni memperkuat vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yaitu 3T, testing, tracing, dan treatment. “Target vaksinasi Desember 2021 adalah 291,6 juta di mana 80,9% untuk dosis 1 dan 59,1% untuk dosis kedua,” katanya.
Selain itu, Muhadjir menyampaikan bahwa kondisi saat ini angka nasional penularan terjadi penurunan. Tetapi ada sekitar 131 kabupaten/kota yang mengalami tren naik, di samping ada beberapa kabupaten/kota juga mengalami penurunan.
Kemudian, kata Muhadjir, Provinsi Bali menjadi perhatian khusus karena pada bulan Maret, Mei, dan sepanjang tahun 2022 ada acara-acara besar yang berskala internasional yang mengundang banyak pimpinan negara sahabat.
“Akan ada uji coba untuk acara internasional di Bali oleh Kemenkes supaya pimpinan daerah agar mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan jika di daerah akan dilaksanakan acara acara internasional,” paparnya.
Lihat Juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru Diprediksi 1 Januari 2025, Ini Daftar Lokasi Titik Kepadatan
(kri)