Pemuda Indonesia Harus Bersatu Melawan Radikalisme dan Terorisme
loading...
A
A
A
"Para pemuda itu sudah banyak yang memiliki keahlian dan kemampuan untuk melakukan banyak hal. Jadi saya rasa pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama jangan segan untuk memberikan kesempatan, jangan anggap para pemuda ini selalu sebagai 'anak kecil', tapi justru berikan anak muda ini tantangan," katanya.
Pria yang pernah menjabat sebagai ketua Comlabs ITB ini menilai, karakter pemuda Indonesia masa kini adalah pemuda dengan karakter yang menyukai tantangan. Menurutnya ada celah bagi pemerintah dan para stakeholder untuk masuk dan mendorong para pemuda untuk menjadi agen perubahan, pemuda yang memiliki inisiatif dan pemuda yang memiliki jati diri yang kuat sehingga terhindar dari paham yang merujuk pada radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut sejalan dengan program dan kegiatan yang diadakan Mafindo dalam rangka pembekalan kepada para pemuda agar senantiasa menjadi agen perubahan ditengah masyarakat dan memberdayakan potensi pemuda untuk ikut berperan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif melalui program literasi dan pemberdayaan pemuda.
"Memperingati Sumpah Pemuda, kami menginisiasi kegiatan dialog kebangsaan bersama pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia untuk me-refresh kembali pemahaman, bahwa tantangan di era digital itu akan cepat selesai jika pemuda ikut turun tangan. Kita megajak para pemuda untuk bergabung menjernihkan ekosistem disinformasi di Indonesia," katanya.
Dengan peran serta pemuda, Septiaji optimistis pada 2050 nanti bangsa ini akan menjadi bangsa maju dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Hal ini akan terwujud jika pemuda mau mengambil peran dan terlibat untuk menjaga kedaulatan bangsa.
Pria yang pernah menjabat sebagai ketua Comlabs ITB ini menilai, karakter pemuda Indonesia masa kini adalah pemuda dengan karakter yang menyukai tantangan. Menurutnya ada celah bagi pemerintah dan para stakeholder untuk masuk dan mendorong para pemuda untuk menjadi agen perubahan, pemuda yang memiliki inisiatif dan pemuda yang memiliki jati diri yang kuat sehingga terhindar dari paham yang merujuk pada radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut sejalan dengan program dan kegiatan yang diadakan Mafindo dalam rangka pembekalan kepada para pemuda agar senantiasa menjadi agen perubahan ditengah masyarakat dan memberdayakan potensi pemuda untuk ikut berperan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif melalui program literasi dan pemberdayaan pemuda.
"Memperingati Sumpah Pemuda, kami menginisiasi kegiatan dialog kebangsaan bersama pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia untuk me-refresh kembali pemahaman, bahwa tantangan di era digital itu akan cepat selesai jika pemuda ikut turun tangan. Kita megajak para pemuda untuk bergabung menjernihkan ekosistem disinformasi di Indonesia," katanya.
Dengan peran serta pemuda, Septiaji optimistis pada 2050 nanti bangsa ini akan menjadi bangsa maju dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Hal ini akan terwujud jika pemuda mau mengambil peran dan terlibat untuk menjaga kedaulatan bangsa.
(abd)