Wasekjen PBB Berang Jubir Demokrat Kubu AHY Minta Yusril Cuci Muka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Kepala Bakomstra Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra yang meminta Yusril Ihza Mahendra cuci muka membuat pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) berang.
Wasekjen PBB Solihin Pure menilai, Herzaky seperti pepatah buruk muka cermin dibelah. Istilah yang menunjukan seseorang yang terpojok karena kesalahannya, lalu melempar kesalahan ke orang lain. “Yang harus cuci muka terlebih dahulu baru bicara itu Anda Herzaky, karena setiap ucapan-ucapan yang Anda lontarkan banyak yang tak masuk akal, tendensius dan cenderung mengaburkan masalah,” sindir Pure, Selasa (19/10/2021).
Sebelumnya, Herzaky menyindir Yusril dengan meminta Ketua Umum PBB itu untuk cuci muka dulu sebelum memberikan pernyataan. “Baiknya Yusril cuci muka dulu sebelum bicara, daripada asal bunyi. Diresapi dulu, dipikirkan baik-baik sebelum bicara. Malu sama usia dan gelarnya,” ketus Herzaky.
Pure menilai bila Herzaky banyak mengidap sindrom pelahap informasi gosip. “Dia mewakili unek-unek ibu-ibu saat beli sayuran yang lagi kesal sama tetangganya. Bukan jadi juru bicara partai,” ketus Pure pedas.
Pure juga melihat Herzaky yang juga keseleo lidah menuduh Megawati Soekarnoputri dalang di balik lengsernya Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. “Ngakunya keseleo, atau bisa jadi dia ahistoris dengan sejarah bangsa ini. Herzaky kurang membaca kayanya, terlalu banyak bergaya di depan kamera, jadi banyak pernyataannya yang ngaur, pantesan saja wibawa PD merosot,” sindir Pure.
Terkait dengan konflik Partai Demokrat, Pure melihat yang dilakukan Yusril merupakan langkah kuasa hukum dan aktivis Partai Demokrat yang belum lama ini menyerahkan barang bukti ke Kemenkumham adalah tepat. Menurutnya, sangat wajar pula Yusril menanyakan apakah lembaga peradilan sudah berpindah ke Kemenkumham.
”Sebab lembaga peradilan itu kita semua sudah tahu, seperti Pengadilan Agama, Pengadilan Militer, Pengadilan Umum seperti Pengadilan Negeri, PTUN, PTTUN, Tipikor, MA, MK. Nah, kalau Kemenkumham kan bukan Lembaga Peradilan. Kok tiba-tiba kuasa hukum Demokrat ramai-ramai masukkan data ke Kemenkumham yang jelas-jelas bukan lembaga peradilan. Inikan aneh,” jelas Pure.
Di sisi lain, Kemenkumham dalam perkara ini adalah masuk dalam pihak termohon. Karena itu, dia merasa aneh dengan kubu AHY yang menuduh pemerintah ikut terlibat dalam kisruh PD. “Sekarang pas sudah disahkan, kesannya mereka ingin mesra menggandeng Kemenkumham, makanya jangan buru-buru nuduh orang, nanti kan malu sendiri,” sindir Pure.
Pure melihat PD kubu AHY kalang kabut dan sengaja memainkan isu hukum ini digeser ke ranah politik untuk menekan pemerintah lewat Kemenkumham. “Kalau benar ini jelas memalukan. Kemenkumham sebagai pihak termohon itu lembaga negara, masa Partai Demokrat mau atur-atur Kemenkumham sih, saya kira Kemenkumham juga punya wibawa,” tuturnya.
Karena itu dirinya menyarankan agar Herzaky tidak asbun dan menyiyir. “Anda katanya politisi handal, mengemban tugas juru bicara lagi, kan malu kalau isi komentarnya tuduh sana sini, sumpah serapah,” tutupnya. yan yusuf
Wasekjen PBB Solihin Pure menilai, Herzaky seperti pepatah buruk muka cermin dibelah. Istilah yang menunjukan seseorang yang terpojok karena kesalahannya, lalu melempar kesalahan ke orang lain. “Yang harus cuci muka terlebih dahulu baru bicara itu Anda Herzaky, karena setiap ucapan-ucapan yang Anda lontarkan banyak yang tak masuk akal, tendensius dan cenderung mengaburkan masalah,” sindir Pure, Selasa (19/10/2021).
Sebelumnya, Herzaky menyindir Yusril dengan meminta Ketua Umum PBB itu untuk cuci muka dulu sebelum memberikan pernyataan. “Baiknya Yusril cuci muka dulu sebelum bicara, daripada asal bunyi. Diresapi dulu, dipikirkan baik-baik sebelum bicara. Malu sama usia dan gelarnya,” ketus Herzaky.
Pure menilai bila Herzaky banyak mengidap sindrom pelahap informasi gosip. “Dia mewakili unek-unek ibu-ibu saat beli sayuran yang lagi kesal sama tetangganya. Bukan jadi juru bicara partai,” ketus Pure pedas.
Pure juga melihat Herzaky yang juga keseleo lidah menuduh Megawati Soekarnoputri dalang di balik lengsernya Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. “Ngakunya keseleo, atau bisa jadi dia ahistoris dengan sejarah bangsa ini. Herzaky kurang membaca kayanya, terlalu banyak bergaya di depan kamera, jadi banyak pernyataannya yang ngaur, pantesan saja wibawa PD merosot,” sindir Pure.
Terkait dengan konflik Partai Demokrat, Pure melihat yang dilakukan Yusril merupakan langkah kuasa hukum dan aktivis Partai Demokrat yang belum lama ini menyerahkan barang bukti ke Kemenkumham adalah tepat. Menurutnya, sangat wajar pula Yusril menanyakan apakah lembaga peradilan sudah berpindah ke Kemenkumham.
”Sebab lembaga peradilan itu kita semua sudah tahu, seperti Pengadilan Agama, Pengadilan Militer, Pengadilan Umum seperti Pengadilan Negeri, PTUN, PTTUN, Tipikor, MA, MK. Nah, kalau Kemenkumham kan bukan Lembaga Peradilan. Kok tiba-tiba kuasa hukum Demokrat ramai-ramai masukkan data ke Kemenkumham yang jelas-jelas bukan lembaga peradilan. Inikan aneh,” jelas Pure.
Di sisi lain, Kemenkumham dalam perkara ini adalah masuk dalam pihak termohon. Karena itu, dia merasa aneh dengan kubu AHY yang menuduh pemerintah ikut terlibat dalam kisruh PD. “Sekarang pas sudah disahkan, kesannya mereka ingin mesra menggandeng Kemenkumham, makanya jangan buru-buru nuduh orang, nanti kan malu sendiri,” sindir Pure.
Pure melihat PD kubu AHY kalang kabut dan sengaja memainkan isu hukum ini digeser ke ranah politik untuk menekan pemerintah lewat Kemenkumham. “Kalau benar ini jelas memalukan. Kemenkumham sebagai pihak termohon itu lembaga negara, masa Partai Demokrat mau atur-atur Kemenkumham sih, saya kira Kemenkumham juga punya wibawa,” tuturnya.
Karena itu dirinya menyarankan agar Herzaky tidak asbun dan menyiyir. “Anda katanya politisi handal, mengemban tugas juru bicara lagi, kan malu kalau isi komentarnya tuduh sana sini, sumpah serapah,” tutupnya. yan yusuf
(cip)