Sambil Berlari di Gurun Sahara, Agoes Omar Galang Donasi untuk Anak Yatim Piatu

Selasa, 12 Oktober 2021 - 16:53 WIB
loading...
Sambil Berlari di Gurun Sahara, Agoes Omar Galang Donasi untuk Anak Yatim Piatu
Agoes Omar, orang Indonesia pertama yang berlari sepanjang 250 km menaklukkan Gurun Sahara, Maroko. foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Agoes Omar, orang Indonesia pertama yang berlari sepanjang 250 km menaklukkan Gurun Sahara, Maroko, ternyata sambil berlari, ia menggalang donasi untuk para anak yatim yang terimbas Covid-19.

Agoes turut mendedikasikan larinya untuk pengasuhan berkualitas anak-anak terdampak Covid-19 dalam dampingan SOS Children’s Villages Indonesia.

baca juga: Lari Gurun Sahara yang Diikuti Agoes Omar, Tergolong Olahraga Terberat di Bumi


“Wajah anak-anak yatim itu juga yang menjadi penyemangat saya untuk terus berlari hingga garis finis,” kata Omar.

Omar tak lupa mengajak masyarakat untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak melalui kampanye #BersamaUntukAnak. Berawal dari Run to Care Bali 2019, saat dirinya mengetahui langsung kehidupan anak-anak di SOS Children’s Villages bersama Ibu Asuh mereka. Perkenalan itu mengantarkan Omar pada gambaran lebih besar tentang hidup.

“Saya kagum dengan nilai-nilai yang diperjuangkan SOS Children’s Villages, juga tentunya nilai-nilai yang ditanamkan kepada anak-anak di sana. Saya pun bertekad untuk ikut mendukung perjuangan SOS Children’s Villages melalui hobi berlari saya, demi anak-anak Indonesia,” ujar Omar.

baca juga: Agoes Omar, Orang Pertama Indonesia Berlari 250 Km Taklukkan Gurun Sahara

Dengan misi menjaga masa depan anak-anak Indonesia, Omar berkontribusi untuk lebih dari 7.200 anak SOS Children’s Villages Indonesia yang telah atau terancam kehilangan pengasuhan orang tua. Masyarakat juga dapat mendukung perjuangan Omar melalui runtocare.com/omarforchildren.

Ajang lari di Gurun Sahara bertajuk Marathon des Sables 2021, yang diikuti Agoes Omar dari Indonesia, tergolong olahraga terberat di bumi.

baca juga: Tragedi Pelari Meninggal Dunia Usai Taklukkan Kejamnya Gurun Sahara

Di bawah panas ekstrem hingga 52 derajat celcius, Agoes Omar harus menempuh jarak sepanjang 250 Km. Tak hanya itu, Agoes Omar dan pelari lainnya mesti berkelok-kelok menaiki punggung bukit yang besar, menempuh medan berat berpasir panas.

Peserta juga harus berkemah di malam harinya, di tengah Gurun Sahara. Bahkan, di ajang tahun ini, 50% peserta gagal mencapai garis finis, dan satu orang meninggal.

“Kaki peserta yang ikut lomba pada berantakan. Alhamdulillah kaki saya cuma lecet,” ujar Omar.

baca juga: Jarang Terjadi, Salju Kembali Selimuti Gurun Sahara yang Panas

Omar yang tercatat sebagai diaspora Indonesia di Singapura ini, juga satu-satunya orang Indonesia yang mencapai garis finis ajang balap kaki terberat di bumi itu. Omar berlari selama tujuh hari di Gurun Sahara, persisnya finis pada 11 Oktober 2021.

Omar mengaku, untuk mengikuti event ini, dia melakukan persiapan selama 6 tahun. “Selama 6 tahun persiapan rutin ikut event lari, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Omar.
(ymn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2287 seconds (0.1#10.140)