Kasus Covid-19 Turun Drastis, Satgas Minta Pemda Jangan Lengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah daerah ( Pemda ) diimbau tidak boleh lengah menyikapi penurunan kasus Covid-19 saat ini. Diketahui, untuk pertama kalinya angka kasus positif harian berada di bawah 1.000 kasus per hari, yaitu 922 kasus per 4 Oktober 2021.
"Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah," ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari rilis KPCPEN pada Rabu (6/10/2021).
Melihat lebih jauh pada perkembangan di tingkat provinsi, Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat provinsi dengan penambahan kasus di atas 1.000 pada minggu ini yang masuk 5 besar provinsi dengan angka tertinggi. Yaitu Jawa Tengah 1.094 kasus, Jawa Barat 1.074 kasus, dan Jawa Timur 1.059 kasus.
Selain itu penambahan kasus juga terjadi cukup banyak di DKI Jakarta yaitu 966 kasus dan Bali 588 kasus. Kelima provinsi ini disarankan terus mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat di wilayahnya, aktivitas sosial-ekonomi yang sekarang telah kembali normal terutama di Pulau Jawa.
Karena dapat menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. "Pastikan bahwa di setiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan," lanjutnya.
Pada angka kesembuhan mingguan, terlihat mengalami penurunan yang disebabkan kasus positifnya juga menurun. Namun melihat persentasenya, terus meningkat. Dan pada minggu ini rata-rata kesembuhan mencapai 95,77%.
Untuk kesembuhan minggu ini, dikontribusikan oleh 5 provinsi dengan jumlah kesembuhan tertinggi. Yaitu di Jawa Barat sebesar 1.843, Jawa Timur 1.727, Jawa Tengah 1.652, Sumatera Utara 1.412 dan Bali 1.251. Jika melihat kembali saat lonjakan Juli lalu, angkanya berada di 80,23%.
Namun, sejak awal Agustus lalu, angka kesembuhan secara konsisten terus lebih besar dari penambahan kasus positif hingga saat ini. Berbanding terbalik saat lonjakan kedua, dimana angka kasus meningkat cukup tinggi dibandingkan kesembuhan.
"Tentunya patut diapresiasi karena artinya penanganan pasien Covid-19, baik yang isolasi mandiri, terpusat maupun dirawat di rumah sakit semakin mengalami peningkatan kualitas sehingga dapat segera sembuh," tambah Wiku.
"Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah," ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari rilis KPCPEN pada Rabu (6/10/2021).
Melihat lebih jauh pada perkembangan di tingkat provinsi, Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat provinsi dengan penambahan kasus di atas 1.000 pada minggu ini yang masuk 5 besar provinsi dengan angka tertinggi. Yaitu Jawa Tengah 1.094 kasus, Jawa Barat 1.074 kasus, dan Jawa Timur 1.059 kasus.
Selain itu penambahan kasus juga terjadi cukup banyak di DKI Jakarta yaitu 966 kasus dan Bali 588 kasus. Kelima provinsi ini disarankan terus mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat di wilayahnya, aktivitas sosial-ekonomi yang sekarang telah kembali normal terutama di Pulau Jawa.
Karena dapat menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. "Pastikan bahwa di setiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan," lanjutnya.
Pada angka kesembuhan mingguan, terlihat mengalami penurunan yang disebabkan kasus positifnya juga menurun. Namun melihat persentasenya, terus meningkat. Dan pada minggu ini rata-rata kesembuhan mencapai 95,77%.
Untuk kesembuhan minggu ini, dikontribusikan oleh 5 provinsi dengan jumlah kesembuhan tertinggi. Yaitu di Jawa Barat sebesar 1.843, Jawa Timur 1.727, Jawa Tengah 1.652, Sumatera Utara 1.412 dan Bali 1.251. Jika melihat kembali saat lonjakan Juli lalu, angkanya berada di 80,23%.
Namun, sejak awal Agustus lalu, angka kesembuhan secara konsisten terus lebih besar dari penambahan kasus positif hingga saat ini. Berbanding terbalik saat lonjakan kedua, dimana angka kasus meningkat cukup tinggi dibandingkan kesembuhan.
"Tentunya patut diapresiasi karena artinya penanganan pasien Covid-19, baik yang isolasi mandiri, terpusat maupun dirawat di rumah sakit semakin mengalami peningkatan kualitas sehingga dapat segera sembuh," tambah Wiku.