Sejarah Lahirnya TNI: dari BKR hingga Menjadi Angkatan Bersenjata yang Disegani di Dunia

Selasa, 05 Oktober 2021 - 06:04 WIB
loading...
A A A
Sejarah Lahirnya TNI: dari BKR hingga Menjadi Angkatan Bersenjata yang Disegani di Dunia


Di era kepemimpinan Presiden Soeharto, pada awal 1970-an kemampuan angkatan bersenjata Indonesia semakin teruji dan disegani setelah melakukan Operasi Seroja di Timor Timor (sekarang Timor Leste). Ketangguhan prajurit TNI kembali menorehkan prestasi setelah berhasil membebaskan puluhan sandera pesawat Garuda DC-9 yang dibajak teroris di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand pada Maret 1981.

Memasuki era 1990-an angkatan bersenjata Indonesia kembali menunjukkan kehebatannya setelah berhasil membebaskan para peniliti Ekspedisi Lorentz 95 yang diculik separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Seiring perubahan politik nasional dan bergulirnya Reformasi 1998, di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) nama ABRI berubah menjadi TNI. Selanjutnya, proses modernisasi alutsista TNI mulai dilakukan sejak kepemimpinan Megawati Soekarnoputri hingga saat ini.

Berdasarkan situs Global Fire Power (GFP), kekuatan militer yang dimiliki Indonesia berada di peringkat 16 dari 140 negara dan yang terkuat di Asia Tenggara berdasarkan jumlah sumber daya manusia, angkatan udara, darat, dan laut, serta sumber daya alam, logistik, keuangan, dan geografi.

Sejarah Lahirnya TNI: dari BKR hingga Menjadi Angkatan Bersenjata yang Disegani di Dunia


Hingga saat ini, Indonesia memiliki total hingga 800.000 personel militer, dengan 400.000 anggota aktif dan sisanya yang merupakan anggota cadangan.

Kekuatan Angkatan Darat Indonesia saat ini memiliki total 331 tank, 1.430 kendaraan tempur lapis baja, 153 artileri swagerak, 366 artileri tarik, dan 63 peluncur roket. Sedangkan kekuatan Angkatan Laut dengan jumlah total kapal sebanyak 282 buah dengan rincian tujuh kapal fregat, 24 kapal korvet, lima kapal selam, 179 kapal patroli, 10 kapal penyapu ranjau.

Kekuatan pertahanan udara Indonesia terdiri dari 41 pesawat tempur, 38 pesawat serang udara, 109 pesawat latih, 64 pesawat angkut, 17 pesawat intai dan misi khusus, 1 pesawat tanker, 188 helikopter, dan 15 helikopter tempur.
(cip)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0953 seconds (0.1#10.140)