Risma dan Gubernur Gorontalo Saling Memaafkan Diapresiasi Milenial

Senin, 04 Oktober 2021 - 18:58 WIB
loading...
Risma dan Gubernur Gorontalo...
Mensos Tri Rismaharini belakangan ini jadi perbincangan publik. Pasalnya, Mensos berdebat dengan salah satu pendamping PKH Kemensos RI Fajar Sidik Napu. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Sosial ( Mensos ) Tri Rismaharini yang belakangan ini tengah jadi perbincangan publik. Pasalnya, Mensos berdebat dengan salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI, Fajar Sidik Napu.



Penyelesaian secara kekeluargaan ini diapresiasi Khairul Anam Ketua Milenial Muslim Bersatu. "Ini teladan yang baik bagi kami para milenial, semua telah saling meminta maaf dan saling memaafkan, kami yakin semua beranjak dari niatan mulia agar bansos tepat waktu dan tepat sasaran," ujar Anam.

Anam menilai, sikap Risma dan Rusli yang dilakukan sebelumnya bukan karena sentimen pribadi tapi karena kecintaannya pada warganya.

"Kami mencermati upaya Bu Risma selalu kritis terhadap potensi penyimpangan didasari kecintaannya pada rakyat yang membutuhkan , juga atensi Pak Gubernur Gorontalo yang sempat memberikan kritisi juga bukan karena sentimen pribadi tapi karena kecintaannya pada warganya," jelasnya.

Ia juga mengapresiasi sikap Fajar pendamping PKH yang dapat menerima ingatan dari Mensos pada acara tersebut. "Ini menunjukkan semua pihak menunjukkan komitmen untuk menjadikan kepentingan rakyat diatas segalanya," pungkas Anam.

Diketahui, Rusli juga mengundang Fajar untuk mendengarkan klarifikasi langsung dari yang bersangkutan dan meminta untuk tidak memperpanjang masalah ini.

"Jadi Pak Fajar, mungkin ibu menteri saat itu lagi capai jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita," pintanya.

Di hadapan Rusli, Fajar mengaku, sudah memaafkan Mensos Risma. Dia menilai, sikap Risma adalah bentuk perhatian seorang ibu kepada anak-anaknya.

"Beberapa media bertanya kepada saya, apakah saya keberatan dengan tindakan kemarin? Saya membalas: 'tidak mungkin saya memarahi orang tua yang memarahi saya, karena bagi saya itu bagian dari pendidikan ke kami'," kata Fajar.

Rusli meminta semua orang menyikapinya secara bijak. Politikus Partai Golkar itu pun juga sama-sama minta maaf jika ada komentar yang dianggap membuat Risma tidak enak hati.

Rusli berharap agar permasalahan ini sudah berakhir. Ia memastikan apa yang dilakukan adalah bentuk tanggungjawabnya sebagai gubernur sebagaimana Ibu Risma datang sebagai seorang menteri. Tidak ada kaitannya dengan politik dan partai politik manapun.

"Jadi sudah clean and clear ini semata mata miskomunikasi. Jadi jangan digiring jadi opini politik. Tidak ada hubungan sama sekali. Saya bicara sebagai gubernur, Pak Fajar sebagai koordinator, Ibu Risma datang bukan sebagai kader partai tapi sebagai Mensos RI," tegasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)