Profil Sabam Sirait, Politikus Senior yang Memulai Karier Politik sejak Kuliah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus senior PDIP Sabam Gunung Panangian Sirait atau yang dikenal dengan Sabam Sirait, meninggal dunia pada Rabu (29/9/2021) sekitar pukul 22.37 WIB. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta tersebut meninggal dalam usia 85 tahun.
Dikutip dari laman jakarta.dpd.go.id, Sabam Sirait lahir di Tanjung Balai, 13 Oktober 1936. Sabam adalah anggota DPD RI periode 2018-2019 dari Provinsi DKI Jakarta. Pada Pemilu 2019, Ia kembali mencalonkan diri di daerah pemilihan yang sama, kemudian menang dengan perolehan suara terbanyak kedua 626.618 suara.
Sabam Sirait memulai karier politiknya ketika masih kuliah di Fakultas Hukum UI (1958). Ia tertarik masuk dunia politik karena terjadi kekosongan setelah partai-partai dibubarkan Bung Karno. Sabam Sirait merupakan ayah dari anggota DPR RI Fraksi PDIP Maruarar Sirait.
Baca Juga: Sabam Sirait: Menjadi Pemimpin Harus Jujur dan Hidup Sesuai Pancasila
Anak pertama dari tiga bersaudara ini aktif sebagai ketua cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta. Sebelum Pemilu 1982, Sabam Sirait menjadi anggota DPR-RI dengan jabatan Wakil Ketua Komisi II dan Wakil Ketua Badan Pekerja MPR-RI.
Sabam Sirait memang meneruskan jejak sang ayah, F H Sirait, pensiunan Departemen PU & T, salah seorang pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Sedangkan ibunya, Julia Sibuea adalah pedagang beras.
Suami dari dr Sondang Sidabutar ini banyak terlibat dalam kegiatan organisasi politik. Sabam pernah menjabat Sekjen DPP Parkindo (1967–1973), Deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) saat Fusi 10 Partai Politik (10 Jan 1973), Sekjen Koordinator DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1973–1976), Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1976–1986), Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Sabam Sirait pernah bekerja kantoran sebagai pegawai administrasi di SMA PSKD di Jakarta (1957–1958), dan pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta (1958–1960).
Riwayat Karier Politik Sabam Sirait:
-Anggota DPR GR / MPRS (1967–1971)
-Wakil Ketua Badan Pekerja DPR GR / MPRS (1971–1973)
-Anggota DPR RI Fraksi PDI (1973–1977)
-Anggota DPR RI Fraksi PDI (1977–1982)
-Angota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1983–1988)
-Angota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1988–1992)
-Anggota DPR RI Fraksi PDI (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) (1992–1997)
-Anggota DPR RI Fraksi PDIP (1999–2004)
Jabatan Partai Politik:
-Wakil Sekretaris Jendral Partai Kristen Indonesia (Parkindo) (1961–1967)
-Sekretaris Jendral Partai Kristen Indonesia (Parkindo) (1967–1973)
-Deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) saat Fusi 10 Partai Politik (10 Januari 1973)
-Sekjen Koordinator DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1973–1976)
-Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1976–1986)
-Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP (2005–sekarang)
Dikutip dari laman jakarta.dpd.go.id, Sabam Sirait lahir di Tanjung Balai, 13 Oktober 1936. Sabam adalah anggota DPD RI periode 2018-2019 dari Provinsi DKI Jakarta. Pada Pemilu 2019, Ia kembali mencalonkan diri di daerah pemilihan yang sama, kemudian menang dengan perolehan suara terbanyak kedua 626.618 suara.
Sabam Sirait memulai karier politiknya ketika masih kuliah di Fakultas Hukum UI (1958). Ia tertarik masuk dunia politik karena terjadi kekosongan setelah partai-partai dibubarkan Bung Karno. Sabam Sirait merupakan ayah dari anggota DPR RI Fraksi PDIP Maruarar Sirait.
Baca Juga: Sabam Sirait: Menjadi Pemimpin Harus Jujur dan Hidup Sesuai Pancasila
Anak pertama dari tiga bersaudara ini aktif sebagai ketua cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta. Sebelum Pemilu 1982, Sabam Sirait menjadi anggota DPR-RI dengan jabatan Wakil Ketua Komisi II dan Wakil Ketua Badan Pekerja MPR-RI.
Sabam Sirait memang meneruskan jejak sang ayah, F H Sirait, pensiunan Departemen PU & T, salah seorang pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Sedangkan ibunya, Julia Sibuea adalah pedagang beras.
Suami dari dr Sondang Sidabutar ini banyak terlibat dalam kegiatan organisasi politik. Sabam pernah menjabat Sekjen DPP Parkindo (1967–1973), Deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) saat Fusi 10 Partai Politik (10 Jan 1973), Sekjen Koordinator DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1973–1976), Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1976–1986), Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Sabam Sirait pernah bekerja kantoran sebagai pegawai administrasi di SMA PSKD di Jakarta (1957–1958), dan pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta (1958–1960).
Riwayat Karier Politik Sabam Sirait:
-Anggota DPR GR / MPRS (1967–1971)
-Wakil Ketua Badan Pekerja DPR GR / MPRS (1971–1973)
-Anggota DPR RI Fraksi PDI (1973–1977)
-Anggota DPR RI Fraksi PDI (1977–1982)
-Angota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1983–1988)
-Angota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1988–1992)
-Anggota DPR RI Fraksi PDI (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) (1992–1997)
-Anggota DPR RI Fraksi PDIP (1999–2004)
Jabatan Partai Politik:
-Wakil Sekretaris Jendral Partai Kristen Indonesia (Parkindo) (1961–1967)
-Sekretaris Jendral Partai Kristen Indonesia (Parkindo) (1967–1973)
-Deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) saat Fusi 10 Partai Politik (10 Januari 1973)
-Sekjen Koordinator DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1973–1976)
-Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1976–1986)
-Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP (2005–sekarang)
(thm)