Kembali Usik Indonesia Soal Papua, Indonesia: Faktanya Vanuatu Bela Separatisme

Senin, 27 September 2021 - 08:36 WIB
loading...
Kembali Usik Indonesia Soal Papua, Indonesia: Faktanya Vanuatu Bela Separatisme
Sekretaris Ketiga, PTRI New York, Sindy Nur Fitri mengatakan, pada kenyataannya Vanuatu tidak hirau atas tindak teror keji yang dilakukan kelompok kriminal separatis bersenjata. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Negara Vanuatu terus mengusik kedaulatan Indonesia. Dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Vanuatu menyebut, telah terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua dan meminta Kantor Komisaris HAM PBB untuk mengunjungi Provinsi Papua Barat.



Sekretaris Ketiga, PTRI New York, Sindy Nur Fitri mengatakan, Indonesia menggunakan kesempatan untuk menggunakan hak jawab atas pernyataan yang disampaikan oleh Vanuatu.

Sindy mengatakan, pada kenyataannya, HAM versi Vanuatu sendiri diputarbalikkan dan sama sekali tidak hirau atas tindak teror keji serta tidak manusiawi yang dilakukan kelompok kriminal separatis bersenjata.

"Ketika fasilitas umum yang dibangun untuk masyarakat Papua dihancurkan, mengapa Vanuatu, sekali lagi memilih diam, ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam?," kata Sindy dikutip dari channel MoFA Indonesia, Minggu (26/9/2021).

"Ketika ada sejumlah pekerja konstruksi yang dibunuh secara brutal, mengapa Vanuatu memilih untuk diam. Kenyataannya, Vanuatu justru membela separatisme dengan kedok keprihatinan HAM yang dibuat-buat," tambahnya.

Menurut Sindy, Vanuatu berupaya mengesankan dunia, seolah-olah negara ini peduli terhadap isu-isu HAM. Ia juga berpendapat bahwa Vanuatu terus melakukan agresi untuk memerangi Indonesia.

"Saya terkejut bahwa Vanuatu terus-menerus menggunakan forum yang mulia ini untuk mengusik kedaulatan dan integritas wilayah negara lain, serta terus melakukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan Indonesia," ucapnya.

Ia menegaskan, Indonesia terus berupaya memenuhi komitmen untuk mempromosikan dan melindungi HAM. Ia menegaskan bahwa warga negara Indonesia diperlakukan setara tanpa memandang latar belakang sosial budaya, agama atau ekonomi.

"Indonesia adalah negara pluralistik dengan semangat demokrasi, menghormati penegakan hukum, tata kelola pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial," ujarnya.

Ia menyatakan, Indonesia dengan tegas menolak seluruh tuduhan tidak benar, tidak berdasar, dan menyesatkan yang terus dipelihara oleh Vanuatu.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1643 seconds (0.1#10.140)