Airlangga Jadi Magnet Politik, Pengamat: Sangat Layak Maju Pilpres 2024

Sabtu, 25 September 2021 - 21:37 WIB
loading...
Airlangga Jadi Magnet...
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Airlangga Hartarto sudah makin mengintensifkan komunikasi politik dengan berbagai elemen. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi silaturahmi politik terbaru. Pertemuan Airlangga dengan Ganjar itu terjadi pada Jumat (24/9/2021) di Klaten dan dengan Muhaimin pada Sabtu (25/9/2021) di Jakarta.

Hal itu dinilai menjadi pertanda positif usaha Airlangga untuk menjalin komunikasi politik yang lebih intens. “Saya kira ini bagian dari silaturahmi politik plus-plus dari Airlangga Hartarto,” ujar Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Sabtu (25/9/2021). Baca juga: Koalisi Golkar-PKB di 2024, Elektabilitas Jadi PR Airlangga-Cak Imin

Adi menilai Airlangga sudah makin mengintensifkan komunikasi politik dengan berbagai elemen. Ini juga terkait dengan tanggung jawab Airlangga dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Aktivitas ini wajib dilakukan oleh Airlangga sebagai bentuk tanggung jawab politik sebagai Menko, sehingga ia harus menjalankan komunikasi dengan berbagai kepala daerah,” ungkap Adi.

Pengamat Politik dari UIN Syarief Hidayatullah itu menilai komunikasi tersebut penting guna menegaskan kerja Airlangga yang berdampak positif. Akan tetapi, publik juga tidak bisa menutup mata bahwa apa yang dia lakukan selama ini punya efek dan insentif yang kemudian dibaca publik sebagai upaya untuk jalan menuju Pilpres 2024.

Jadi, lanjutnya, tokoh-tokoh yang ditemui oleh Airlangga baik Ganjar, Cak Imin, Habib Lutfi atau ulama-ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu secara simbolisasi menunjukkan jika Airlangga sudah melakukan penetrasi ke berbagai aktor dan tokoh-tokoh penting.

Menyoal agenda 2024, Adi menilai Airlangga merupakan tokoh yang realistis untuk maju dalam Pilpres 2024 karena posisinya merupakan Ketua Umum Partai Golkar. Apalagi, Airlangga ini sudah diwajibkan oleh kadernya untuk maju di Pilpres 2024.

Adi juga melihat kemesraan Airlangga dengan Muhaimin dari PKB dan NU ini tentu menjadi bahasa politik bahwa Airlangga itu tidak punya jarak dan bahkan dekat dengan kelompok Nahdliyin yang basisnya sangat besar.

“Sekali lagi, secara politik ini tidak perlu dikritik karena Airlangga sendiri sangat layak untuk jadi capres di 2024. Dia yang paling realistis kok,” tutur Adi.

Melihat bobot pertemuan Airlangga dengan Ganjar dan Muhaimin, Adi menilai sejauh ini masih proses-proses politik dalam rangka komunikasi dan penjajakan. Pertemuan ini tidak kemudian mengunci mereka untuk harus berpasangan dengan siapa di Pilpres 2024.

Apa pun yang dilakukan Airlangga dalam aktivitas politik, kata Adi, tentu sangat bagus. Ia juga melihat selama ini Airlangga terlalu sibuk urusan membantu presiden, sehingga kerja-kerja politik dan aktivitas politiknya sebagai Ketua Umum Golkar kurang atau tidak pernah terlihat oleh publik.

Sementara di pihak lain sudah mulai melakukan itu semua. “Jadi, publik harus tahu bahwa ketua umum partai itu harus maju dan harus terlihat. Apalagi Airlangga ini sangat realistis untuk maju di Pilpres nanti, karena dia ketua umum partai besar,” tutur Adi.

Dalam sejarahnya, Golkar itu selalu punya jagoan di Pilpres. Baru pada 2019 saja Golkar tidak punya jagoan dari internal partai. Untuk 2024, Adi menilai sudah saatnya Golkar memiliki jagoannya sendiri.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)