Cerita Megawati Pernah Diajak Bung Karno ke Yayasan Disabilitas

Jum'at, 24 September 2021 - 19:08 WIB
loading...
Cerita Megawati Pernah...
Megawati Soekarnoputri bercerita di acara pemberian penghargaan kepada para atlet dan pengurus Paralimpiade Tokyo 2021, Jumat (24/9/2021). Foto/MPI/Felldy Utama
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita di acara pemberian penghargaan kepada para atlet dan pengurus Paralimpiade Tokyo 2021, Jumat (24/9/2021). Megawati mengisahkan dirinya saat berumur 13 tahun pernah diajak oleh sang ayah sekaligus Presiden Pertama RI Bung Karno ke Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).

Di sana, Megawati kecil melihat ada orang yang dilahirkan berbeda, tetapi tetap punya sukacita. "Lalu, saya lihat terus menerus, mereka diajari, diberi alat bantu. Jadi saya melihat seharusnya lingkungan pun harus mengikutsertakan membuat mereka punya kebanggaan," kata Megawati.

Dari pengalaman itu juga Megawati ketika menjadi Presiden Kelima RI dan memimpin PDIP selalu mengingatkan kepada jajarannya untuk menghargai prestasi yang telah dilakukan kaum disabilitas, khususnya olahragawan dan olahragawati yang mengikuti Paralimpiade.

"Karena saya ingin merangsang kembali bahwa ketika saya menjadi presiden ada kebijakan yang saya buat, yang jelas-jelas sebenarnya membuat mereka yang mempunyai kekurangan itu sangat bisa bergerak seperti apa adanya, seperti manusia normal," ujar Megawati.

Megawati mengatakan kebijakan itu di antaranya adalah UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tertuang dalam kebijakan itu bahwa penyandang disabilitas berhak memperoleh pendidikan dan rehabilitasi bantuan sosial serta pemeliharaan taraf kesejahteraan.

Kemudian, mengenai ketenagakerjaan, disebutkan akses untuk dapat pelatihan kerja, dari mereka yang disebut pengusaha mempekerjakan tenaga disabilitas tersebut wajib memberikan perlindungan. Pengusaha juga dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja atau buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.

"Jadi harus selalu dilakukan. Jadi yang namanya PDI Perjuangan pun seharusnya demikian untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak-anak tersebut. Karena tentu saja dari anak-anak akan jadi orang dewasa yang mereka akan bergerak hidup," ujar Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu.

Dia pun mengingatkan aturan itu juga yang mengatur jika pekerja buruh mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakan kerja, dan tidak dapat melakukan pekerjaan setelah lampaui batas 12 bulan, dapat mengajukan pemutusan hubungan kerja. Selain itu, diberikan uang pesangon dua kali, uang penghargaan dua kali, dan uang pengganti hak sekali ketentuan.



"Kenapa ini ibu bacakan? Karena keliatannya saya merasakan sepertinya itu sudah agak jauh di sana. Saya ingin kembali memopulerkan bahwa ini udah merupakan UU Negara Republik Indonesia. Jadi jangan tidak percaya diri," ujar Megawati.

Maka itu, Megawati meminta kelompok disabilitas percaya diri dan meraih prestasi demi mengharumkan nama bangsa. Dia menilai saat ini seluruh instrumen negara telah meletakkan kaum disabilitas sejajar dengan semua orang.

Acara pemberian penghargaan kepada para atlet dan pengurus Paralimpiade Tokyo 2021 itu dilaksanakan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat. Hadir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan sejumlah Ketua DPP, di antaranya Puan Maharani, Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, Tri Rismaharini, Utut Adianto, Nusyirwan Soedjono, Sukur Nabanan, Sri Rahayu, Wiryanti Sukamdani, Ribka Tjiptaning, dan Mindo Sianipar. Megawati dan Ketua DPP Prananda Prabowo hadir secara virtual.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)