Perlu Kerja Sama Lintas Sektor untuk Jawab Tantangan Ekonomi di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, Indonesia membutuhkan kerja sama lintas sektor untuk mencari jalan keluar atas persoalan ekonomi di masa pandemi Covid-19 .
"Kita harus mampu memperpendek jarak antara harapan dengan kenyataan, sehingga bisa membangun satu kesadaran bahwa pada masa transisi ini untuk membangun sektor ekonomi membutuhkan norma-norma baru yang harus diterapkan," katanya saat membuka diskusi daring bertema Kesiapan Sektor Ekonomi Pascapandemi yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bekerja sama dengan DPP Partai NasDem bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis, Rabu (22/9/2021).
Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, melihat dua sisi ekonomi, yakni sektor pasokan dan permintaan, terpuruk di masa pandemi ini. Kasus Covid-19 yang melandai bukan berarti waktunya untuk bersantai. Pemerintah harus membuat strategi yang bisa dijalankan untuk mengatasi sejumlah tantangan sesuai realita saat ini.
Baca juga: Ramalan ADB: Ekonomi RI Tahun 2022 Tumbuh Positif 4,8%
"Jadi pemulihan sektor ekonomi bukan hanya menyasar perbaikan indikator dalam skala makro. Namun, ekonomi skala mikro juga harus menjadi target dalam perencanaan," ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Pada diskusi yang dimoderatori Irwansyah (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu, hadir sebagai narasumber Fauzi H Amro (Anggota Komisi XI DPR), Raden Kurleni Ukar (Deputi Menteri Pariwisata RI, Bidang Kebijakan Strategis), Radityo Fajar Arianto (Direktur Sparklabs Incubation Universitas Pelita Harapan/UPH, Pemerhati UMKM) dan Dedi Kusmanagandi (Asosiasi Bioteknologi, Presiden Asosiasi Dokter Hewan Unggas Indonesia).
Hadir pula Suyoto (Ketua Koorbid Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem), Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Penyakit Menular WHO–South East Asia Regional Office (SEARO), 2018-2020 Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Yarsi), dan Millie S Lukito (Pelaku Ekonomi Digital Founder, CEO & Bureau Chief Mobiliari Group) sebagai penanggap.
Fauzi H Amro mengungkapkan, pemerintah saat ini sangat serius mendukung perbaikan ekonomi melalui upaya pemulihan kesehatan, kebangkitan UMKM dan peningkatan konsumsi masyarakat. Sejumlah langkah dilakukan antara lain percepatan pencapaian kekebalan kelompok lewat program vaksinasi nasional, membangun digitalisasi UMKM dan mengalokasikan anggaran untuk bansos dalam bentuk bantuan tunai untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Baca juga: Terapkan Pembatasan dan Ekonomi Tetap Terjaga, Peran Airlangga Diakui
Sementara Radityo Fajar Arianto berpendapat sejumlah upaya yang harus dilakukan di sektor UMKM adalah pemberdayaan, pengembangan, pembiayaan, penjaminan, dan kemitraan, untuk kemudian bisa bertransformasi menjadi usaha berskala besar. Sebab, jelas Radityo, tantangan yang dihadapi sektor UMKM cukup berat di era transformasi digital ini.
"Di era ini digitalisasi bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi UMKM yang bertransformasi. Belum lagi persaingan harga yang bisa membatasi inovasi. Agar UMKM bisa berkelanjutan, wajib memiliki roadmap yang realistis untuk mencapai tujuan," katanya.
Raden Kurleni Ukar mengungkapkan, sektor ekonomi kreatif saat ini menunjukkan harapan untuk tumbuh. Tanda-tanda peningkatan mobilitas masyarakat di wilayah yang kondisi penyebaran Covid-19 mulai terkendali, menjadi salah satu pendorong tumbuhnya sektor pariwisata.
"Kita harus mampu memperpendek jarak antara harapan dengan kenyataan, sehingga bisa membangun satu kesadaran bahwa pada masa transisi ini untuk membangun sektor ekonomi membutuhkan norma-norma baru yang harus diterapkan," katanya saat membuka diskusi daring bertema Kesiapan Sektor Ekonomi Pascapandemi yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bekerja sama dengan DPP Partai NasDem bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis, Rabu (22/9/2021).
Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, melihat dua sisi ekonomi, yakni sektor pasokan dan permintaan, terpuruk di masa pandemi ini. Kasus Covid-19 yang melandai bukan berarti waktunya untuk bersantai. Pemerintah harus membuat strategi yang bisa dijalankan untuk mengatasi sejumlah tantangan sesuai realita saat ini.
Baca juga: Ramalan ADB: Ekonomi RI Tahun 2022 Tumbuh Positif 4,8%
"Jadi pemulihan sektor ekonomi bukan hanya menyasar perbaikan indikator dalam skala makro. Namun, ekonomi skala mikro juga harus menjadi target dalam perencanaan," ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Pada diskusi yang dimoderatori Irwansyah (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu, hadir sebagai narasumber Fauzi H Amro (Anggota Komisi XI DPR), Raden Kurleni Ukar (Deputi Menteri Pariwisata RI, Bidang Kebijakan Strategis), Radityo Fajar Arianto (Direktur Sparklabs Incubation Universitas Pelita Harapan/UPH, Pemerhati UMKM) dan Dedi Kusmanagandi (Asosiasi Bioteknologi, Presiden Asosiasi Dokter Hewan Unggas Indonesia).
Hadir pula Suyoto (Ketua Koorbid Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem), Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Penyakit Menular WHO–South East Asia Regional Office (SEARO), 2018-2020 Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Yarsi), dan Millie S Lukito (Pelaku Ekonomi Digital Founder, CEO & Bureau Chief Mobiliari Group) sebagai penanggap.
Fauzi H Amro mengungkapkan, pemerintah saat ini sangat serius mendukung perbaikan ekonomi melalui upaya pemulihan kesehatan, kebangkitan UMKM dan peningkatan konsumsi masyarakat. Sejumlah langkah dilakukan antara lain percepatan pencapaian kekebalan kelompok lewat program vaksinasi nasional, membangun digitalisasi UMKM dan mengalokasikan anggaran untuk bansos dalam bentuk bantuan tunai untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Baca juga: Terapkan Pembatasan dan Ekonomi Tetap Terjaga, Peran Airlangga Diakui
Sementara Radityo Fajar Arianto berpendapat sejumlah upaya yang harus dilakukan di sektor UMKM adalah pemberdayaan, pengembangan, pembiayaan, penjaminan, dan kemitraan, untuk kemudian bisa bertransformasi menjadi usaha berskala besar. Sebab, jelas Radityo, tantangan yang dihadapi sektor UMKM cukup berat di era transformasi digital ini.
"Di era ini digitalisasi bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi UMKM yang bertransformasi. Belum lagi persaingan harga yang bisa membatasi inovasi. Agar UMKM bisa berkelanjutan, wajib memiliki roadmap yang realistis untuk mencapai tujuan," katanya.
Raden Kurleni Ukar mengungkapkan, sektor ekonomi kreatif saat ini menunjukkan harapan untuk tumbuh. Tanda-tanda peningkatan mobilitas masyarakat di wilayah yang kondisi penyebaran Covid-19 mulai terkendali, menjadi salah satu pendorong tumbuhnya sektor pariwisata.