Fahri Ajak Bertemu Penyidik KPK yang Diberhentikan: Maaf Bang, Nanti Conflict of Interest
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua wadah pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap terkejut akun twitternya diikuti Fahri Hamzah . ”Difollow bang @Fahrihamzah , oke bang saya folback, trims,” cuit Yudi lewat akun twitter @yudiharahap46.
Bukan tanpa alasan Yudi surprise hingga merasa perlu menuliskan respons secara terbuka. Fahri selama ini dikenal sebagai pengkritik KPK paling gigih. Sejak era pimpinan KPK jilid II, Fahri tak lelah mengkritik lembaga antirasuah tersebut, mulai dari kinerja hingga cara kerjanya.
Bagi Fahri, KPK tak ubahnya lembaga yang lebih condong pada pencitraan ketimbang pemberantasan korupsi. Namun sikap Fahri berubah mendukung KPK era pimpinan jilid terakhir yang dihasilkan dari UU yang baru, termasuk ketika 56 pegawai KPK diberhentikan.
Tetapi Fahri mengatakan dirinya mengikuti akun twitter Yudi semata-semata karena simpati. ”Saya simpatisan manusia..saya curiga pada negara…saya tidak bisa mencintai negara melebihi cinta saya pada manusia dan penciptaNya. Segitu aja dl. Nanti kita bertemu,” tulis @Fahrihamzah dengan emoticon tertawa.
Yudi lalu menjawab twit Fahri dengan sindiran bahwa wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia itu pernah menjadi bagian dari DPR yang ikut merevisi UU KPK. Seperti diketahui, revisi UU KPK tersebut dituding sebagai biang dari apa yang terjadi pada KPK belakangan.
”Padahal waktu bagian dari legislatif merevisi UU KPK dan hasilnya netizen sudah lihat dengan jelas,” balas alumnus Universitas Indonesia angkatan 2001 itu.
Soal ajakan Fahri untuk bertemu, Yudi pun dengan tegas menolaknya. ”dan untuk bertemu maaf bang tidak bisa karena saya penyidik nanti conflict of interest, salam,” tulis Yudi.
Bukan tanpa alasan Yudi surprise hingga merasa perlu menuliskan respons secara terbuka. Fahri selama ini dikenal sebagai pengkritik KPK paling gigih. Sejak era pimpinan KPK jilid II, Fahri tak lelah mengkritik lembaga antirasuah tersebut, mulai dari kinerja hingga cara kerjanya.
Bagi Fahri, KPK tak ubahnya lembaga yang lebih condong pada pencitraan ketimbang pemberantasan korupsi. Namun sikap Fahri berubah mendukung KPK era pimpinan jilid terakhir yang dihasilkan dari UU yang baru, termasuk ketika 56 pegawai KPK diberhentikan.
Tetapi Fahri mengatakan dirinya mengikuti akun twitter Yudi semata-semata karena simpati. ”Saya simpatisan manusia..saya curiga pada negara…saya tidak bisa mencintai negara melebihi cinta saya pada manusia dan penciptaNya. Segitu aja dl. Nanti kita bertemu,” tulis @Fahrihamzah dengan emoticon tertawa.
Baca Juga
Yudi lalu menjawab twit Fahri dengan sindiran bahwa wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia itu pernah menjadi bagian dari DPR yang ikut merevisi UU KPK. Seperti diketahui, revisi UU KPK tersebut dituding sebagai biang dari apa yang terjadi pada KPK belakangan.
”Padahal waktu bagian dari legislatif merevisi UU KPK dan hasilnya netizen sudah lihat dengan jelas,” balas alumnus Universitas Indonesia angkatan 2001 itu.
Soal ajakan Fahri untuk bertemu, Yudi pun dengan tegas menolaknya. ”dan untuk bertemu maaf bang tidak bisa karena saya penyidik nanti conflict of interest, salam,” tulis Yudi.
(muh)